Ibadah Sabda Hari Minggu

Ibadah Sabda Hari Minggu Prapaskah V Tanggal 26 Maret 2023

Ibadah Sabda Hari Minggu Prapaskah V bagi umagt katolik di mana saja berada dan sahabat tribunners.

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM / HO-IK NAGEKEO
GEREJA KATOLIK - Tampak depan gereja Yesus Kerahiman Ilahi Aeramo di Nagekeo. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Berikut ini Ibadah Sabda Minggu Prapaskah V Tanggal 26 Maret 2023 bagi umat katolik di mana saja berada.
Ibadah Sabda Minggu ini dibuat Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero, Maumere, Flores.

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan
disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan,
siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu Kelima dalam Masa
Prapaskah. Bacaan-bacaan di hari Minggu ini
mengajak kita untuk menyadari bahwa Tuhan kita
adalah penguasa kehidupan. Bagi yang percaya
kepada-Nya akan memperoleh kehidupan. Dalam
bacaan pertama, kita akan mendengarkan nubuat
Nabi Yehezkiel tentang janji Tuhan untuk membuka
kubur-kubur dan membangkitkan umat-Nya. Kehidupan itu diperoleh karena Tuhan menghendakinya.
Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus menyatakan
bahwa kita adalah milik Kristus. Jika kita menjadi
milik Kristus, tubuh kita akan mati karena dosa
tetapi roh kita akan hidup karena kebenaran. Pada
akhir zaman, Tuhan akan membangkitkan lagi tubuh
kita untuk hidup yang kekal. Karena itu, baiklah kita
menjadikan diri kita sebagai milik Kristus.
Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan kisah
yang panjang tentang Yesus yang membangkitkan
Lazarus. Ia sudah terbaring empat hari dalam
makam. Yesus menyatakan bahwa Dia adalah
kebangkitan dan kehidupan. Dia pun membangkitkan Lazarus. Inilah janji bagi kita bahwa jika kita
hidup di dalam Tuhan, maka kita akan dibangkitkan
juga untuk hidup yang kekal. Mari kita siapkan hati
kita untuk perayaan keselamatan ini.
[hening sejenak]

Baca juga: Renungan Misa Hari Minggu 26 Maret 2023

 

 


03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Tuhan Penguasa Kehidupan, seluruh hidup kami
berada dalam kuasa-Mu. Kami bersyukur karena
Engkau selalu melindungi kami. Teguhkanlah kami
agar kami selalu mendekatkan diri kami kepada-Mu
sebab hanya dalam Dikaulah kami berharap.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Yeh. 37:12-14)
L : Bacaan dari Kitab Yehezkiel
Bernubuatlah dan katakan kepada mereka:
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku
membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan
kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan
membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan
mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku
membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan
kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan
memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu
hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu
tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui
bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan
membuatnya, demikianlah firman TUHAN.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U : Syukur kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 130:7)
Pada Tuhan ada kasih setia,
Ia banyak kali mengadakan pembebasan.
Mzm. 130:1-2,3-4b,4c-6,7-8
Dari jurang yang dalam
aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!
Tuhan, dengarkanlah suaraku!
Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian
kepada suara permohonanku.
(Refren)
Jika Engkau, ya TUHAN,
mengingat-ingat kesalahan-kesalahan,
Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Tetapi pada-Mu ada pengampunan,
supaya Engkau ditakuti orang.
(Refren)
Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti,
dan aku mengharapkan firman-Nya.
Jiwaku mengharapkan Tuhan
lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi,
lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
(Refren)
Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel!
Sebab pada TUHAN ada kasih setia,
dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.
Dialah yang akan membebaskan Israel
dari segala kesalahannya.
(Refren)
08. BACAAN KEDUA (Rm. 8:8-11)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus Kepada Jemaat di
Roma
Saudara-saudari, mereka yang hidup dalam daging,
tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu
tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh,
jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi
jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik
Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu,
maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh
adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan
jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari
antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia,
yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari
antara orang mati, akan menghidupkan juga
tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di
dalam kamu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. BAIT PENGANTAR INJIL (Yoh. 11:25a,26)
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan. *
Setiap orang yang percaya kepada-Ku tidak akan
mati selama-lamanya.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
10. INJIL (Yoh. 11:1-45)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia
tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya
Marta. Maria ialah perempuan yang pernah
meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan
menyekanya dengan rambutnya. Dan Lazarus yang
sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu
mengirim kabar kepada Yesus: “Tuhan, dia yang
Engkau kasihi, sakit.” Ketika Yesus mendengar
kabar itu, Ia berkata: “Penyakit itu tidak akan
membawa kematian, tetapi akan menyatakan
kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah
akan dimuliakan.” Yesus memang mengasihi Marta
dan kakaknya dan Lazarus. Namun setelah
didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja
tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;
tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-muridNya: “Mari kita kembali lagi ke Yudea.” Murid-murid
itu berkata kepada-Nya: “Rabi, baru-baru ini orangorang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih
maukah Engkau kembali ke sana?” Jawab Yesus:
“Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari?
Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak
terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. Tetapi
jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya
terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya.”
Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia
berkata kepada mereka: “Lazarus, saudara kita,
telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk
membangunkan dia dari tidurnya.” Maka kata
murid-murid itu kepada-Nya: “Tuhan, jikalau ia
tertidur, ia akan sembuh.” Tetapi maksud Yesus
ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka
mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti
biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus
terang: “Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah Aku
tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik
bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah
kita pergi sekarang kepadanya.” Lalu Tomas, yang
disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya,
yaitu murid-murid yang lain: “Marilah kita pergi juga
untuk mati bersama-sama dengan Dia.” Maka
ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat
hari berbaring di dalam kubur. Betania terletak
dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. Di situ
banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan
Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan
kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar,
bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya.
Tetapi Maria tinggal di rumah.
Maka kata Marta kepada Yesus: “Tuhan, sekiranya
Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.
Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan
memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang
Engkau minta kepada-Nya.” Kata Yesus kepada
Marta: “Saudaramu akan bangkit.” Kata Marta
kepada-Nya: “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada
waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.”
Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup;
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup
walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang
hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”
Jawab Marta: “Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa
Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang
ke dalam dunia.” Dan sesudah berkata demikian ia
pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik
kepadanya: “Guru ada di sana dan Ia memanggil
engkau.” Mendengar itu Maria segera bangkit lalu
pergi mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus
belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih
berada di tempat Marta menjumpai Dia. Ketika
orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan
Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat
bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar,
mereka mengikutinya, karena mereka menyangka
bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat
Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata
kepada-Nya: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini,
saudaraku pasti tidak mati.” Ketika Yesus melihat
Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang
datang bersama-sama dia, maka masygullah hatiNya. Ia sangat terharu dan berkata: “Di manakah dia
kamu baringkan?” Jawab mereka: “Tuhan, marilah
dan lihatlah!” Maka menangislah Yesus. Kata orangorang Yahudi: “Lihatlah, betapa kasih-Nya
kepadanya!” Tetapi beberapa orang di antaranya
berkata: “Ia yang memelekkan mata orang buta,
tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini
tidak mati?” Maka masygullah pula hati Yesus, lalu
Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua
yang ditutup dengan batu. Kata Yesus: “Angkat batu
itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu,
berkata kepada-Nya: “Tuhan, ia sudah berbau,
sebab sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus:
“Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau
engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan
Allah?”
Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus
menengadah ke atas dan berkata: “Bapa, Aku
mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah
mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu
mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak
yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku
mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa
Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Dan sesudah
berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras:
“Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang telah mati itu
datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat
dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan
kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah
kain-kain itu dan biarkan ia pergi.”
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Saudara-saudari terkasih, kita sudah mendengarkan
kisah panjang tentang Yesus membangkitkan Lazarus.
Kisah ini menjadi semacam katekese atau penjelasan
oleh Yesus tentang Tuhan, yang menguasai kehidupan
dan sekaligus memberikan ketenangan bagi semua
orang yang percaya kepada-Nya.
Pertama, Yesus tidak hadir saat kematian Lazarus.
Ketika Lazarus meninggal, Yesus tidak ada di sana,
padahal Lazarus adalah sahabat Yesus dan Dia sudah
diinformasikan bahwa Lazarus sedang sakit. Setidaktidaknya, Yesus bisa datang menjenguk Lazarus.
Bahkan dalam keluhan Marta, saudara Lazarus, jika
Yesus ada, pasti Lazarus tidak meninggal. Yesus
malah memilih untuk menunda keberangkatan-Nya
selama dua hari. Dia baru datang ketika Lazarus
sudah empat hari terbaring di dalam makam. Apa yang
diperbuat Yesus kemudian menunjukkan kemuliaan
Tuhan, yaitu Dia membangkitkan Lazarus. Dia
memberikan kehidupan lagi kepada Lazarus, persis
seperti yang diinginkan oleh Marta dan Maria.
Kisah ini menunjukkan bahwa kadangkala kita
merasa Tuhan tidak peduli dengan kita. Atau kita
merasa bahwa Tuhan terlambat datang menolong
kita. Harapan kita pun menjadi runtuh dan kita tidak
berdaya. Namun sesungguhnya, Tuhan selalu memiliki
rencana-Nya sendiri. Boleh jadi, Tuhan akan memberikan yang lebih baik yang kita butuhkan, daripada yang
kita minta. Jika Tuhan belum memenuhi permohonan
kita, bisa jadi, Dia pun sedang mendengarkan keluh
kesah kita dan menyadarkan kita akan apa yang lebih
kita butuhkan. Yang bisa kita buat adalah tetap
berharap pada-Nya, karena Tuhan tidak pernah
meninggalkan kita dan membiarkan kita berjuang
sendirian.
Kedua, Yesus tergerak hati-Nya oleh belaskasihan.
Ketika Dia datang, Marta dan Maria, saudari Lazarus,
menumpahkan keluh kesah mereka. Kehilangan
seorang laki-laki adalah kehilangan yang amat besar
karena kehidupan mereka bergantung dari laki-laki.
Semua warisan dan urusan dipegang oleh laki-laki.
Karena itu, mereka sungguh kehilangan Lazarus.
Mereka tahu bahwa Yesus bisa membantu, namun
kelihatannya semuanya sudah terlambat. Di saat
seperti inilah, Yesus merasa terharu. Hatinya pun
tergerak untuk menolong mereka. Dia segera
berangkat ke makam dan kemudian membangkitkan
Lazarus. Dia bukan saja memberikan kehidupan
kepada Lazarus tetapi juga kehidupan kepada Marta
dan Maria.
Dari situasi ini, kita belajar untuk saling menaruh belas
kasih kepada sesama. Belas kasih akan membangkitkan semangat dan harapan. Mungkin kita tidak bisa
memberikan apa-apa, tetapi kehadiran kita sudah bisa
menolong sesama untuk merasa kuat, karena mereka
tidak merasa ditinggalkan sendirian. Banyak orang
kemudian merasa kehilangan harapan ketika mereka
merasa sedih dan ditinggalkan sendirian. Yesus
mengajak kita untuk saling menaruh belas kasih dan
saling menolong. Kebersamaan kita akan membangkitkan energi positif yang amat berguna bagi sesama
yang terpuruk untuk bangkit lagi. Mari kita saling
memperhatikan dan saling menolong, sama seperti
Yesus yang hadir dan menolong Marta dan Maria.
Tuhan memberkati.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, Yesus bersabda: “Akulah
kebangkitan dan kehidupan. Siapa yang percaya
kepada-Ku akan hidup, sekalipun sudah mati.”
Dengan perantaraan-Nya, marilah kita panjatkan
doa-doa permohonan kita.
P : Bagi Gereja yang kudus. Semoga Gereja yang kudus
senantiasa mewartakan kabar Gembira
kebangkitan Kristus sedemikian rupa sehingga
menyemangati harapan hidup para anggotanya
dalam optimism iman. Marilah kita mohon….
P : Bagi masyarakat kita. Semoga masyarakat kita
diterangi oleh harapan yang pasti akan masa depan
dan selalu mengusahakan nilai-nilai kebaikan
sebagai tanggapan atas anugerah Allah. Marilah
kita mohon….
P : Bagi mereka yang sakit dan cacat. Semoga mereka
semakin meyakini bahwa semua penderitaan ini
akan berlalu, dan bahwa kelak mereka akan mati
serta bangkit bersama Kristus untuk memasuki
hidup baru. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga Allah Bapa menguatkan
iman kita akan Kristus yang memberi hidup abadi,
dan kita berdoa semoga kita tidak mudah putus asa
di tengah kesukaran, melainkan tetap berani maju
dengan penuh pengharapan dan kegembiraan
dalam Tuhan. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa yang kami
sampaikan ke hadirat-Mu. Kami percaya akan
bantuan dan perhatian-Mu sebab hanya kepadaMulah kami berharap. Demi Kristus, pengantara
kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].
15. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari terkasih, Allah yang maharahim
telah menganugerahkan Masa Prapaskah ini
sebagai masa untuk bertobat. Maka marilah kita
memuji Dia dengan berseru:
Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Bapa yang maharahim, kini Engkau mengajak kami
menyegarkan iman kami dengan menyesali
kekurangan dan kelalaian kami, dan bertobat
kepada-Mu. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ya Bapa, Engkau mendorong kami untuk
melepaskan diri dari belenggu nafsu yang tidak
teratur, agar kami, dalam kesibukan mengurus halhal yang fana, tidak melupakan hal-hal yang bernilai
abadi. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ya Bapa, Engkau mengajak kami bersyukur kepadaMu dengan hidup secara sederhana, agar kami
lebih mampu menghayati kemurahan hati-Mu dan
dapat memberi bantuan kepada orang yang
berkekurangan. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Dengan demikian, ya Bapa, Engkau menyiapkan
kami agar layak merayakan misteri Paskah, dan
kelak menikmati Paskah abadi di surga bersama
Engkau. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama
seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup
setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki
setempat], kami melambungkan madah pujian bagiMu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Prapaskah]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).
16A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
17A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
18A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
16B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
17B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
18B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Prapaskah.
19. MENDOAKAN MADAH PUJIAN MARIA (Luk. 1:46-55)
P : Marilah kita mendoakan bersama-sama Madah
Pujian Maria. Yang ada Alkitab, kita buka Injil
Lukas (Luk. 1:46-55) dan kita doakan bersamasama.
Jiwaku memuliakan Tuhan,
dan hatiku bergembira karena Allah,
Juruselamatku,
sebab Ia telah memperhatikan
kerendahan hamba-Nya.
Sesungguhnya, mulai dari sekarang
segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
karena Yang Mahakuasa
telah melakukan perbuatan-perbuatan besar
kepadaku
dan nama-Nya adalah kudus.
Dan rahmat-Nya turun-temurun
atas orang yang takut akan Dia.
Ia memperlihatkan kuasa-Nya
dengan perbuatan tangan-Nya
dan mencerai-beraikan
orang-orang yang congkak hatinya;
Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa
dari takhtanya
dan meninggikan orang-orang yang rendah;
Ia melimpahkan segala yang baik
kepada orang yang lapar,
dan menyuruh orang yang kaya pergi
dengan tangan hampa;
Ia menolong Israel, hamba-Nya,
karena Ia mengingat rahmat-Nya,
seperti yang dijanjikan-Nya
kepada nenek moyang kita,
kepada Abraham dan keturunannya
untuk selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh
Kudus,
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin.
20. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Allah yang mahakuasa, kami telah menerima
Sabda-Mu yang menguatkan kami. Kami mohon
semoga kami senantiasa diterima sebagai anggota
Tubuh Kristus, Putra-Mu, yang hidp dan berkuasa
sepanjang segala masa.
U : Amin
21. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
22. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
23. LAGU PENUTUP.(ris)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved