Misa Hari Minggu

Teks Ibadah Sabda Minggu 3 September 2023 Hari Biasa Pekan XXII Tahun A

Mari simak teks ibadah sabda Minggu 3 September 2023.Teks ibadah sabda disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur. Mari simak teks ibadah sabda Minggu 3 September 2023.Teks ibadah sabda disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks ibadah sabda Minggu 3 September 2023.

Teks ibadah sabda disiapkan untuk hari biasa pekan XXII tahun A.

Teks ibadah sabda disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Hari minggu perayaan Minggu kitab suci nasional dengan warna liturgi hijau.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Minggu 3 September 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.  Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Hari ini kita memasuki Minggu Biasa keduapuluh satu dalam Masa Biasa. Minggu ini juga kita merayakan Minggu Kitab Suci Nasional, yang membuka Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) selama bulan September ini. Tema BKSN 2023 ini adalah Allah Sumber Kasih dan Keselamatan, yang mengingatkan kita bahwa Allah kita itu selalu mengasihi dan menyelamatkan kita. Kita juga akan mendalami tema ini dengan mengambil teks-teks dari Kitab Yunus dan kitab Yoel.

Dalam bacaan pertama hari ini, kita akan mendengarkan keluhan Nabi Yeremia yang hidupnya amat terancam karena dia mengingatkan orang Israel yang tidak setia kepada Tuhan. Itulah salah satu tantangan bagi pewartaan kita juga. Rasul Paulus mengingatkan kita untuk meng-gunakan hidup kita dengan baik, sehingga seluruh hidup kita menjadi persembahan kepada Tuhan.

Dalam bacaan Injil, Yesus berkata, “Barang siapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya!”, demikianlah kata Yesus. Kita diajak untuk tetap setia kepada Tuhan dengan setia memikul salib harian kita. Tuhan selalu menyertai kita sekalian. [hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.

U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.

P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.

U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Tuhan yang mahakuasa, kami berterimakasih atas setiap rahmat yang kami terima daripada-Mu. Semoga kami selalu setia dalam mengikuti Yesus Putra-Mu dalam hidup harian kami, dan memikul salib tantangan hidup kami sehari-hari. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.

U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Bacaan dibacakan dari Alkitab]

07. BACAAN PERTAMA (Yer. 20:7-9)

L : Bacaan dari Kitab Yeremia. Kata Yeremia, “Engkau telah membujuk aku, ya TUHAN, dan aku telah membiarkan diriku dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semuanya mereka mengolok-olokkan aku. Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa berseru: "Kelaliman! Aniaya!" Sebab firman TUHAN telah menjadi cela dan cemooh bagiku, sepanjang hari. Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya", maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup. Demikianlah Sabda Tuhan.

U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren:

Jiwaku haus akan Dikau, ya Tuhan, Allahku.
Mzm. 63:2,3-4,5-6,8-9.

Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau,
jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu,
seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.
(Refren)

Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.

Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.
(Refren)

Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.

Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai
mulutku memuji-muji.

(Refren) Sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.

Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.
(Refren)

09. BACAAN KEDUA (Rm. 12:1-2)

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Demikianlah Sabda Tuhan.

U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Lih. Ef. 1:17–18)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Allah Tuhan kita Yesus Kristus menjadikan mata hatimu terang, * agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya.
U : Alleluia

11. INJIL [Mat. 16:21-27]

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem
dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tuatua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu
dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." Maka
Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagiKu, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.

P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Bacaan Injil hari Minggu ini merupakan lanjutan dari hari Minggu lalu, Ketika Yesus menanyakan pendapat para rasul tentang siapa diri-Nya. Petrus menjawab bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah. Selanjutnya, Yesus menyatakan bahwa Ia akan ke Yerusalem lalu menderita, wafat namun akan bangkit lagi. Mendengar hal ini, Petrus protes. Yesus menegur Petrus dengan keras dan menyatakan bahwa kata-kata Petrus itu dipengaruhi oleh setan. Kita akan melihat dua hal pokok.

Pertama, Mesias dan perjuangan. Mesias adalah dia yang terurapi dan menjadi penyelamat. Sosok Mesias selalu dinanti-nantikan karena ia akan menyelamatkan orang Israel dari semua perbudakan atau penjajahan. Yesus datang sebagai Mesias. Ia datang membebaskan manusia dari perbudakan dosa dengan cara menunjukkan jalan kepada kebenaran dan keselamatan. Yesus memerlukan perjuangan untuk meyakinkan banyak orang tentang jalan yang ditempuh-Nya. Kematian-Nya di kayu salib adalah salah satu jalan untuk menebus dosa manusia. Petrus tidak memahaminya. Karena dia berpikir bahwa Mesias tidak boleh menderita dan tidak perlu berjuang. Mungkin Petrus mewakili diri kita juga. Kadangkala kita menyerah ketika kita berhadapan dengan segala kesulitan atau hal yang tidak baik. Kita menyerah karena banyak orang melakukannya. Padahal, kita mesti mencontohi Yesus, Sang Mesias. Kita perlu berjuang dan bertahan dalam hal kebaikan. Di zaman kini, salib perjuangan ini kian berat karena kebenaran dan hal-hal yang baik itu kadangkala menjadi tidak jelas, diputarbalikkan atau dimanipulasi. Kita diundang untuk berjuang bersama Mesias demi keselamatan kita, dengan bertahan dalam hal-hal yang baik dan benar, dengan memulainya dari diri kita dan dalam keluarga kita. Kedua, memilih selamat atau menyelamatkan diri. Yesus berkata, “…barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” Kata-kata Yesus ini mengingatkan kita untuk tidak lari dari Tuhan. Tidak ada orang yang bisa menghindarkan diri dari Tuhan. Tuhan adalah pemilik kehidupannya. Yesus meminta kita untuk tidak menyangkali diri-Nya hanya supaya kita bisa selamat.  Ada banyak contoh dari hal ini. Kadangkala kita ikut berbohong atau berbuat jahat ketika diajak teman, karena kita takut kehilangan teman. Kita akan memiliki banyak teman, tetapi kita kehilangan Sang Sahabat sejati yaitu Tuhan. Itulah sebabnya Yesus berkata, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” Karena pada akhirnya, semuanya akan kita tinggalkan di dunia ini. Yang kita bawa ke hadapan Tuhan adalah jiwa kita. Kita memohonkan bantuan Roh Kudus, agar kita diteguhkan dan mampu setia dalam iman kita kepada Tuhan.

13. HENING SEJENAK

14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan Yesus bersabda, “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikuti Aku”. Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Nya agar kita mampu menyertai-Nya dalam langkah hidup kita.

P : Bagi Bapa Suci, para Uskup, imam, dan pemimpin umat. Semoga mereka mampu memberi teladan dan menjadi saksi bagi umat beriman dalam hal menyangkal diri dan memanggul salib. Marilah kita mohon…

P : Bagi para pemimpin dan tokoh umat yang dijauhi serta dicemooh karena mewartakan keadilan dan kebenaran. Semoga Allah menyertai mereka, supaya tetap tabah, setia, dan tetap berjuang mempertahankan keadilan dan kebenaran. Marilah kita mohon…

P : Bagi mereka yang berkekurangan, miskin, dan terlantar. Semoga Allah Bapa memberikan kekuatan dan ketabahan kepada mereka dalam keadaannya sekarang ini, agar segera terbebaskan dari penderitaan dan kesulitan hidup. Marilah kita mohon….

P : Bagi kita semua yang hadir di sini. Semoga kita berani menyangkal diri dan memanggul salib seharihari sehingga layak mempersembahkan diri sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan pada Allah. Marilah kita mohon….

P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut].

P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga rahmat-Mu hari ini memampukan kami memanggul beban salib dan tanggung jawab kami setiap hari. Berkenanlah mendengarkan permohonan kami, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin

16. DOA PUJIAN

P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik kepada kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia datang melayani kita. Maka marilah kita memuji Dia dan berkata: Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.

P : Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau menciptakan kami dan menganugerahi kami kehidupan. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.

P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu dan Dia mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau menyerahkan Dia bagi kami. Maka kami memuji Engkau.

U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.

P : Dan betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami. Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk menyempurnakan rencana penyelamatan-Mu dalam diri kami. Maka kami memuji Engkau.

U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Setiap hari Engkau melimpahi kami dengan karunia dan berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas kami sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan melayani sesama lewat karya-karya kami. Maka kami memuji Engkau.

U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.

P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:

P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:

P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.

P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:

P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Syukur.

20. MENDOAKAN MAZMUR 146

[Bisa didoakan bergantian oleh dua orang] Haleluya!

Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada. Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan. Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya: Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya, yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung, TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar. TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun! Haleluya! Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

21. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari terkasih, Allah adalah sumber kasih dan keselamatan, yang meminta pertobatan para pendosa, yang menganugerahkan pengampunan dan melepaskan hukuman. Dia adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia dan berbelaskasihan kepada umat-Nya. Maka marilah kita hidup sebagai umatNya yang setia kepada-Nya. Ketika kita mendapatkan salib hidup kita, itulah saatnya kita makin mendekatkan diri kita kepada-Nya, agar kita pun diteguhkan. Tuhan selalu menyertai setiap perjuangan hidup kita.

22. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, kami telah disegarkan oleh santapan Sabda di dalam pertemuan iman ini. Semoga kekuatan Sabda ini mendorong kami untuk melayani-Mu dalam saudara dan saudari kami. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.

U : Amin

23. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U : Amin.

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.

U : Syukur kepada Allah.

24. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.

25. LAGU PENUTUP ***

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved