Berita Nagekeo

Forum Anak Nagekeo Minta Pemerintah Alokasikan Dana Desa untuk Kegiatan Anak

Forum Anak Nagekeo (FAN) meminta pemerintah untuk mengalokasikan dana desa guna mendukung kegiatan anak di tingkat desa.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM /HO-IGNAS
POSE BERSAMA -Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do saat bersama seorang anggota Forum Anak Nagekeo di Kota Mbay, Nagekeo, Rabu 2 Agustus 2023. 

TRIBUNFLORES.COM, MBAY - Forum Anak Nagekeo (FAN) meminta pemerintah untuk mengalokasikan dana desa guna mendukung kegiatan anak di tingkat desa.

Hal ini disampaikan sejumlah anak-anak Nagekeo dalam acara diskusi terbuka antara forum anak Nagekeo dengan Pemda Nagekeo yang digagas Yayasan Plan Internasional di taman kota Mbay, Rabu 2 Agustus 2023.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam peringatan Hari Anak Nasional ke-39 di Nagekeo, NTT.

Siswa SMA salah satu anak yang tergabung dalam forum anak bernama Veren mengemukakan hal itu di hadapan Bupati Nagekeo, Yohanes Don Bosco Do, dalam diskusi tersebut.

Baca juga: Jurnalis Media Indonesia Latih Cara Menulis Buat Bawaslu Nagekeo di Mbay

 

Veren mengatakan dirinya dan sejumlah anak dari desa merasa ada hak dasar anak yang selama ini masih diabaikan oleh pemerintah salah satunya hak berpartisipasi dari 4 hak dasar anak.

"Soal hak berpartisipasi, ketika musyawarah desa belum melibatkan anak. Melibatkan anak hanya sebatas kehadiran di rapat untuk penuhi kuota, maka dari itu kami merasa berkecil hati, " ungkap Veren.

Menurut Veren, perlu ada pelibatan aktif khusus buat anak agar para anak bisa menyampaikan pendapat berhubungan dengan kehidupannya sebagai anak.

Selain itu perlunya kebijakan dalam dalam dana alokasi desa agar bisa mendukung forum anak desa.

"Bisa berikan kebijakan agar dana untuk berikan pada forum anak di desa yang bisa mendukung kegiatan forum anak di desa sehingga Indonesia layak anak dapat terwujud," imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do menjelaskan untuk forum anak bisa masuk dalam forum penggalian gagasan atau pagas di desa sebagai sebuah diskusi yang lebih longgar.

Pagas adalah sebuah brain storming yang informal sehingga akan mendapatkan gagasan penting yang akan dibawah ke musrebangdus atau musyawarah perencanaan pembangunan dusun lalu ke desa sehingga ide-ide itu dapat didengar oleh para pemangku kebijakan.

"Dengan digitalisai tata kelola pemerintahan, forum Ini bisa dibuka langsung dengan bupati. Sebetulnya tidak perlu ada sk baru. Makanya lewat pagas di tingkat dusun, bisa ide-ide itu bisa dibawah ke desa dan kecamatan, " ujar Bupati Don.

Baca juga: Rencana Operasi Klaster Kesehatan Bencana Erupsi Ile Lewotolok Disusun BPBD dan Dinkes Lembata

Menurut Bupati Don, dalam keterbatasan anggaran saat ini, pihaknya mulai gencar untuk membangun SDM mulai dari tingkat sekolah dasar.

Kini sejak SD pemerintah mulai serius untuk menuntaskan literasi dan numerasi agar memasuki jenjang SMP anak-anak sudah bisa menentukan bakatnya masing-masing ketika hendak masuk ke jenjang SMA.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved