Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 30 Agustus 2023, Belajar untuk Tulus Tanpa Modus

Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 30 Agustus 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Belajar untuk Tulus Tanpa Modus.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Gereja Katedral Ruteng di Manggarai Flores.Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 30 Agustus 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Belajar untuk Tulus Tanpa Modus. 

Bait Pengantar Injil 1 Yohanes 2:5
Ref. Alleluya.

Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.

Bacaan Injil Matius 23:27-32

“Kalian ini keturunan pembunuh nabi-nabi.”

Pada waktu itu Yesus berkata, “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.

Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik,


sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu.

Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

Kritikan Yesus hari ini kepada orang-orang penting dan besar dalam jamannya, adalah juga kritikan untuk kita semua. Sesuai kapasitasnya, harusnya mereka, orang Farisi dan ahli Taurat, bertindak dan berkata-kata yang sesuai.

Antara apa yang diajarkan dan apa yang dilakukan sudah selayaknya ada kesesuaian. Kita saat ini mengatakan bahwa integritas diri menjadi sangat penting bagi kemajuan hidup kita.

Sebagai manusia, kita mempunyai banyak pilihan, apakah mau sesuai antara kata dan tindakan, atau sebaliknya. Ketidaksesuaian itu menjadi tanda bahwa hidup kita belum masih sering terpecah-pecah.

Ketidak sesuaian itu menjadi tanda bahwa kita perlu terus belajar untuk konsisten akan hidup kita. Ini pilihan yang mengandung konsekuensi kita mau terus menerus belajar.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved