Injil Katolik

Injil Katolik Senin 5 Juni 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

Mari simak Bacaan Injil Katolik Senin 5 Juni 2023.Bacaan Injil Katolik Lengkap dengan Renungan Harian Katolik. Injil Katolik Senin Markus 12:1-12.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
SEKAMI - Anak-anak Sekami saat menyambut Salib IYD di Depan Gereja Katedral Santu Yoseph Maumere, Kamis 1 Juni 2023. Mari simak Bacaan Injil Katolik Senin 5 Juni 2023.Bacaan Injil Katolik Lengkap dengan Renungan Harian Katolik. Injil Katolik Senin Markus 12:1-12. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak  Injil Katolik Senin 5 Juni 2023.

Injil Katolik Lengkap dengan mazmur tanggapan dan Renungan Harian Katolik.

Pada Kalender Liturgi Katolik hari Senin 5 Juni 2023,
Peringatan Wajib Santo Bonifasius, Uskup dan Martir, Santo Ferdinandus Constante, Martir.

Warna Liturgi Merah

Baca juga: Kalender Liturgi Katolik Senin 5 Juni 2023, Peringatan Wajib St. Bonifasius

 

 

Bacaan Pertama Tobit 1:1a.2a.3:2:1b-8

Aku, Tobit, menempuh jalan kebenaran dan kesalehan seumur hidupku dan banyak melakukan kebajikan kepada para saudara dan segenap bangsaku yang bersama dengan daku telah berangkat ke pembuangan, ke negeri Asyur, ke kota Niniwe.

Sekali peristiwa pada hari raya Pentakosta, yaitu hari raya Tujuh Minggu, disajikan kepadaku suatu jamuan makan yang baik.

Aku pun telah duduk untuk makan. Sebuah meja ditempatkan di hadapanku dan kepadaku disajikan banyak hidangan.

Tetapi berkatalah aku kepada anakku Tobia, “Nak, pergilah, dan jika kaujumpai seorang miskin dari saudara-saudara kita yang diangkut tertawan ke Niniwe dan yang dengan segenap hati ingat akan Tuhan, bawalah ke mari, supaya ikut makan.

Aku hendak menunggu, hingga engkau kembali.” Maka keluarlah Tobia untuk mencari seorang saudara yang miskin.

Sepulangnya berkatalah ia, “Pak!” Sahutku, “Ada apa, nak?” Jawabnya, “Salah seorang dari bangsa kita telah dibunuh.

Ia dicekik dan dibuang di pasar. Jenazahnya masih ada di situ!” Aku meloncat berdiri, dan jamuan itu kutinggalkan sebelum kukecap.

Jenazah itu kuangkat dari lapangan dan kutaruh di dalam salah satu rumah hingga matahari terbenam, untuk kukuburkan nanti.

Kemudian aku pulang, kubasuh diriku, lalu makan dengan sedih hati.

Maka teringatlah aku akan sabda yang diucapkan Nabi Amos mengenai kota Betel, “Hari-hari rayamu akan berubah menjadi hari sedih dan segala nyanyianmu akan menjadi ratapan!” Lalu menangislah aku.

Setelah matahari terbenam aku pergi menggali liang, lalu jenazah itu kukuburkan.

Para tetangga menertawakan daku, katanya, “Ia belum juga takut! Sudah pernah ia dicari untuk dibunuh karena perkara yang sama.

Dahulu ia melarikan diri dan sekarang ia menguburkan jenazah lagi!” Tetapi Tobit lebih takut kepada Allah daripada kepada Raja.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mzm. 112:1-2.3-4.5-6

Ref. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan.

Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya.

Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.

Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya.

Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.

Orang baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya.

Orang jujur tidak pernah goyah, ia kan dikenang selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil – Wahyu 1:5a

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari alam maut; Engkau mengasihi kami dan mencuci dosa kami dalam darah-Mu.

Bacaan Injil Markus 12:1-12

Pada suatu hari Yesus berbicara kepada imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua dengan perumpamaan, kata-Nya, “Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya.

Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga.

Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka.

Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka.

Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan.

Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh.

Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih.

Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.

Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita.

Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain.

Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.”

Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Korupsi adalah penyakit sosial yang merugikan.

Bukan hanya karena uang rakyat disalahgunakan demi kepentingan pribadi, melainkan lebih-lebih karena korupsi yang dilakukan aparat akan meruntuhkan kepercayaan rakyat pada seluruh sistem pemerintahan.

Jika pelaku korupsi adalah aparat hukum dan rakyat tak lagi percaya pada sistem hukum maka rakyat bisa menjadi 'anarkis' dan mencari penyelesaian konflik dengan cara mereka sendiri. Dalam arti ini, korupsi menggerogoti tata kenegaraan dan merusak kebaikan bersama.

Pemerintahan akan efektif dan dapat mewujudkan kesejahteraan umum bila ada kepercayaan dari rakyat.

Lewat perumpamaan hari ini, Yesus menyindir pimpinan agama Yahudi yang korup. Korup berarti busuk atau tidak utuh.

Mereka tidak memiliki integritas (keutuhan) moral dan tak bisa dipercaya.

Mulanya Allah, Si Pemilik kebun anggur, memercayakan pada mereka pengelolaan kebun anggur itu. Namun, mereka ingin memiliki kebun anggur serta hasilnya bagi diri mereka sendiri.

Semua utusan dan bahkan anak si pemilik kebun anggur mereka binasakan. Perumpamaan ini menohok para imam kepala dan ahli Taurat sehingga mereka hendak menangkap Yesus, namun takut pada orang banyak.

Sebab, orang banyak itu segan dan percaya kepada Yesus, sedangkan para pemimpin agama tersebut takut kehilangan kepercayaan dari rakyat banyak. Pemimpin tanpa kepercayaan dari rakyat atau bawahan tidak akan pernah bisa memimpin secara efektif.

Ya Allah, jauhkan dari pada kami niat dan tindakan untuk korup. Amin. (Sumber The Katolik dan Adiutami.Com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved