Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Minggu 3 September 2023, Membaca dan Merenungkan Kitab Suci
Mari simak Renungan Harian Katolik Minggu 3 September 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Membaca dan Merenungkan Kitab Suci.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Minggu 3 September 2023.
Tema renungan harian katolik yaitu Membaca dan Merenungkan Kitab Suci.
Renungan harian katolik disiapkan untuk Hari Minggu Biasa XXII.
Hari Minggu Kitab Suci Nasional.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Minggu 3 September 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan
Yer. 20:7-9; Mzm. 63:2,3-4,5-6,8-9; Rm. 12:1-2; Mat. 16:21-27.
BcO 2Raj. 14:1-27
Warna Liturgi Hijau
Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu!
Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Renungan Katolik
Hari ini kita memperingati Hari Minggu Kitab Suci Nasional. Bacaan Pertama dari Kitab Yeremia mengingatkan kita untuk tetap mewartakan sabda Tuhan meskipun ada banyak pertentangan. Tidak mudah memang menjadi seorang pewarta, karena ada Tuhan dan sesama yang meminta pertanggungjawaban dari kita.
Tuhan menuntut kita berani dan setia dalam mewartakan, sedangkan sesama ingin melihat kita melaksanakan apa yang kita wartakan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.