Kasus Rabies di Flores

Empat Anak di Kabupaten Sikka Meninggal ''Dimangsa'' Virus Rabies

Kasus gigitan anjing rabies yang terus merajalela di Kabupaten Sikka semestinya semakin menyadarkan semua warga untuk melakukan pencegahan.

Penulis: Egy Moa | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLD WELIANTO
Petugas kesehatan hewan Kabupaten Sikka elakukan vaksinasi hewan penular rabies (HPR) jenis anjing di Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Kematian AD, anak usia 10 tahun, Jumat 11 Agustus 2023 di RSUD dr.TC Hillres Maumere, Pulau Flores menambah daftar korban anak-anak meninggal dimangsa virus rabies. Sampai hari ke-11 bulan Agustus 2023 sudah empat anak Kabupaten Sikka meninggal dunia digigit anjing rabies.

Anak asal Kloang Koja, Desa Watugong, Kecamatan Alok Timur digigit anjing pada 1 Juni 2023. Usai digigit, AD tidak dibawa ke rumah sakit disuntik vaksin anti rabies. Lukanya hanya dibersihkan menggunakan sabun dan air mengalir.

Spesialis anak RSUD Maumere, dr. Defranky Theodorus Sp.A,  dihubungi TribunFlores.com, Jumat 11 Agustus 2023 mengatakan anak tersebut dibawa keluarga ke rumah sakit dengan keluhan demam, Kamis 10 Agustus 2023.

Anak ini, kata Theodorus, juga mengalami gejalah ke arah rabies seperti kejang, takut air, takut angin, sering cabut infus dan terkadang gelisah.

Baca juga: BREAKING NEWS : Bocah 10 Tahun Suspek Rabies di Sikka Meninggal Dunia

 

 

"Masuk ke rumah sakit kemarin, tadi pagi meninggal dunia," ujarnya

Dia mengakui kasus gigitan anjing di Sikka terus meningkat. Untuk itu, Theodorus mengimbau masyarakat yang memiliki anjing peliharaan agar rutin melakukan vaksinasi.

"Kepada masyarakat khususnya yang memiliki anjing agar mendapat vaksinasi ke dokter hewan atau Dinas Pertanian, sehingga anak, keluarga maupun tetangga bisa terhindar dari rabies. Selain itu, waspada juga terhadap anjing liar," jelasnya.

Sebelumnya kasus kematian disebabkan virus rabies terjadi Senin 8 Mei 2023. Anak berusia 4 tahun meninggal di Desa Habi, Kabupaten Sikka, meninggal dunia digigit anjing berpenular rabies.

Baca juga: Virus Rabies Akhirnya Masuk Kota Kupang, Warga Diminta Waspada 

Kematian akibat gigitan anjing rabies kembali menimpa AD seorang anak berusia 6 tahun asal Desa Hikong, Kecamatan Talibura, meninggal dunia di RSUD dr.TC.Hillers Maumere, Jumat 14 Juli 2023.

Kemudian pada Kamis dini hari, 27 Juli 2023 seorang anak berusia enam tahun sembilan sebulan, MRP warga Dusun Eko, Desa Timutawa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka diduga digigit anjing rabies meninggal dunia di RSUD dr.TC. Hillers Maumere.

MRP, seorang anak berusia enam tahun sembilan sebulan, MRP warga Dusun Eko, Desa Timutawa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka diduga digigit anjing rabues meninggal dunia di RSUD TC, Hilers Maumere, Kamis 27 Juli 2023 dini hari.

Melihat pada penanganan usai digigit anjing, MPR digigit HPR pada bulan Juni dan baru dapat vaksin pertama VAR ke Puskesmas WatubaingJumat 21 Juli 2023. Sebelumnya anak ini dirujuk dari Puskesmas Boganatar ke RSUD dr. TC. Hillers Maumere, Rabu malam 26 Juli 2023.

Baca juga: Vaksinasi Rabies Bantuan Istri Kapolri Menyasar Tiga Desa di Kecamatan Talibura

Sekretaris Umumm Komite Pencegahan dan Penanggulangan Rabies di Flores-Lembata, dr.Asep Purnama, Sp.D  mengingatkan  pentingnya pertolongan pertama pada korban

Menurut Asep, masyarakat harus disadarkan dengan pengetahuan penanganan jika terjadi gigitan anjing rabies. Pertama yang bisa dilakukan setelah digigit adalah mencuci luka gigitan dengan sabun selama 15 menit pada air bersih dan mengalir.

Pertolongan pertama ini penting untuk mencegah risiko terburuk yang bisa dialami pasien, yaitu kematian. Kematian akibat rabies bisa dicegah apabila tatalaksana penanganannya bisa dilakukan dengan cepat dan tepat. Untuk itu upaya pencegahan, penyuluhan dan pertolongan pertama pada gigitan HPR harus dilakukan.

Asep menuturkan, dari banyak kasus kematian akibat rabies ini karena tatalaksana ini tidak dilakukan dengan cepat. Deteksi dini sangat diperlukan. Umumnya, orang yang terkena rabies akan takut dengan air dan udara. Jika menemukan tanda-tanda itu setelah digigit anjing sebaiknya segera memeriksakan diri.

Baca juga: Tangkal Virus Rabies, Masyarakat Adat Desa Timutawa Gelar Ritual Mula Bura

Ia menambahkan, kasus kematian akibat rabies paling banyak terjadi pada usia anak. Ini bisa disebabkan anak-anak paling sering bersentuhan dengan anjing liar di sekitar tempat tinggalnya. *

Berita TribunFlores.com lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved