Injil Katolik Hari Ini
Bacaan Injil Katolik Hari Ini Selasa 18 April 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan
Mari simak Bacaan Injil Katolik hari ini Selasa 18 April 2023.Bacaan Injil Katolik Lengkap Renungan Harian Katolik. Injil Hari ini Yohanes 3:7-15.
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Bacaan Injil Katolik hari ini Selasa 18 April 2023.
Bacaan Injil Katolik hari ini Lengkap Renungan Harian Katolik.
Bacaan Injil Katolik hari ini berpedoman pada kalender liturgi katolik hari Selasa.
Kalender Liturgi 18 April 2023 Santo Eleutherius, Paus, Beata Maria dari Inkarnasi, Pengaku Iman.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 18 April 2023, Anak Manusia Harus Ditinggikan
Hari biasa Pekan II Paskah
Warna Liturgi Putih
Bacaan Pertama
Kis. 4:32-37
Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Selasa 18 April 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mazmur Tanggapan
Mzm. 93:1ab,1c-2,5
TUHAN adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, TUHAN berpakaian, berikat pinggang kekuatan. Sungguh, telah tegak dunia, tidak bergoyang;
TUHAN adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, TUHAN berpakaian, berikat pinggang kekuatan. Sungguh, telah tegak dunia, tidak bergoyang;
takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu layak kudus, ya TUHAN, untuk sepanjang masa.
Bacaan Injil
Yohanes 3:7-15
"Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia."
Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi.
Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya, “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus, “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui, dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.
Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia.
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Katolik Senin 17 April 2023 dalam Bacaan Injil hari ini Yohanes 3:7-15.
Setiap kali seorang bayi lahir kedunia, hal pertama yang dilakukannya adalah menangis, siapapun bayi itu, entah anak presiden atau anak tukang kebun.
Menangis menjadi ciri kehidupan yang pertama dalam kelahiran seorang bayi.
Jika bayi yang dilahirkan tidak menangis, biasanya perawat atau dokter akan berusaha membuat bayi itu bersuara menangis, jika tidak menangis, tanda bahya mendekat. Pertanyaannya mengapa kok bayi yang baru dilahirkan selalu menangis?
Tentu saja itu sebagai tanda bahwa ia hidup.
Tetapi lebih dari itu adalah karena ia berpindah dari keadaan yang serba nyaman, hangat, terjamin di dalam Rahim, kemudian berpindah ke dalam dunia nyata yang serba tidak nyaman.
Menangis menjadi tanda peralihan dari situasi yang serba pasti kepada dunia yang harus berjuang sendiri.
Peristiwa kelahiran disatu sisi sebagai peristiwa yang membahagiakan, namun disisi lain merupakan pergulatan antara hidup dan mati.
Kelahiran baru membawa perjuangan yang tidak mudah, baik bagi si ibu maupun bagi sang bayi, juga orang-orang yang berada di sekitar persalinan.
Kelahiran baru selalu disertai dengan ketidaknyamanan, kekuatiran, keragu-raguan, pergulatan yang panjang.
Jika tidak hati-hati, akibat fatalnya adalah hilangnya kehidupan.
Pada hari ini, Injil berkisah tentang dialog Nikodemus dengan Yesus.
Apa yang ditanyakan oleh Nikodemus dijawab oleh Yesus dengan persoalan kelahiran baru, kelahiran dalam Roh.
Apakah Nikodemus menangkapnya? Tidak, ia mempunyai pola pikir yang berbeda.
Yang ditangkapnya adalah persoalan kelahiran fisik seperti kelahiran bayi.
Secara manusiawi, Nikodemus memikirkan bagaimana seseorang dilahirkan kembali, terlebih bagaiman mungkin seorang yang sudah dewasa dan tua hendak dilahirkan kembali. Apakah bentuk seperti itu yang masuk kembali dalam Rahim seorang perempuan?
Tidak mungkin dan tidak masuk akal. Sementara yang Yesus maksudkan adalah hidup dalam kebaruan, hidup dalam Roh, dilahirkan secara baru dalam Roh.
Kelahiran baru hanya bisa terjadi dalam iman akan Yesus Kristus, Ia yang telah turun dan surga dan kembali ke surga.
Itulah kelahiran baru dalam Roh. Seperti kelahiran seorang bayi, peralihan dari hidup lama kepada hidup yang baru sering kali perlu melewati berbagai hal yang membuat tidak nyaman, membuat ragu-ragu, mungkin juga bertanya-tanya tentang hal itu.
Peralihan kelahiran baru dalam Roh tidak mudah diterima oleh setiap orang.
Seperti bayi yang tidak terima ketika lepas dari kenyaman dalam Rahim dengan menangis, demikian juga seorang yang dilahirkan kembali dalam Roh disertai dengan mungkin tangisan yang luar biasa.
Jika tangisan itu bukan berasal dari diri sendiri, sangat mungkin juga tangisan itu berasal dari orang lain, orang-orang yang ada disekitarnya, yang mungkin juga berusaha menghalagi proses kelahiran baru itu.
Peristiwa kebangkitan menjadikan para murid dilahirkan kembali dalam Roh.
Mereka yang tadinya hidup dalam manusia lama, kini menjadi manusia baru dalam Yesus Kristus yang bangkit dari mati.
Manusia lama ditinggalkan, manusia baru dikenakan para murid. Mantel dari manusia baru itu adalah Yesus Kristus sendiri.
Buahnya adalah mereka menjadi orang-orang yang berani dan cerdas dalam banyak hal, terlebih dalam hal mewartakan kebangkitan Tuhan.
Kelahiran baru dalam Roh menjadikan cara hidup para murid juga dalam kebaruan, mereka bersekutu dalam doa dan dalam kehidupan harian.
Persekutuan dengan Yesus Kristus itulah yang menjadikan hidup kita baru. Tanpa itu kita masih dalam manusia lama.
Persekutuan itu menjadikan hidup kita nyaman kembali, hidup kita bisa berbuah, kita mempunyai jaminan keselamatan di dalamnya.
Seberapa beranikah kita senantiasa lahir kembali dalam Roh? Janji harapan kelahiran baru dalam Roh adalah kehidupan kekal dan keselamatan.
(Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Bacaan Injil Katolik Hari Ini
Injil Katolik Hari Ini
Injil Katolik Hari Ini Selasa 18 April 2023
Bacaan Injil hingga Mazmur Tanggapan
Bacaan Injil Katolik Selasa 18 April 2023
Tribun Flores.com
Renungan Harian Katolik Selasa 18 April 2023, Anak Manusia Harus Ditinggikan |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Selasa 18 April 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Senin 17 April 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Hari Ini Minggu 16 April 2023 |
![]() |
---|
Injil Katolik Hari Minggu 16 April 2023 dan Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.