Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 20 Juni 2023, Mengamalkan Kasih Tuhan

Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 20 Juni 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Mengamalkan Kasih Tuhan.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / MARIA MANGKUNG
GEREJA DAN BACAAN INJIL KATOLIK - Tampak depan Gereja Paroki Roh Kudus Nelle, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 20 Juni 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Mengamalkan Kasih Tuhan. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 20 Juni 2023.

Tema renungan harian katolik yaitu Mengamalkan Kasih Tuhan.

Renungan harian katolik disiapkan untuk hari biasa pekan XI.

Baca juga: Injil Katolik Selasa 20 Juni 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

 

Bacaan Pertama 2 Korintus 8:1-9

"Kristus telah menjadi miskin karena kalian."

Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kalian kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.

Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap, dan meskipun sangat miskin, mereka kaya dalam kemurahan.


Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberi menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.

Atas kehendaknya sendiri mereka minta dengan mendesak kami, agar mereka pun diperkenankan ikut memberi pelayanan kepada orang-orang kudus.

Dan mereka memberikan lebih banyak daripada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

Sebab itu kami mendesak Titus, supaya ia mengunjungi kalian, dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya.

Maka sekarang hendaknya kalian kaya dalam pelayanan kasih ini, sebagaimana kalian kaya dalam segala sesuatu: dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami.

Aku mengatakan hal ini bukan sebagai perintah! Tetapi dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasihmu, karena kalian telah mengenal kasih karunia Tuhan kita, Yesus Kristus:

Sekalipun kaya, Ia telah menjadi miskin karena kalian, supaya karena kemiskinan-Nya kalian menjadi kaya.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 146:2.5-6.7.8-9a

Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku.

Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.

Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.

Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.

Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk. Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.
Bait Pengantar Injil Yohanes 13:34
Ref. Alleluya

Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan. Kasihilah sesamamu sebagaimana Aku mengasihi kamu.

Bacaan Injil Matius 5:43-48
"Kasihilah musuh-musuhmu."

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar bahwa disabdakan, ‘Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian’.

Karena dengan demikian kalian menjadi anak-anak Bapamu di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang yang jahat, dan juga bagi orang yang baik. Hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga bagi orang yang tidak benar.


Apabila kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kalian hanya memberi salam kepada saudaramu saja, apakah lebihnya dari perbuatan orang lain?

Bukankah orang yang tak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu kalian harus sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

Jadikanlah kesempurnaan Bapa yang di surga sebagai model dan ukuran kesempurnaan kita!.

Hendaklah kita berusaha semaksimal mungkin untuk tidak berpusa diri atas status hidup atau apapun yang kita miliki saat ini, bagaimanapun kesempurnaan itu kita yakini.

Kitapun tidak boleh menjadikan kesempurnaan orang tertentu sebagai ukuran kesempurnaan hidup kita.

Sebab hanya Allahlah yang dapat menjadi model kesempurnaan kita.

Kita bisa sesempurna Bapa di surga apabila kita berani berfikir dan bertindak seperti Dia: berani bertindak melampaui apa yang diyakini dan dihayati oleh manusia umumnya. Manusia menganut prinsip membalas kebaikan dengan kebaikan.

Prinsip itu terlalu kecil untuk kehidupan seorang Anak Allah. Manusia yang melakukan tindakan kebaikan untuk mengimbangi kebaikan yang telah diterima bukanlah tipe manusia ideal/sempurna.

Kita dituntut untuk menghasilkan kasih yang melampaui batasan apapun, bahkan diharuskan untuk mendoakan orang yang tidak seharusnya kita doakan, sebagai ungkapan kasih yang indah.

Bapa kita di surga itu sempurna karena Dia memiliki kasih, bahkan Dia sendirilah kasih itu. Kalau kita memiliki kasih, kita bisa menikmati kesempurnaan dari segala sesuatu yang kita kasihi.


Sikap saling menghakimi dan saling menghukum, semakin marak dalam keseharian kita. Keutuhan keluarga, komunitas, masyarakat dan negara, paguyuban, paroki runtuh karena sikap-sikap mau benar atau menang sendiri.

Kita sering mengklaim keselamatan hanya untuk kita, untuk golongan-golongan kita, untuk gereja kita saja.

Orang lain yang tidak sejalan dan tidak searah dengan kita tidak akan diselamatkan. Kiranya sikap tidak pilih-pilih yang di contohkan Allah menjadi kritik bagi kita.

Dalam Injil yang kita dengar hari ini Yesus menegaskan “Hendaklah kita sempurna, seperti Bapa kita yang di surga sempurna adanya”.

Marilah kita, hari demi hari dalam hidup ini, memilah-milah lagi perilaku hidup kita.

Kalau kita mau sempurna seperti Bapa, kita harus menggandakan kasih dalam kehidupan kita, memenuhi tutur kata dan sapaan kita dengan kasih, melandasi berbagai perbuatan baik kita dengan kasih, hingga pada akhirnya, kasihlah yang menang dan merajai kehidupan kita bersama dengan sesama dan Tuhan.

Doa Penutup

Ya Allah, berkenanlah mengukir Putra-Mu dalam hati kami dan ajarilah kami melaksanakan cinta kasih-Nya sebagaimana telah diberikan teladan-Nya oleh Putra-Mu Yesus Kristus.

Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. (sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved