Profil Imam Katolik

Profil Uskup Pribumi Pertama di NTT, Mgr Gabriel Wilhelmus Manek SVD

Manek menjalani perkuliahan di Seminari Tinggi Ledalero, Beliau termasuk angkatan pertama setelah mengucapkan kaulnya.

Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/POS-KUPANG.COM
Foto (Alm) Mgr. Gabriel Manek SVD. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mgr. Gabriel Wilhelmus Manek SVD (Lay Tjong Sie) merupakan uskup pribumi pertama di wilayah NTT dan uskup pribumi kedua di Indonesia setelah Mgr. Albertus Soegijapranata S.J.

Beliau diketahui menjabat sebagai Uskup Larantuka setelah itu berpindah menjadi Uskup Agung Ende lalu mengundurkan diri menjadi Uskup Emeritus.

Dilansir dari berbagai sumber, Mgr. Gabriel Manek SVD lahir dari pasangan Yohanes Leki (Lay Phiang Sioe) dan Lioe Kioe Moy yang berdarah campuran Tionghoa. Ia lahir di Lahurus, Belu, Pulau Timor, NTT.

Beliau lalu dipermandikan dengan nama Gabriel Yohanes Wilhelmus Manek. Ia dipermandikan oleh R.P. Arnold Verstraelen, S.V.D.

Baca juga: Profil Romo Donnie, Imam Katolik Asal NTT yang Bertemu Paus Pransiskus dan Beri Oleh-oleh Khas NTT

 

 

Mgr. Gabriel Manek SVD mulai bersekolah pada 1920. Ia menjalani pendidikan dasar (normalschool) di Halilulik.

Lalu melanjutkan pendidikan di Standard School di Ndona dan dilanjutkan di schakelschool Ndao, Ende.

Ia kemudian masuk di seminari Sikka tahun 1927 lalu pindah ke Seminari Todabelu, Matoloko, Flores pada Juli 1928.

Tamat seminari, pria yang dulu dikenal dengan nama Manek ini masuk Novisiat SVD pada 16 Oktober 1932.

Manek menjalani perkuliahan di Seminari Tinggi Ledalero, Beliau termasuk angkatan pertama setelah mengucapkan kaulnya.

Pada 15 Agustus 1940, ia mengucapkan kaul kekal sebagai anggota SVD di Seminari Tinggi SVD.

Satu bulan setelah itu yakni pada 15 September 1940, ia menerima tahbisan diakonat.

Manek kemudian ditahbiskan menjadi imam pada 28 Januari 1941 oleh Mgr. Hendrikus Leven di Gereja Nita, Maumere.

Pastor Gabriel Manek dan Pastor Carolus Kale Bale SVD merupakan imam pribumi pertama di NTT.

Usai ditahbiskan Pastor Gabriel Manek menjadi pastor pembantu di Paroki Nita.

Ia juga sempat bertugas di Pulau Alor dan Pantar dan seluruh wilayah Flores Timur.

Pastor Gabriel Manek kemudian kembali ke tanah kelahirannya di Lahurus, Pulau Timor dan bertugas di sana.

Beliau sempat mencicipi karier di dunia politik atas izin Gereja yakni menjadi Anggota Pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS) yang berkedudukan di Kefamenanu.

Pastor Gabriel Manek SVD ditahbiskan menjadi Uskup pada 25 April 1951 dengan uskup penahbis utama Mgr. Henricus Leven.

Mgr. Gabriel Manek sempat menjadi Uskup Larantuka lalu kemudian berpindah menjadi Uskup Agung Ende.

Ia mengundurkan diri sebagai Uskup Agung Ende pada 19 Desember 1968.

Lalu menjalani sisa hidupnya sebagai Uskup Emeritus sejak tahun 1968. Saat menjadi Uskup Emeritus ia tinggal di San Fransisco, Amerika Serikat.

Imam dan Uskup Pribumi pertama di NTT ini meninggal dunia pada 30 November 1989 di RS Sint John, Lakewood, Denver, Amerika Serikat.

Jenazahnya kini telah dibawa kembali ke Larantuka Flores Timur sejak 2007. Tiba di Kupang pada 18 April 2007. Jenazahnya lalu dibawa ke Larantuka lalu disemayamkan di Biara Pusat Tarekat PRR di Larantuka.

Mgr. Gabriel Manek adalah pendiri tarekat suster PRR.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved