Nama Bayi Katolik

Nama Bayi Katolik Lahir 21 April Lengkap Kisah Tokoh dan Maknanya

Anselmus lahir di Aosta, Piedmont, kira-kira pada tahun 1033. Ayahnya seorang politikus dan bangsawan Lombardia, sedang ibunya Ermenberga.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO-TRIBUNMANADO.COM, ISTIMEWA.
FOTO- Salah satu hasil karya studio foto newborn Laura/Istimewa 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Agnesia Delti

TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE - Berikut nama bayi Katolik yang cocok diberikan saat bayi tersebut lahir pada tanggal 21 April.

Nama bayi Katolik tersebut diambil dari nama orang kudus yang diperingati tiap tanggal 21 April. Nama bayi Katolik yang direkomendasikan berdasarkan Santo dan Santa pelindung Gereja Katolik.

Santo Anselmus, Uskup dan Pujangga Gereja

Anselmus lahir di Aosta, Piedmont, kira-kira pada tahun 1033. Ayahnya Gondolvo, seorang politikus dan bangsawan Lombardia, sedang ibunya Ermenberga, seorang wanita Burgundia yang kaya raya. Dari orangtuanya yang saleh itu, Anselmus mewarisi perangai yang lembut dan kerendahan hati.

Baca juga: Nama Bayi Katolik Lahir 20 April Lengkap Kisah Tokoh dan Maknanya

 

Anselmus bertumbuh besar menjadi seorang pe muda yang berbudi luhur dan suka beribadah. Oleh ayahnya Gondolvo, Anselmus yang brilian itu disiapkan untuk berkarya di bidang politik. Tetapi hal ini tidak sesuai dengan gerak nurani Anselmus.

Ketika berusia 27 tahun (1060), Anselmus masuk biara Benediktin di Bec, dekat Rouen, Prancis. Di sana ia belajar di bawah bimbingan Lanfranc, seorang teolog kawakan di Eropa. Segera terlihat oleh Lan franc bahwa Anselmus adalah seorang pemuda yang luar biasa pandai serta saleh.

Ketika Lanfranc menjadi pemimpin biara di Caen pada tahun 1066, Anselmus diangkat sebagai pemimpin biara di Bec. Anselmus menata biara ini menjadi suatu pusat ilmu pengetahuan dan kerohanian.

Prestasinya melampaui prestasi Lanfranc, gurunya. Ketika itu, ia mulai giat menulis dua buah bukunya: Monologion dan Proslogion.

Pada tahun 1093, dalam perjalanannya mengunjungi wilayah-wilayah pelayanan biara Bec, Anselmus dipilih menjadi Uskup Agung Canterbury oleh Raja William II.

Baca juga: Semana Santa, Cahaya Emas di Kota Kerajaan Katolik Tertua se-Nusantara

Anselmus menyambut baik hal ini karena ia melihatnya sebagai kesempatan emas untuk membaharui Gereja di Inggris.

Namun ia menolak untuk ditahbiskan sebelum Raja William menyatakan kesediaannya mendukung Paus Urbanus II (1088-1099), untuk melawan paus tandingan Klemens III dan mengembalikan tanah-tanah yang dicaplok di Canterbury.

Tiga bulan kemudian Anselmus ditahbiskan, tetapi segera disusul dengan perselisihan antara dia dengan raja. William yang bermaksud menyerang Normandia, menuntut sejumlah besar uang dari Canterbury.

Anselmus dengan tegas menolak tuntutan itu. Sebaliknya, William melarang Anselmus pergi ke Roma untuk menerima pakaian kebesarannya sebagai lambang martabatnya sebagai Uskup Agung dan juga mengajukan berbagai tuduhan kepada Paus Urbanus II untuk melumpuhkan Anselmus.

Situasi ini di atasi pada tahun 1095 ketika Anselmus berhasil mempengaruhi para bangsawan Inggris dalam sinode Rockingham untuk menentang campurtangan Raja William dalam urusan-urusan Gereja.

Kemudian pakaian kebesaran itu dikirim ke Inggris dan Anselmus menobatkan dirinya untuk menghindarkan segala hal yang bukan-bukan dari Raja William perihal martabatnya sebagai Uskup Agung Canterbury.

Baca juga: Sampan Kawal Yesus Tersalib Berbentuk Kontas Rosario Saat Prosesi Laut Semana Santa Larantuka

Bagaimanapun juga, Anselmus masih agak takut untuk pergi ke Roma guna berkonsultasi dengan paus tentang campur tangan William dalam urusan-urusan intern Gereja. Pada tahun 1097 William mengusir Anselmus, tetapi Anselmus tidak segera berangkat ketika William mencaplok kembali tanah-tanah di Canterbury.

Ketika di pengasingan, Anselmus mengadakan konsili Bari pada tahun 1098, di mana ia secara luar biasa mempertahankan istilah Fillio- que ("dan dari Putera") yang ditolak Gereja Timur. Di tempat pengasingan ini, Anselmus berhasil menulis bukunya yang berjudul "Cur Deus Homo?" (Mengapa Tuhan menjadi Manusia?).

Pada tahun 1100 William dibunuh. Penggantinya Henry I, mengajak Anselmus untuk kembali ke Canterbury. Dengan senang hati Anselmus kembali ke takhta keuskupannya. Namun segera timbul lagi persoalan yang sama dalam hubungannya dengan Henry I.

Masalah yang terbesar adalah tuntutan Henry atas penobatan uskup-uskup dan pemimpin biara dengan lencana yang khas sesuai dengan kekhasan spiritualitasnya. Karena perselisihannya ini, Anselmus kembali lagi ke Roma untuk berkonsultasi dengan paus.

Sri Paus Paskalis II (1099-1118) yang menggantikan Urbanus II, menegaskan sekali lagi kebijaksanaan yang telah ada. Raja Henry marah dan segera mengasingkan Anselmus dan menyita semua tanah di Canterbury.

Sebagai balasannya, Anselmus menjatuhkan hukuman ekskomunikasi atas Henry. Namun dalam waktu singkat tindakan ekskomunikasi ini dipulihkan kembali. Pada tahun 1107 ketika diadakan sinode di Westminster, timbul lagi masalah.

Raja melepaskan tuntutannya untuk menobatkan uskup-uskup dan pemimpin-pemimpin biara tetapi tetap mempertahankan haknya untuk menerima penghormatan mereka sebagai warga negara.

Anselmus menggunakan dua tahun terakhir masa hidupnya untuk mendorong sinode-sinode regular, menghapuskan perdagangan budak belian dan meningkatkan penghayatan hidup selibat. Anselmus mening- gal pada tahun 1109. Ia digelar sebagai 'Pujangga Gereja' pada tahun 1720.

Santo Simon bar Sabbae, Uskup dan Martir

Uskup kota Persia ini tidak bersedia mengumpulkan pajak ganda dari orang-orang beriman dan tidak bersedia menyembah matahari. Oleh karena itu bersama banyak orang Kristen lain, ia dihukum mati pada hari Jumat suci tahun 344.

Sumber: Buku Orang Kudus Sepanjang Tahun
Penyusun: Mgr. Nicolaas Martinus Schneiders, CICM

Berita TribunFlores.Com lannya di

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved