Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 19 September 2023, Jalan Pikiran dan Rencana Allah

Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 19 September 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Jalan Pikiran dan Rencana Allah.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
GEREJA - Tampak depan Gereja Santo Yohanes Maria Vianney Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 19 September 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Jalan Pikiran dan Rencana Allah. 

Pemuda yang meninggal hendak dibawa keluar dari kota, hendak dipisahkan dari ibunya.

Namun Yesus yang datang menjadikan semuanya berbalik, sang ibu janda tidak jadi dipisahkan dengan anak laki-laki tunggalnya.

Keselamatan datang atas janda itu. Tidak hanya itu, keselamatan juga datang kepada semua orang yang menyaksikan peristiwa itu.

Fokus dalam pembicaraan ini bukan pada peristiwa kebangkitan anak muda itu.

Fokus dalam perikopa ini adalah Yesus yang menjumpai janda yang ditinggal mati anak laki-lakinya.

Alasan Yesus membangkitkan anak muda itu bukan karena ia kasihan pada anak itu, tetapi Yesus melihat janda itu dan tergeraklah Ia akan belas kasih pada janda itu.

Janda itu kiranya tidak banyak mengenal Yesus. Bukan ia yang meminta kepada Yesus supaya anaknya dihidupkan. Juga tidak terjadi dialog antara janda itu dengan Yesus.

Yesus lah yang mempunyai peran aktif untuk datang dan menjumpai janda itu.

Kasih Yesus kepada mereka yang lemah membuahkan kebangkitan dan harapan baru bagi mereka yang mau terbuka menerima tawaran dari-Nya.

Bagi kita, Yesus tidak pernah tinggal diam membiarkan kita dalam situasi tanpa harapan.

Seperti Ia datang kepada janda itu, Yesus juga senantiasa datang kepada kita dan menyapa kita.

Situasi tanpa harapan dan kesedihan yang mendalam seringkali menutup mata kita akan hadirnya Yesus dalam peristiwa itu.

Namun bukan berarti bahwa Yesus tidak datang dan menghampiri kita.

Ia datang dan selalu memberi harapan baru akan kehidupan.

Apa yang perlu kita lakukan ketika dalam titik lemah adalah menerima pengalaman itu namun sekaligus memperkenankan Allah hadir dalam pengalaman itu.

Biarkanlah dalam ketidakmengertian kita Allah berkarya dalam diri kita.

Kita tidak pernah tahu persis bagaimana jalan pikiran dan rencana Allah.

Menerima pengalaman yang tidak enak menjadi jalan yang paling baik untuk tetap bertahan untuk tetap hidup dan membangun harapan masa depan dengan lebih baik. (sumber renungan katolik.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved