Kasus Rabies di Sikka
Tujuh Kecamatan di Sikka NTT Endemis Rabies, Warga Dihimbau Waspada
"Ada beberapa kecamatan yang masuk daerah endemi rabies, yakni Alok, Alok Barat, Alok Timur, Kangae, Nita, Lela, dan Magepanda
Laporan Reporter TRIBUNFLORES. COM, Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Dinas Pertanian dan Perternakan Kabupaten Sikka mencacat terdapat tujuh kecamatan merupakan daerah rawan penularan dan endemis
penyakit rabies yang ditularkan hewan penular rabies (HPR) seperti anjing.
"Ada beberapa kecamatan yang masuk daerah endemi rabies, yakni Alok, Alok Barat, Alok Timur, Kangae, Nita, Lela, dan Magepanda," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan saat dihubungi TribunFlores.com, Sabtu 13 Mei 2023.
Ia mengatakan, telah meminta para camat untuk melakukan upaya pencegahan rabies di wilayah masing-masing.
Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan dokter kesehatan hewan, petugas kesehatan hewan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Baca juga: Pemkab Sikka Gencar Vaksinasi Hewan Penular Rabies
Apalagi kasus gigitan anjing selama 2023 mulai meningkat dengan jumlah 10 kasus. Dari jumlah tersebut, satu meninggal dunia, yakni bocah asal Desa Habi, Kecamatan Kangae.
"Kasus terakhir itu kemarin di Kelurahan Waioti. Korbannya seorang bocah berusia 9 tahun," katanya.
Ia menambahkan, Pemda Sikka telah mendapatkan bantuan 2.520 dosis vaksin Hewan Penular Rabies (HPR) dari Direktorat Kesehatan Hewan Kementerian RI.
Dan saat ini sedang mempercepat proses vaksinasi, sehingga bisa mencegah terjadinya peningkatan kasus rabies di Kabupaten Sikka.
Ia pun menghimbau kepada masyarakat yang memiliki hewan penular rabies perlu membatasi pergerakan HPR khususnya anjing dengan cara, mengikat dan atau mengkandangkan hewan peliharaannya, juga tidak membawa masuk atau keluar anjing antar Desa, Kecamatan atau Kabupaten.
Sebagian besar korban gigitan adalah anak-anak maka perlu mengedukasi mereka agar tidak mengganggu anjing, makan dekat anjing atau berlari ke arah anjing.
Apabila ada warga yang digigit anjing, segera mencuci luka bekas gigitan dengan sabun di air mengalir selama 15 menit dan segera membawa korban gigitan ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Tujuh Kecamatan di Sikka NTT
Endemis Rabies
Warga Dihimbau Waspada
Waspada Kasus Rabies di Kota Maumere
Hewan Penular Rabies di Sikka
Vaksinasi Hewan Penular Rabies
Pemkab Sikka Gencar Vaksinasi Hewan Penular Rabies |
![]() |
---|
Waspada, KLB Rabies di Sikka: 518 Kasus Gigitan, 10 Anjing Positif Rabies, 1 Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Anggota Banggar DPRD Sikka Sebut Tidak Ada Renja Dinas Pertanian Sikka untuk Pengadaan Vaksin Rabies |
![]() |
---|
Cakupan Vaksinasi Hewan Penular Rabies di Sikka Rendah, dr. Asep Purnama: Ayo Vaksin Anjing Kita |
![]() |
---|
Bocah Korban Gigitan Anjing Rabies di Sikka Sempat 2 Kali Diberi VAR, dr. Clara: Tetap Waspada |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.