Renungan Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 9 Juni 2023, Bertumbuh dalam Kasih Tuhan
Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 9 Juni 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Bertumbuh dalam Kasih. Baca renungan harian katolik.
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 9 Juni 2023.
Tema renungan harian katolik yaitu Bertumbuh dalam Kasih.
Hari Biasa dan Warna Liturgi Hijau.
Bacaan Pertama Tobit 11:5-14
Pada waktu itu duduklah Hana mengamati jalan yang bakal ditempuh Tobia, anaknya.
Baca juga: Injil Katolik Jumat 9 Juni 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan
Ia telah mendapat firasat bahwa anaknya tengah datang. Berkatalah Hana kepada ayah Tobia, “Sungguh, anakmu telah datang, dan juga orang yang menyertainya.”
Sebelum Tobia mendekati ayahnya berkatalah Rafael kepadanya, “Aku yakin bahwa mata ayahmu akan dibuka. Oleskanlah empedu ikan itu pada matanya.
Obat itu akan meresap dahulu, lalu akan terkelupaslah bintik-bintik putih itu dari matanya.
Maka ayahmu akan melihat lagi dan memandang cahaya.” Adapun Hana bergegas-gegas mendekap anaknya lalu berkatalah ia, “Setelah engkau kulihat, Anakku, sekarang aku dapat mati!” Dan ia pun menangis.
Tobit pun berdiri, dan meskipun kakinya tersandung-sandung, ia keluar dari pintu pelataran rumah. Tobia menghampiri ayahnya dengan membawa empedu ikan itu.
Lalu ditiupinya mata Tobit, ditopangnya ayahnya dan kemudian berkatalah ia kepadanya, “Tabahkan hatimu, Ayah!”
Kemudian obat itu dioleskannya pada mata Tobit dan dibiarkannya sebentar. Lalu dengan kedua belah tangan dikelupaskannya sesuatu dari ujung-ujung matanya. Maka Tobit mendekap Tobia sambil menangis.
Katanya, “Aku melihat engkau, Anakku, cahaya mataku!” Ia menyambung pula, “Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang besar! Terpujilah para malaikat-Nya yang kudus! Hendaklah nama Tuhan yang besar berada di atas kita dan terpujilah segala malaikat untuk selama-lamanya.
Sungguh, aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi aku melihat kembali anakku Tobia.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 146:2abc,7,8-9a,9bc-10
Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku.
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
Tuhan tetap setia untuk selama-lamanya, Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk. Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.
Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun!
Bait Pengantar Injil Yohanes 14:23
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Bacaan Injil Markus 12:35-37
Pada suatu hari Yesus mengajar di Bait Allah, kata-Nya, “Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?
Daud sendiri berkata dengan ilham Roh Kudus, “Tuhan telah bersabda kepada Tuanku: Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
Jadi Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia sekaligus anaknya?” Orang yang besar jumlahnya mendengarkan Yesus dengan penuh minat.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Salah satu alasan Gereja tidak setuju pada praktik donor sperma atau kloning manusia ialah soal identitas anak yang akan dilahirkan.
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan identitas. Identitas bukanlah produk dari usaha seorang individu, sebab identitas mengandaikan pengakuan dari sesama. Seorang individu butuh bahwa eksistensi dan keunikannya diakui oleh yang lain.
Ketidakjelasan identitas sering menimbulkan krisis eksistensial, seperti ditunjukkan oleh kasus anak adopsi yang selalu gelisah karena ingin tahu ayah/ibu biologisnya.
Identitas itu penting, mengingat identitas menegaskan siapakah kita dan bahwa keberadaan dan kekhasan kita diakui oleh orang di sekitar kita.
Tanpa identitas, orang merasa bukan siapa-siapa, keberadaannya tidak diperhitungkan.
Hari ini, Yesus menegaskan identitas-Nya: Dia bukan anak Daud, sebab Dia lebih besar daripada Daud (ay. 37). Mesias memang akan lahir dari keturunan Daud, tetapi Mesias itu bukan sekadar keturunan Daud.
Dengan begitu, Yesus mau menggarisbawahi bahwa la datang dari Allah sendiri.
Itu berarti orang banyak perlu menyesuaikan sikap dan harapan mereka di hadapan Mesias, Anak Allah. la datang bukan untuk memulihkan Kerajaan Daud, melainkan Kerajaan Allah.
Dalam arti tertentu, la memang 'anak Daud', tetapi sejatinya la adalah Anak Allah. Kita lahir dalam keluarga tertentu, di daerah tertentu, tumbuh dalam budaya tertentu, dan seterusnya, tetapi pada saat bersamaan kita juga adalah anak-anak Allah.
Berkat pembaptisan, kita menjadi pengikut Kristus dan diadopsi menjadi saudara-saudari-Nya.
Berkat iman akan Yesus, kita adalah anak-anak Allah dan menjadi ahli waris Kerajaan Allah (Bdk. Gal. 3-4). Sudahkah kita hidup selaras dengan identitas kita ini?
Allah Bapa kami, bantulah kami agar dapat berperilaku selayaknya anak-anak-Mu.
Semoga kami bertumbuh dalam kasih di tengah keluarga dan masyarakat. Amin. (sumber the katolik dan adiutami.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Renungan Harian Katolik Jumat 9 Juni 2023
Bertumbuh dalam Kasih Tuhan
Renungan Katolik
Tribun Flores.com
Injil Katolik Jumat 9 Juni 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Simak Rangkaian Prosesi Sakramen Maha Kudus Untuk 7 Paroki di Ruteng Tahun 2023 |
![]() |
---|
Bacaan-bacaan Liturgi Jumat 9 Juni 2023 Hari Biasa Pekan IX |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Jumat 9 Juni 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Injil Katolik Kamis 8 Juni 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik Hari Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.