Kalender Liturgi Katolik Hari Ini

Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Kamis 6 Juli 2023 Hari Biasa Pekan XIII

Mari simak kalender Liturgi Katolik Kamis 6 Juli 2023 Hari Biasa Pekan XIII.Bacaan-bacaan liturgi disiapkan untuk Hari Biasa Pekan XIII.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
GEREJA KATOLIK - Tampak depan Gereja Sanctissima Trinitas Bloro, Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Mari simak kalender Liturgi Katolik Kamis 6 Juli 2023 Hari Biasa Pekan XIII.Bacaan-bacaan liturgi disiapkan untuk Hari Biasa Pekan XIII. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak kalender Liturgi Katolik hari ini Kamis 6 Juli 2023.

Kalender liturgi katolik disiapkan untuk Hari Biasa Pekan XIII.

Hari Ini peringatan sta Maria Goretti dengan Warna Liturgi Hijau.

Bacaan-bacaan liturgi hari kamis:

Kej. 22:1-19; Mzm. 116:1-2,3-4,5-6,8-9; Mat. 9:1-8 dan BcO 1Sam. 12:1-25.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 6 Juli 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

 

 

Bacaan  Pertama


Kej 22:1 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."

Kej 22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Kej 22:3 Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.

Kej 22:4 Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.

Kej 22:5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."

Kej 22:6 Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

Kej 22:7 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"

Kej 22:8 Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

Kej 22:9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.

Kej 22:10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.

Kej 22:11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."

Kej 22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

Kej 22:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.

Kej 22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

Kej 22:15 Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham,

Kej 22:16 kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri?demikianlah firman TUHAN?:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,

Kej 22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

Kej 22:18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."

Kej 22:19 Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba.

Mazmur Tanggapan


Mzm 116:1 Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku.

Mzm 116:2 Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya.

Mzm 116:3 Tali-tali maut telah meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku mengalami kesesakan dan kedukaan.

Mzm 116:4 Tetapi aku menyerukan nama TUHAN: "Ya TUHAN, luputkanlah kiranya aku!"

Mzm 116:5 TUHAN adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang.

Mzm 116:6 TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku.

Mzm 116:8 Ya, Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, dan mataku dari pada air mata, dan kakiku dari pada tersandung.

Mzm 116:9 Aku boleh berjalan di hadapan TUHAN, di negeri orang-orang hidup.


Injil Katolik


Mat 9:1 Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri.

Mat 9:2 Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."

Mat 9:3 Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah."

Mat 9:4 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?

Mat 9:5 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah?

Mat 9:6 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" ?lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu?:"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"

Mat 9:7 Dan orang itupun bangun lalu pulang.

Mat 9:8 Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia.

BCO:

1Sam 12:1 Berkatalah Samuel kepada seluruh orang Israel: "Telah kudengarkan segala permintaanmu yang kamu sampaikan kepadaku, dan seorang raja telah kuangkat atasmu.

1Sam 12:2 Maka sekarang raja itulah yang menjadi pemimpinmu; tetapi aku ini telah menjadi tua dan beruban, dan bukankah anak-anakku laki-laki ada di antara kamu? Akulah yang menjadi pemimpinmu dari sejak mudaku sampai hari ini.

1Sam 12:3 Di sini aku berdiri. Berikanlah kesaksian menentang aku di hadapan TUHAN dan di hadapan orang yang diurapi-Nya: Lembu siapakah yang telah kuambil? Keledai siapakah yang telah kuambil? Siapakah yang telah kuperas? Siapakah yang telah kuperlakukan dengan kekerasan? Dari tangan siapakah telah kuterima sogok sehingga aku harus tutup mata? Aku akan mengembalikannya kepadamu."

1Sam 12:4 Jawab mereka: "Engkau tidak memeras kami dan engkau tidak memperlakukan kami dengan kekerasan dan engkau tidak menerima apa-apa dari tangan siapapun."

1Sam 12:5 Lalu berkatalah ia kepada mereka: "TUHAN menjadi saksi kepada kamu, dan orang yang diurapi-Nyapun menjadi saksi pada hari ini, bahwa kamu tidak mendapat apa-apa dalam tanganku." Jawab mereka: "Dia menjadi saksi."

1Sam 12:6 Lalu berkatalah Samuel kepada bangsa itu: "Tuhanlah saksi, yang mengangkat Musa dan Harun dan yang menuntun nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir.

1Sam 12:7 Maka sebab itu, berdirilah supaya aku bersama-sama dengan kamu berhakim di hadapan TUHAN mengenai segala perbuatan keselamatan TUHAN yang telah dikerjakan-Nya kepadamu dan kepada nenek moyangmu.

1Sam 12:8 Ketika Yakub datang ke Mesir dan nenek moyangmu berseru-seru kepada TUHAN, maka TUHAN mengutus Musa dan Harun, yang membawa nenek moyangmu keluar dari Mesir, dan membiarkan mereka diam di tempat ini.

1Sam 12:9 Tetapi mereka melupakan TUHAN, Allah mereka, dan Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan Sisera, panglima tentara di Hazor, dan ke dalam tangan orang Filistin dan raja Moab, yang berperang melawan mereka.

1Sam 12:10 Mereka berseru-seru kepada TUHAN, katanya: Kami telah berdosa, sebab kami telah meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada para Baal dan para Asytoret; maka sekarang lepaskanlah kami dari tangan musuh kami, maka kami akan beribadah kepada-Mu.

1Sam 12:11 Sesudah itu TUHAN mengutus Yerubaal, Barak, Yefta dan Samuel, dan melepaskan kamu dari tangan musuh di sekelilingmu, sehingga kamu diam dengan tenteram.

1Sam 12:12 Tetapi ketika kamu melihat, bahwa Nahas, raja bani Amon, mendatangi kamu, maka kamu berkata kepadaku: Tidak, seorang raja harus memerintah kami, padahal TUHAN, Allahmu, adalah rajamu.

1Sam 12:13 Maka sebab itu, lihat itu raja yang telah kamu pilih, yang kamu minta. Sesungguhnya TUHAN telah mengangkat raja atasmu,

1Sam 12:14 asal saja kamu takut akan TUHAN, beribadah kepada-Nya, mendengarkan firman-Nya dan tidak menentang titah TUHAN, dan baik kamu, maupun raja yang akan memerintah kamu itu mengikuti TUHAN, Allahmu!

1Sam 12:15 Tetapi jika kamu tidak mendengarkan firman TUHAN dan kamu menentang titah TUHAN, maka tangan TUHAN akan melawan kamu dan melawan rajamu.

1Sam 12:16 Sekarang tinggallah berdiri dan lihatlah perkara yang besar yang akan dilakukan TUHAN di depan matamu ini.

1Sam 12:17 Bukankah sekarang musim menuai gandum? Aku akan berseru kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh dan hujan. Lihatlah dan sadarlah, bahwa besar kejahatan yang telah kamu lakukan itu di mata TUHAN dengan meminta raja bagimu."

1Sam 12:18 Lalu berserulah Samuel kepada TUHAN, maka TUHAN memberikan pada hari itu guruh dan hujan, sehingga sangat takutlah seluruh bangsa itu kepada TUHAN dan kepada Samuel.

1Sam 12:19 Berkatalah seluruh bangsa itu kepada Samuel: "Berdoalah untuk hamba-hambamu ini kepada TUHAN, Allahmu, supaya jangan kami mati, sebab dengan meminta raja bagi kami, kami menambah dosa kami dengan kejahatan ini."

1Sam 12:20 Dan berkatalah Samuel kepada bangsa itu: "Jangan takut; memang kamu telah melakukan segala kejahatan ini, tetapi janganlah berhenti mengikuti TUHAN, melainkan beribadahlah kepada TUHAN dengan segenap hatimu.

1Sam 12:21 Janganlah menyimpang untuk mengejar dewa kesia-siaan yang tidak berguna dan tidak dapat menolong karena semuanya itu adalah kesia-siaan belaka.

1Sam 12:22 Sebab TUHAN tidak akan membuang umat-Nya, sebab nama-Nya yang besar. Bukankah TUHAN telah berkenan untuk membuat kamu menjadi umat-Nya?

1Sam 12:23 Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus.

1Sam 12:24 Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu.

1Sam 12:25 Tetapi jika kamu terus berbuat jahat, maka kamu akan dilenyapkan, baik kamu maupun rajamu itu."

Santo-Santa 6 Juli

Santa Maria Goretti, Perawan dan Martir

Marietta, demikian nama panggilan Maria Goretti, lahir di Corinaldo, Italia pada tanggal 16 Oktober 1890. Kedua orang-tuanya, Luigi Goretti dan Assunta Carlini, adalah petani miskin di desa Corinaldo. Mereka miskin secara lahiriah tetapi kaya secara rohani karena mereka sesungguhnya orang beriman yang mempercayakan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Sepeninggal Luigi Goretti kesulitan hidup mereka semakin bertambah parah. Ibunya Assunta Carlini bersama kelima anaknya terpaksa berpindah-pindah tempat untuk mendapatkan lapangan kerja buat menyambung hidup. Akhirnya mereka menetap di Nettuno, sebuah kawasan penuh rawa-rawa sebagai petani penyewa tanah. Maria Goretti dengan rajin membantu ibunya bekerja di kebun dan merawat adik-adiknya.

Meskipun kesulitan hidup terus melilit mereka, namun semangat iman mereka tidak luntur. Maria Goretti tetap bersemangat mengikuti pelajaran agama menyongsong pesta Komuni pertama. Ia rindu sekali secepatnya menyambut Tubuh dan Darah Kristus, meskipun untuk itu ia harus berjalan kaki ke kota untuk mengikuti pelajaran agama. Ia terus berusaha menata hidupnya dengan doa dan kerja serta berusaha sekuat tenaga agar tidak jatuh dalam dosa. Kepada ibunya ia mencetuskan kata-kata iman berikut: "Lebih baik mati seribu kali daripada berbuat dosa satu kali." Ia tidak rela menghina Yesus yang dicintainya dengan berbuat dosa.

Ujian hidup terhadap kesucian hatinya demikian cepat datang. Adapun Alessandro, pemuda tetangga yang bekerja pada mereka sebagai pembantu untuk pekerjaan-pekerjaan kasar, menaruh hati pada Marietta. Telah berkali-kali ia membujuk Marietta untuk berbuat serong. Oleh karena nafsu birahi terus menguasai dirinya, ia tetap mencari kesempatan untuk merenggut kesucian Marietta. Kesempatan itu akhirnya tiba tatkala Marietta sendirian di rumah menjaga adiknya yang sakit, sedang ibunya berada di kebun. Alessandro, yang sedang bekerja di kebun, tahu Marietta sendirian di rumah. Dengan dalih hendak beristirahat di rumah karena letih, ia segera pulang ke rumah. Dalam hatinya ia telah bertekad bulat: berhasil atau mati!

Sesampai di rumah ia terus melaksanakan niatnya. Sementara itu Marietta sedang menidurkan adiknya. Alessandro memanggil-manggil Marietta dan menyuruh membukakan pintu kamar. Tetapi Marietta yang tahu akan maksud jahat Allesendro tetap tidak membuka pintu itu. Sebaliknya ia berdoa meminta perlindungan Tuhan Yesus. Karena amarahnya dan dorongan nafsunya, Alessandro mendobrak pintu kamar Marietta. Ia masuk dan memaksa Marietta mengikuti dorongan birahinya.

Tetapi dengan keras Marietta membela diri dan berusaha melepaskan dirinya dari cengkeraman Alessandro. Karena Marietta tetap bersikeras menolak keinginannya maka dia menghunus pisau yang sudah lama disiapkannya dan mengancam Marietta. Ancaman ini pun tidak dihiraukan Marietta. Oleh karena itu, Alessandro dengan kalutnya menancapkan pisau tajam itu ke tubuh gadis tak berdosa itu sebanyak 14 kali.

Senja hari tanggal 5 Juli 1902 itu benar-benar kabut gelap menimpa gadis suci ini. Keesokan harinya pada tanggal 6 Juli 1902, setelah mengakukan dosa-dosanya dan menerima Komuni Kudus, Marietta menghembuskan nafasnya dan meninggal dunia. Sebelum meninggal dunia, ia memaafkan dan mengampuni perbuatan keji Alessandro dengan berkata: "Aku ingin dia berada di dekatku di surga kelak." Alessandro yang melihat akibat perbuatannya yang keji itu, lari pontang-panting meninggalkan Marietta. Dia kemudian ditangkap polisi dan dihukum penjara selama 30 tahun. Setelah 8 tahun meringkuk di dalam penjara, ia menyesali perbuatannya dan memperbaiki hidupnya.
Santa Godeliva, Pengaku Iman

Godeliva lahir pada tahun 1045. Beberapa bulan setelah pernikahan, ia ditinggal pergi oleh suaminya. Kemudian ia diperlakukan dengan kasar dan kejam oleh mertuanya. Karena didesak oleh ayah Godeliva dan uskup setempat, maka suaminya pura-pura rujuk kembali dengannya. Godelive kemudian dibunuh oleh pembunuh-pembunuh bayaran suaminya pada tahun 1070. (sumber iman katolik.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved