Berita Sikka
Manajemen RSUD TC. Hillers Maumere Sosialisasi Tatalaksana Gigitan HPR kepada Petugas Kesehatan
Mencegah skenario terburuk akibat rabies, Manajemen RSUD dr.TC. Hillers Maumere mensosialisasikan tatalaksana gigitan HPR
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Kristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Mencegah skenario terburuk akibat rabies, Manajemen RSUD dr.TC. Hillers Maumere mensosialisasikan tatalaksana gigitan HPR (Hewan Penular Rabies) kepada petugas kesehatan di rumah sakit tersebut.
Sosialisasi ini dilaksanakan di Aula RSUD dr.TC. Hillers Maumere, Rabu 24 Mei 2023. Kegiatan ini menghadirkan dr Asep Purnama, salah satu dokter spesialis penyakit dalam RSUD Tc Hillers Maumere.
Sekretaris Umum Forum Pencegahan dan Pemberantasan Rabies Flores-Lembata ini menekankan pada diagnosis rabies, strategi pencegahan, pre dan post exposure Prophylaxis dan tata laksana gigitan hewan penularan rabies.
"Petugas kesehatan sangat rentan tertular. Bahkan tanpa gigitan, virus rabies mampu menular melalui air liur mengenai bagian tubuh yang terbuka atau terdapat luka terbuka,"kata dr. Asep.
Baca juga: BREAKING NEWS : Bocah 4 Tahun di Sikka Digigit Anjing di Bagian Wajah, Langsung Disuntik SAR
dr.Asep juga mengingatkan pentingnya tata laksana gigitan HPR meliputi, wound toilet, wound treatment, pemberian antibiotik dan pasteur treatment yaitu VAR dan atau SAR.
Selain itu, dr Asep menjelaskan pentingnya prinsip cuci luka pada semua kasus HPR. Mulai dari proses cuci luka dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit, kemudian diberikan vaksin antirabies (VAR) serta serum antirabies (SAR) jika ada indikasi.
"Hindari tindakan invasif seperti menyikat luka, golden period cuci luka 12 jam namun tetap lakukan, meski terlambat. Setelah cuci luka berikan betadin atau antiseptik, dan tidak menjahit luka gigitan (bila sangat diperlukan lakukan jahitan)," ungkap dr.Asep.
Dalam kesempatan ini dr. Asep juga menekankan perluasan cakupan vaksinasi HPR (anjing) minimal 70 persen dari populasi HPR yang ada. Menurutnya cakupan vaksinasi masih 15 persen di Kabupaten Sikka.
Vaksinasi HPR juga harus diprioritaskan mengingatkan 7 wilayah di Kabupaten Sikka masuk dalam endemi rabies. Pemerintah dan sektor terakhir mensosialisasikan secara masif tata laksana gigitan HPR kepada masyarakat rentan dan petugas kesehatan.
"Diperlukan kerja sama semua pihak terkait One Health untuk mewujudkan Indonesia bebas rabies tahun 2030. Saat ini rabies menjadi kasus luar biasa, baiknya HPR harus divaksinasi dan jangan dibiarkan liar,"pungkas dr. Asep.
Dia juga menambahkan, terdapat tujuh puskemas di Kabupaten Sikka yang menjadi Rabies Center, yaitu Puskesmas Watubaing, Puskesmas Waigete, Puskesmas Beru, Puskesmas Nita, Puskesmas Lekebai, Puskesmas Bola, dan Puskesmas Palue.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.