Injil Katolik

Injil Katolik Sabtu 23 September 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

Mari simak Injil Katolik Sabtu 23 September 2023.Injil Katolik Lengkap Mazmur Tanggapan. Bacaan Injil Lukas 8:4-15.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / MARIA MANGKUNG
GEREJA - Tampak depan Gereja Paroki Roh Kudus Nelle, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Mari simak Injil Katolik Sabtu 23 September 2023.Injil Katolik Lengkap Mazmur Tanggapan. Bacaan Injil Lukas 8:4-15. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Injil Katolik Sabtu 23 September 2023.

Injil Katolik Lengkap Mazmur Tanggapan.

Bacaan Liturgi Hari Sabtu 23 September 2023, Kalender Liturgi 23 September 2023 merupakan Hari Sabtu Pekan Biasa XXIV, Peringatan Wajib Santo Padre Pio dari Pietrelcina, Imam, Santo Linus, Paus dan Martir, Santa Tekla, Perawan dengan Warna Liturgi Putih.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Sabtu 23 September 2023 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Kalender Liturgi Katolik Sabtu 23 September 2023, Peringatan Wajib St. Pius dari Pietrelcina

 

 

Bacaan Pertama : 1Tim. 6:13-16

Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu:

Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,

yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.

Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 100:2, 3, 4, 5

Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!

Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!

Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya.

Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Bacaan Injil : Lukas 8:4-15

Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Banyak orang datang berbondong-bondog dari kota-kota sekitar kepada Yesus. Maka Yesus berkata dalam suatu perumpamaan, “Adalah seorang penabur keluar menaburkan benih. Waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak-injak orang dan dimakan burung-burung di udara sampai habis.

Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan tumbuh sebentar, lalu layu karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, sehingga terhimpit sampai mati oleh semak-semak yang tumbuh bersama-sama.

Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dan berbuah seratus kali lipat.” Sesudah itu Yesus berseru, “Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah mendengar.”

Para murid menanyakan kepada Yesus maksud perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi hal itu diwartakan kepada orang lain dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat, dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.

Inilah arti perumpamaan itu: benih itu ialah Sabda Allah. Yang jatuh di pinggir jalan ialah orang yang telah mendengarnya, kemudian datanglah Iblis, lalu mengambil sabda itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.

Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, ialah orang yang setelah mendengar sabda itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar. Mereka hanya percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.

Yang jatuh dalam semak duri, ialah orang yang mendengar sabda itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah yang matang.

Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan katolik

Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Sabtu 23 September 2023 dalam Bacaan Injil hari ini Lukas 8:4-15, bercerita tentang perumpamaan yang mengingatkan kita untuk senantiasa mendengarkan sabda-sabda Tuhan.

Sebagai orang Kristiani kita selalu diajak untuk mendengarkan sabda Tuhan sebagai penuntun hidup kita, supaya hidup kita tidak melulu hanya dipenuhi dengan sabda-sabda manusiawi. Hidup kita perlu dengan sabda rohani dan sabda Ilahi.

Perkara mendengarkan sabda Tuhan, melalui perumpamaan ini kita menjadi jelas bahwa setiap orang, siapapun orangnya, mendengar sabda Tuhan.

Sabda Tuhan hadir kepada semua orang, tanpa terkecuali. Perkara yang muncul adalah setelah mendengarkan sabda Tuhan kemudian bagaimana sikap kita, itu yang menentukan apakah sabda itu berbuah atau justru mati.

Sebagai orang Kristiani, pasti kita sudah pernah paling tidak, bahkan sering, membaca kitab suci dan mendengarkan sabda Tuhan. Pertanyaannya adalah setelah membaca, bagaimana tanggapan atau reaksi kita terhadap sabda-sabda Tuhan yang kita baca dan kita dengar?

Jika setelah mendengarnya kemudian kita tertidur, atau diam saja, atau tidak mempunya rasa apa-apa, bisa jadi kita adalah bagian dari benih yang jatuh di pinggir jalan, atau di batu, atau di semak berduri. Apa yang ditanam dalam diri kita menjadi sia-sia, tidak tumbuh apalagi berkembang.

Yang menentukan tanah baik atau tidak adalah berkaitan dengan langkah berikutnya setelah mendengar Tuhan.

Benih dan pupuknya mempunyai jaminan kualitas yang tidak terbantahkan. Namun jika hanya didiamkan saja, tidak pernah dirawat, semuanya akan menjadi sia-sia. Tumbuh hanya sebagian sangat kecil, tidak tumbuh sempurna dan berbuah lebat.

Tumbuh baik dan menghasilkan buah adalah panggilan setiap dari kita. Hidup kita tentu saja harus dipertanggungjawabkan, tidak bisa hanya menumpang hidup di dunia ini. Pertanggunjawaban yang bisa diukur adalah buah apa dan seberapa banyak yang sudah kita hasilkan?

Mari mohon rahmat Tuhan agar kita mampu mempunyai aksi setelah mendengarkan sabda Tuhan. Mari berpartisipasi dalam karya ilahi dengan saling berbagi nilai-nilai kebaikan manusiawi kepada sesama. Semoga hidup kita semakin menjadi pujian bagi yang Ilahi.

Doa Penutup

Allah Bapa di surga, hari ini kami memperingati para martir dari Korea. Semoga pengorbanan hidup mereka tidak sia-sia dan menjadi semangat bagi kami untuk rela menjadi saksi kebenaran hidup yaitu Putra-Mu sendiri.

Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. (sumber the katolik.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved