Festival Jelajah Maumere 2023
Tempat Makan dan Minum Zaman Dahulu Dipamerkan saat Festival Jelajah Maumere di Desa Egon Buluk
Festival Jelajah Maumere digelar oleh Dinas Pariwisata Sikka. Festival Jelajah Maumere mengajak agar promosi wisata terus digencarkan.
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Pada zaman dahulu, sebelum dikenalnya perabot rumah tangga modern seperti sekarang, masyarakat Kabupaten Sikka kerap menggunakan tempurung kelapa untuk dijadikan tempat makan dan minum.
Seiring perkembangan zaman, tempat makan dan minum dari tempurung sudah tidak dipakai lagi bahkan hampir tidak ditemukan lagi.
Namun, pada Festival Jelajah Maumere, tempat makan dan minum dari tempurung kelapa kembali terlihat dipamerkan di Dusun Wairgu, Desa Egon Buluk, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka oleh salah satu warga Desa Egon Buluk yang diketahui Kasianus.
Baca juga: Pameran Bonsai Pikat Pengunjung Festival Jelajah Maumere, Warga Selfie hingga Bikin Konten
"Ini ada yang untuk tempat nasi, tempat kuah, ada yang bisa buat gelas dan tempat air minum," jelas Kasianus.
Semua tempat makan dan minum itu, kata Kasianus, terbuat dari tempurung kelapa.
Harga jual yang paling mahal adalah cerek air minum dari tempurung kelapa yang dijual dengan harga Rp 250.000.
Selain tempat makan dan minum dari tempurung kelapa, ada juga pameran dari Kelompok Ikat Tenun Huter Betan yang memamerkan kerajinan tangan dari perca kain sarung berupa anting, gelang dan kalung.
Ada kain tenun khas Maumere yang diproduksi oleh Kelompok Ikat Tenun Huter Betan.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.