Berita Sikka

304 Rumah di Dua Desa di Sikka Belum Merdeka dari Penerangan Listrik

Untuk Desa Gera, jaringan listrik baru terpasang sampai di sekitar Kantor Desa Gera. Sedangkan 5 kilometer dari kantor hingga di perbatasan desa

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
RUMAH - Rumah warga Desa Gera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka yang belum dialiri listrik. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Selama 78 tahun Indonesia merdeka, dua desa di wilayah Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka yakni Desa Gera dan Desa Ndai Mbere, hingga kini belum mendapatkan akses jaringan listrik.

Untuk Desa Gera, jaringan listrik baru terpasang sampai di sekitar Kantor Desa Gera. Sedangkan 5 kilometer dari kantor hingga di perbatasan desa, sementara setelah kantor Desa sama sekali terpasang.

Sedangkan untuk Desa Ndai Mbere yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Gera dan yang melewati wilayah Desa Gera juga belum.

Kondisi ini sangat memprihatinkan sebab sejak kemerdekaan Indonesia sampai ulang tahunnya yang ke-78 tahun, kedua Desa ini belum teraliri listrik.

 

Baca juga: PLN Komit Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, Masyarakat Sebut Hemat Biaya

 

 

 

Orinus Raga, Kepala Desa Gera, mengatakan, setiap malam tiba warganya selalu menggunakan lampu pelita untuk menemani malam mereka hingga hari subuh. Jika hendak melaksanakan acara keluarga atau pesta mereka harus menyiapkan genset dan bensin dengan belasan botol.

Ia lanjut menjelaskan, secara keseluruhan total rumah dari dua desa ini yang belum sama sekali mendapatkan jaringan listrik yaitu sekitar 304.

"Total rumah dari ujung jaringan yang belum dialiri listrik yaitu sekitar 304 rumah. Total ini berdasarkan pendataan akhir bulan September 2022 lalu untuk kami buat proposal ke PLN dan data ini saya sendiri sudah antar di PLN", ujar Kades Gera.

Lebih lanjut Kades Gera ini menjelaskan, di dalam wilayah dua desa ini ada fasilitas umum yang juga sangat mengharapkan aliran listrik ini diantaranya bangunan Gereja Katolik, Sekolah SMP Negeri 2 Mego, SDN Manukako, SDI Woloone, Puskesmas Pembantu, Posyandu, 4 Unit PAUD yang semuanya membutuhkan listrik.

Terhadap upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Desa, Ia mengatakan, pihaknya telah mengajukan proposal pada bulan September tahun 2022 lulu baik kepada pimpinan PLN Flores bagian Timur, maupun kepada pemerintah Kabupaten. Setelah proposal tersebut diajukan, Ia terus melakukan konsultasi dan komunikasi dengan pihak PLN namun sampai saat ini juga belum ada hasil yang memuaskan.

"Proposal yang saya ajukan yaitu dengan melampirkan semua persyaratan termasuk surat pembebasan lahan dan skema kerjasama dengan lembaga keuangan untuk kepentingan mempercepat proses pemasangan jaringan listrik ini" jelasnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved