Berita Sikka
16 Kecamatan di Kabupaten Sikka Siaga Kekeringan, Magepanda Awas Kekeringan Meteorologis
Kekeringan yang melanda berbagai wilayah di Kabupaten Sikka mengisyaratakan sikap waspada dan peran serta dari semua elemen masyarakat mengatasinya.
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Egy Moa
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnol Welianto
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Badan Meteorologi Klimatologi dan Ggeofisika Stasiun Klimatologi (BKMG) Kelas II NTT menetapkan sebanyak 16 kecamatan di Kabupaten Sikka, Pulau Flores berstatus siaga bencana kekeringan meteorologis (lebih dari 21 HTH),
Ke-16 kecamatan tersebut yakni Kecamatan Alok, Alok Barat, Alok Timur, Bola, Doreng, Hewokloang, Kangae,
Kewapante, Koting, Mapitara, Nelle, Palue, Talibura, Tana Wawo, Waiblama dan Waigete. Sedangkan Kecamatan Magepanda berstatus awas kekeringan meteorologis. Demikian rilis BMKG Kelas II NTT, diterima TribunFlores.com, Kamis 7 September 2023.
Saat ini 100 persen dari total zona musim di NTT telah berada dalam periode musim kemarau berdasarkan analisis update 31 Agustus 2023. Karena itu diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan.
Data HTH hingga update 31 Agustus 2023 menunjukkan bahwa di beberapa wilayah NTT mengalami hari tanpa hujan berturut-turut lebih dari 21 hari hingga lebih dari 60 hari.
Baca juga: Kebakaran Lahan di Hoder Sikka Meluas, Api Merambat ke Kawasan Hutan
Prakiraan peluang curah hujan menunjukkan bahwa di sebagian besar wilayah di NTT diperkirakan akan mengalami curah hujan sangat rendah (kurang dari 20 mm/dasarian) dengan peluang lebih dari 70 persen.
Kedua kondisi di atas memenuhi syarat untuk dikeluarkan peringatan dini dan berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan dan juga berdampak pada pengurangan ketersediaan air tanah sehingga menyebabkan kelangkaan air bersih. Selain itu akan berdampak pada meningkatnya potensi kemudahan terjadinya kebakaran. *
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google news
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.