Renungan Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 5 Oktober 2023, Membangun Persekutuan dan Kebersamaan
Mari simak Renungan Harian Katolik Kamis 5 Oktober 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Membangun Persekutuan dan Kebersamaan.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Kamis 5 Oktober 2023.
Tema renungan harian katolik yaitu Membangun Persekutuan dan Kebersamaan.
Kalender Liturgi 5 Oktober 2023 merupakan Hari Kamis Pekan Biasa XXVI, Peringatan fakultatif Santa Faustina Kowalska Rasul kerahiman ilahi, Santa Anna Maria Gallo, Pengaku Iman dengan Warna Liturgi Hijau.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Kamis 5 Oktober 2023 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Injil Katolik Kamis 5 Oktober 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan
Bacaan Pertama : Nehemia 8:1-4a.5-6.7b-12
Ezra membuka Kitab dan memuji Tuhan. Maka seluruh umat menjawab, "Amin! Amin!
Sesudah kembali dari pembuangan, orang-orang Israel telah menetap kembali di kota-kota mereka. Lalu pada bulan ketujuh berkumpullah seluruh rakyat di lapangan di muka Gerbang Air di Yerusalem.
Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab, supaya membawa Kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan Tuhan kepada Israel. Dan pada hari pertama bulan ketujuh itu Imam Ezra membawa Kitab Taurat itu ke depan jemaat,
pria, wanita dan semua yang dapat mendengar dan mengerti. Ia membacakan beberapa bagian dari kitab itu di halaman di depan Gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di depan pria, wanita dan semua orang yang dapat mengerti.
Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan Kitab Taurat itu. Adapun Ezra, ahli kitab, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat khusus untuk peristiwa itu. Ia membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang.
Pada waktu ia membuka kitab semua orang bangkit berdiri. Lalu Ezra memuji Tuhan, Allah yang mahaagung, dan semua orang menjawab, “Amin! Amin,” sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut, dan sujud menyembah Tuhan dengan muka sampai ke tanah.
Para Lewi menjelaskan hukum itu kepada jemaat, sementara rakyat berdiri di tempatnya. Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.
Lalu Nehemia, kepala daerah, dan Imam Ezra, ahli kitab, serta orang-orang Lewi yang mengajar jemaat, berkata kepada seluruh hadirin, “Hari ini adalah kudus bagi Tuhan Allahmu.
Kalian jangan berdukacita dan menangis!” Karena semua orang itu menangis, ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat. Lalu berkatalah Nehemia kepada mereka, “Pergilah, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis; dan berikanlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa! Sebab hari ini kudus bagi Tuhan kita.
Janganlah bersusah hati, tetapi bersukacitalah karena Tuhan, sebab sukacita karena Tuhanlah perlndunganmu.” Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu diam dengan kata-kata, “Tenanglah! Hari ini hari kudus. Jangan bersusah hati!”
Maka pergilah semua orang untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala sabda yang diberitahukan kepada mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan : Mzm 19:8-11
Ref. Sabda-Mu ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.
Bait Pengantar Injil : Markus 1: 15
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil
Bacaan Injil : Lukas 10:1-12
Semoga damaimu menyertai dia.
Pada waktu itu Tuhan menunjuk tujuh puluh dua murid. Ia mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Berkatalah Ia kepada mereka, “Tuaian banyak, tetapi pekerjanya sedikit! Sebab itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, agar ia mengirimkan pekerja-pekerja ke tuaian itu.
Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kalian seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.
Kalau memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, ‘Damai sejahtera bagi rumah ini’. Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, maka salammu kembali kepadamu.
Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kalian masuk ke dalam sebuah kota dan diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ.
Dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’. Tetapi jika kalian masuk ke dalam sebuah kota dan tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah, ‘Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu. Tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat’. Aku berkata kepadamu, pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Dalam bacaan injil hari ini ialah Yesus mengutus tujuh puluh murid dan mengutusnya pergi. Berdua-dua. Menjadi utusan berarti harus memiliki mentalitas yang kuat.
Mengapa? Karena dalam perutusan itu, pasti selalu ada orang yang menerima esame yang menolak. Menjadi utusan Tuhan, dituntut untuk berani mengandalkan Tuhan dalam perutusannya.
Orang yang utus diajak untuk terus-menerus semakin beriman kepada Tuhan. Maka, dalam bacaan ini mengajak kita semua umat beriman untuk bermenung atas perutusan kita masing-masing.
Kita semua diutus Tuhan untuk menjadi pewarta sukacita Kerajaan Allah. Ingatlah untuk tidak mengandalkan diri sendiri, bekerja sendiri, atur sendiri, atau bahkan menjadikan diri kita sebagai pusat.
Yesus selalu memberi kita teman untuk berkarya, karena karya perutusan bukan milik kita sendiri. Dengan demikianm, mari berbagi sukacita Kerajaan Allah dengan membangun persekutuan dan kebersamaan dengan sesama kita. Semoga Tuhan Memberkati. (sumber renungan katolik.com)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.