Berita Sikka

Bacaleg PDIP Sikka Sebut Ada Kaitan GMNI dan PDIP, Ketua GMNI Sikka Bantah

Bacaleg DPRD Kabupaten Sikka asal Kecamatan Nita itu menyebutkan bahwa ada saling kait mengait antara PDI Perjuangan dan GMNI.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM
FLORES BICARA - Hubertus Mario Meak Dasilva saat menghadiri program Flores Bicara edisi Selasa, 6 Juni 2023 dengan tema Ketika Anak Muda Berpolitik di studio TribunFlores.Com yang dipandu Albert Aquinaldo sebagai host. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Hubertus Mario Meak Dasilva, Bakal Caleg (Bacaleg) DPRD Kabupaten Sikka Dapil Sikka 4 dari PDI Perjuangan disebut-sebut telah mencoreng nama baik organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Bacaleg DPRD Kabupaten Sikka asal Kecamatan Nita itu menyebutkan bahwa ada saling kait mengait antara PDI Perjuangan dan GMNI.

Pernyataan itu disampaikan Hubertus Mario Meak Dasilva saat menghadiri program Flores Bicara edisi Selasa, 6 Juni 2023 dengan tema Ketika Anak Muda Berpolitik di studio TribunFlores.Com yang dipandu Albert Aquinaldo sebagai host.

“Pelajaran yang saya dapat selama masih di GMNI dan sekarang di PDI Perjuangan itu kalau menurut saya sama, pak. Karena GMNI juga lahir dari PDI Perjuangan. Ada saling kait mengait antara GMNI dan PDI Perjuangan," ujar Mario Meak Dasilva saat menjawab pertanyaan terkait pelajaran yang dia peroleh saat masih menjadi aktivis GMNI dan saat menjadi kader PDI Perjuangan Kabupaten Sikka.

Baca juga: Pandangan Dosen Faperta Undana soal Progam TJPS di NTT, Petani Tidak Maju hingga Harga Jagung Rendah

 

Pernyataan itu ditanggapi oleh Ketua GMNI Sikka, Yohanes Maro.

Yohanes membantah pernyataan Hubertus Mario Meak Dasilva.

Yohanes menyebut Mario telah mencoreng nama baik GMNI secara nasional.

Yohanes Maro kemudian menjelaskan sejarah berdirinya GMNI dan AD/ART GMNI.

"Organisasi GMNI lahir pada tanggal 23 Maret 1954 di Surabaya dari hasil peleburan tiga organisasi besar mahasiswa kala itu, yang terdiri dari Gerakan Mahasiswa Marhaen, Gerakan Mahasiswa Merdeka, dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia yang memiliki asas perjuangan yang sama yaitu Marhaenisme. Sementara PDIP didirikan pada tanggal 10 Januari 1976," jelas Yohanes Maro.

Dari fakta di atas, tegas Yohanes Maro, sangat jelas bahwa GMNI tidak lahir dari PDIP dan dengan sendirinya stereotip liar yang berkembang di masyarakat bahwa GMNI adalah underbound partai PDI Perjuangan terpatahkan.

Selain itu, lanjut Yohanes, GMNI adalah organisasi independen non partai yang tidak mempunyai kepentingan dengan partai politik manapun.

"Dalam pernyataan saudara Hubertus Mario Meak Dasilva, S. Ikom itu juga menyatakan bahwa ada saling kait mengait GMNI dan PDI Perjuangan karena marhaen itu. Perlu saya terangkan bahwa ideologi yang dianut GMNI adalah Marhaenisme, yang mana menegaskan untuk meniadakan segala tindakan eksploitasi bangsa atas bangsa dan manusia atas manusia, terkhusus untuk kaum marhaen,"tegas Yohanes Maro.

Baca juga: Transformasi Sisi Layanan Pelanggan, PLN Sukses Turunkan Gangguan Listrik Lebih dari 25 Persen

Lebih lanjut Yohanes Maro menegaskan, ideologi marhaenisme adalah ajaran Bung Karno, sehingga organisasi manapun bebas mejadikan pemikiran ini sebagai asas perjuangannya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved