El Tari Memorial Cup Rote Ndao 2023

Kontroversial Kepemimpinan Wasit El Tari Memorial Cup Rote Ndao, Asprov PSSI NTT Evaluasi

El Tari Memorial Cup Rote Ndao telah usai, PSN Ngada keluar sebagai juara.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / ALBERT AQUINALDO
BERI TANGGAPAN - Ketua Komisi Disiplin Asprov PSSI NTT Lukman Hakim menangis saat dimintai tanggapan terkait permintaan manajemen Perserond Rote Ndao untuk memulangkan wasit dan asisten wasit. 

Namun, semua protes yang dilayangkan kepada para wasit, diterima sebagai bahan evaluasi.

Thobias Besie, wasit yang memimpin jalannya pertandingan partai final El Tari Memorial Cup Rote Ndao, yang ditemui usai pertandingan mengatakan protes terhadap wasit menjadi hal biasa dan menjadi catatan bagi para wasit dan bahasa evaluasi dan menunjukkan kualitas sebagai wasit Asprov PSSI NTT.

Terkait reward yang sebelumnya sudah disiapkan panitia El Tari Memorial Cup Rote Ndao untuk wasit terbaik sebesar Rp 2,5 juta yang kemudian ditiadakan karena dianggap tidak profesional, Thobias mengatakan hal itu bisa mengganggu mental dan psikologi wasit.

"Kami mengharapkan supaya apa yang sudah kami tunjukkan kepada semua masyarakat NTT menyangkut dengan setiap keputusan itu, apa yang kita pelajari kita terapkan," ujar Thobias Besie.

Terkait dengan beberapa keputusan wasit di El Tari Memorial Cup Rote Ndao yang kemudian dianggap kontroversial, menurut Thobias hal itu menyangkut dengan keputusan masing-masing wasit.

Namun, kontroversial dan protes yang dilayangkan baik dari tim maupun pecinta sepak bola, akan menjadi bahan evaluasi bagi Thobias Besie dan kawan-kawan wasit.

"Harapan saya, setiap Askab dan Askot dan juga Asprov mengadakan pelatihan untuk para pelatih supaya mereka juga bisa paham tentang wasit sehingga setiap keputusan yang diambil, mereka juga tahu itu. Setiap tanggal 1 Juli setiap tahun itu ada perubahan-perubahan, itu yang kita mau mensosialisasikan kepada semua Askab supaya ketika pertandingan, mereka juga bisa paham dan terima semua keputusan itu," tandas Thobias Besie.

Dikatakan tidak profesional, Thobias Besie mengatakan setiap pandangan manusia berbeda-beda. Wasit memberikan keputusan sesuai dengan apa yang dipelajari dan itu yang diterapkan di lapangan.

"Keputusan itu lewat pengamatan kami sesuai dengan apa yang kami pelajari," tutup Thobias.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved