Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 6 Mei 2023, Menjadi Pribadi yang Tulus dan Cerdik

Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 6 Mei 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Menjadi Pribadi yang Tulus dan Cerdik.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM /ARNOL WELIANTO
GEREJA - Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka di Kabupaten Flores Timur. Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 6 Mei 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Menjadi Pribadi yang Tulus dan Cerdik. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 6 Mei 2023.

Tema renungan harian katolik yaitu Menjadi Pribadi yang Tulus dan Cerdik.

Renungan harian katolik disiapkan untuk pekan biasa IX dengan warna liturgi hijau.

Gereja merayakan peringatan fakultatif St. Norbertus.

BACAAN I: Tob. 2:10-23

MAZMUR: 112:1-2.7bc-8.9;

BACAAN INJIL: Markus 12:13-17

Baca juga: Injil Katolik Selasa 6 Juni 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

 

Bacaan Injil Katolik

Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan.

Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran.

Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku?

Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!" Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar."

Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.

Renungan Katolik

Hari ini, Yesus mewujudkan apa yang la sendiri nasihatkan: "Hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati" (Mat. 1 0: 16).

Orang yang tulus selalu jujur dalam kata dan perilakunya.

Tidak ada yang perlu disembunyikannya sehingga tidak ada yang perlu ditakutkannya.

Orang-orang Farisi yang memusuhi Yesus pun mengakui, "Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut pada siapa pun juga" (ay. 14).

Sebaliknya, seorang penipu, pembohong, atau pencuri selalu waswas karena takut keburukannya terbongkar.

Ketulusan dan kejujuran ini pula yang diupayakan Tobit dalam bacaan pertama.

Kendati telah menjadi buta dan tergantung pada istrinya, Tobit tetap ingin hidup jujur dalam kemiskinannya.

Maka, ia meminta istrinya untuk mengembalikan anak kambing yang dibawa pulang istrinya, sekiranya itu dicuri dari orang.

Walaupun kejujuran itu penting, kadang tidak mencukupi. Orang perlu juga cerdik dalam hidup.

Sebab, anak-anak dunia yang culas memiliki banyak cara untuk memperdaya orang jujur.

Orang-orang Farisi hendak memperdaya Yesus yang jujur lewat pertanyaan yang menjebak, tetapi tidak berhasil, sebab Yesus mengetahui maksud jahat mereka.

Cerdik berarti mampu melihat yang tersirat di balik yang tersurat, niat asli di balik kepalsuan ekspresi.

Yesus yang cerdik tidak bersikap reaktif dan terperangkap dalam irama pertanyaan yang disodorkan. Ini menjadi lebih mudah bagi Yesus karena la bukan orang yang mencari muka.

Sikap suka mencari muka bisa menghambat orang untuk bersikap jujur maupun untuk jernih dalam berpikir.

Ya Yesus, bantulah kami agar dapat hidup sebagai murid-Mu yang tulus dan cerdik. Semoga kami teguh dalam kejujuran kendati ada banyak godaan di sekitar kami. Amin. (sumber adiutami.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved