Injil Katolik
Injil Katolik Senin 29 Mei 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan
Mari simak Bacaan Injil Katolik Senin 29 Mei 2023.Bacaan Injil Katolik Lengkap mazmur tanggapan dan Renungan harian Katolik.Injil Yohanes 19:25-34.
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Bacaan Injil Katolik Senin 29 Mei 2023.
Bacaan Injil Katolik Lengkap mazmur tanggapan dan Renungan harian Katolik.
Kalender Liturgi Katolik Senin peringatan Santa Teodosia dari Konstantinopel, Martir, Santo Max(iminus), Uskup.
Peringatan Wajib SP Maria Bunda Gereja dengan Warna Liturgi Putih.
Baca juga: Kalender Liturgi Katolik Senin 29 Mei 2023 Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Bunda Gereja
Bacaan Pertama Kejadian 3:9-15.20
Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”
Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?”
Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”
Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”
Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan!
Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan itu, antara keturunanmu dan keturunannya.
Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 87:1b-3.4-5.6-7
Ref. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, yang Mahatinggi, menegakkannya.
Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung,”Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Berbahagialah engkau, Perawan yang mengandung Tuhan; engkaulah Bunda Gereja yang bersukacita yang mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus Kristus, Putramu.
Bacaan Injil Yohanes 19:25-34
Waktu Yesus bergantung di salib, di dekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!”
Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci?: “Aku haus!” Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam.
Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.”
Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib sebab Sabat itu adalah hari yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Tidak banyak orang yang berani dan tega menyaksikan secara langsung dari dekat dengan mata kepala sendiri seseorang yang sedang mengalami sengsara atau penderitaan, betapa pun mereka sangat mengasihi orang yang sedang menderita itu.
Rasa belas kasih dan empati terhadap orang yang sedang menderita tidak cukup membuat mereka tega menyaksikan peristiwa itu.
Hanya orang yang mempunyai panggilan hati dan komitmen yang kuat akan tabah menyaksikan dan mendampingi seseorang yang sangat ia kasihi ketika ada dalam penderitaan, seberat apa pun penderitaannya.
Perikop dalam Injil hari ini mengisahkan peristiwa yang serupa, yaitu ketika Yesus tergantung di kayu salib, Maria ibunya, seorang perempuan saudara ibunya, yaitu Maria istri Kleopas, Maria Magdalena dan seorang murid-Nya yang Ia kasihi, berdiri di dekat salib-Nya.
Hanya Injil Yohanes yang menceritakan bahwa ke tiga perempuan itu dan seorang murid Yesus mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya memanggul salib sampai ke puncak Kalvari hingga wafat-Nya.
Hal itu mempunyai makna yang dalam. Ke tiga Injil yang lain hanya menceritakan bahwa ke tiga perempuan tadi menyaksikan Yesus disalib dari kejauhan.
Ke empat orang itu berdiri di dekat kaki salib Yesus seperti layaknya pelayan-pelayan di depan raja mereka.
Mereka berdiri di sana dengan berani sampai Yesus berkata: “Sudah selesai”.
Bunda Maria secara khusus berada di sana seakan mendengar Yesus berkata: “Waktu-Ku telah tiba”, yang mengingatkan kita akan jawaban Yesus “waktu ku belum tiba” kepada ibu-Nya yang meminta-Nya untuk melakukan sesuatu pada waktu mereka hadir di sebuah perjamuan pernikahan di kota Kana.
Sedangkan murid yang dikasihi Yesus, yang tidak disebutkan namanya oleh pengarang Injil, dimaksudkan agar kita dapat melihat diri kita sendiri tercermin dalam dirinya yang mengerti misteri Yesus ketika ia meletakkan kepalanya di dada Yesus pada perjamuan terakhir (Yoh 13:25). Dialah murid yang dikasihi Yesus karena setia pada Yesus sampai wafat-Nya.
Akhirnya, sebelum Yesus menyerahkan Roh-Nya kepada Bapa-Nya, Ia berkata kepada Maria ibu-Nya yang berdiri dekat kaki salib-Nya bersama murid yang dikasihi-Nya: “Ibu itulah anakmu”.
Dan kepada murid yang dikasihi-Nya, Yesus berkata: “Itulah ibumu” (Yoh 19:26-27). Dengan kata-kata itu, Yesus menghendaki agar Maria menjadi ibu rohani kita dan kita adalah anak-anaknya untuk dilahirkan ke hidup yang kekal.
Selayaknya kita meneladani murid yang dikasihi Yesus itu, yang setia dan terlibat total dalam karya keselamatan Yesus.
Tuntaslah sudah Yesus, Putera Allah, utusan Bapa, dalam menyelesaikan karya penebusan dosa ketika Ia menyerahkan Roh-Nya kepada Bapa-Nya.
Roh-Nya itu Ia berikan kepada Gereja dan juga kepada kita.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.