Renungan Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 10 Oktober 2023, Saling Mengunjungi dan Membuat Persatuan
Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 10 Oktober 2023.Tema renungan harian katolik yaitu, Saling Mengunjungi dan Membuat persatuan.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 10 Oktober 2023.
Tema renungan harian katolik yaitu, Saling Mengunjungi dan Membuat persatuan.
Kalender Liturgi 10 Oktober 2023 merupakan Hari Selasa Pekan Biasa XXVII, Santo Daniel dkk, Martir, Santo Paulinus dari York, Uskup dan Pengaku Iman, Santo Gregorios Penerang, Rasul dengan Warna Liturgi Hijau.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Selasa 10 Oktober 2023 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Injil Katolik Selasa 10 Oktober 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan
Bacaan Pertama : Yun. 3:1-10
Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian: "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.
Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."
Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.
Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.
Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."
Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan : Mzm. 130:1-2,3-4ab,7-8
Nyanyian ziarah. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!
Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.
Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya.
Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.
Bacaan Injil : Lukas 10:38-42
Marta menerima Yesus di rumahnya. Maria telah memilih bagian yang terbaik.
Dalam perjalanan ke Yerusalem Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
Wanita itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan sabda-Nya.
Tetapi Marta sangat sibuk melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudariku membiarkan daku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.”
Tetapi Yesus menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Sebuah kunjungan persaudaraan merupakan sebuh berkat tersendiri bagi tuan rumah. Saudara atau kenalan yang dari jauh bisa datang ke rumah, tuan rumah pasti akan menyambutnya, akan memberikan kenyamanan bagi sang tamu.
Apalagi jika yang datang adalah orang yang sudah lama tidak berjumpa, dan tidak pernah berkomunikasi. Ketika datang tengah malampun, sang tuan rumah pasti akan menyambutnya dan merasa bahagia. Penyambutan yang hangat dan bersaudara akan menjadikan sang tamu merasa diterima yang menjadikannya merasa kerasan.
Orang yang datang bertamu adalah orang yang membawa berkat. Tuan rumah yang menyambut dengan rasa kekeluargaan juga menjadi berkat bagi sang tamu.
Orang yang bertamu, bahkan mungkin belum kenal sama sekali, jika menunjukkan niat yang baik dan tulus, pada akhirnya akan menjadi bersaudara. Perasaan kuatir dan takut pada akhirnya akan menjadi perasaan lega dan gembira.
Maria dan Marta hari ini dalah Injil Lukas menyambut Yesus dan rombongan untuk singgah di rumah mereka. Sebagai tuan rumah, sudah semestinya mereka melayani tamu dengan baik, apalagi mereka mengenal Yesus dan para murid-Nya.
Bisa dibayangkan bagaiman tuan rumah bersibuk ria untuk memberi hidangan yang terbaik untuk tuan tuan yang datang ke rumahnya. Mereka tidak ingin mengecewakan para tamu, dan mereka juga tidak mau malu karena para tamu tidak diberi hidangan apa-apa.
Namun ada yang menarik sekaligus ganjil dalam kisah ini. Marta sibuk di dapur, Maria sibuk berdiam diri mendengarkan Yesus dan para murid. Tindakan langka yang dilakukan oleh seorang wanita duduk diantara para laki-laki dan mendengarkan pengajaran Yesus.
Namun itu terjadi, dan kisah ini dituliskan oleh Lukas. Dua gambaran ekstrem yang ditampilkan Lukas. Lukas menampilkan seolah Marta ditegur oleh Yesus karena tindakannya.
Namun kiranya Lukas jauh dari maksud itu. Lukas hendak menampilkan bahwa ada dua model para murid dalam mengikuti Yesus. Dan begitulah adanya, para murid tidak semuanya sama, tidak semuanya seragam.
Mereka mempunyai pergulatan masing-masing. Yesus hanya mengingatkan bahwa apapun sikap yang diambil, tetap dalam koridor melayani dalam nama-Nya menjadi yang utama.
Kehadiran Yesus di rumah itu membawa berkat bagi Marta dan Maria. Bukan pertama-tama rumah dalam artian sebuah gedung yang dikunungi Yesus, namun Marta dan Maria lah yang Yesus kunjungi.
Mereka sama-sama membuka hati dan pikiran mereka dengan tugas masing-masing. Dalam pengertian tertentu sebenarnya Marta membiarkan Maria untuk duduk dan mendengarkan Yesus. Jika Maria ikut bersibuk ria, ia tidak akan fokus pada apa yang dikerjakannya.
Kehadiran Yesus dalam diri kita senantiasa membawa berkat dan sukacita. Dalam konteks hidup kita masing-masing, mari menjadi murid Yesus yang unggul.
Di dalam lingkungan kita, mungkin saja ada orang yang tidak pernah sama sekali tampil menjadi orang aktif, misalanya menjadi pengurus lingkungan.
Tapi mereka setiap kali doa lingkungan selalu hadir dalam keheningannya. Mereka tekun mendoakan Rosario, mereka rajin gotong royong di Gereja. Itulah yang mereka punya, dan inilah yang sebagain orang lain punya.
Di dalam kesatuan dengan Kristus, kita diajak untuk senantiasa membangun kesatuan jemaat. Dasar dari kesatuan itu adalah Kristus yang hadir mengunjungi rumah kita, satu demi satu. Mari kita juga mengunjungi sesama kita dengan membawa berkat yang dari Kristus sendiri. (Sumber renungan katolik.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Selasa 10 Oktober 2023
Tribun Flores.com
Renungan Katolik
Bacaan-bacaan Liturgi Selasa 10 Oktober 2023 Hari Biasa Pekan XXVII |
![]() |
---|
Injil Katolik Selasa 10 Oktober 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Selasa 10 Oktober 2023 Hari Biasa Pekan XXVII |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Selasa 10 Oktober 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Bacaan Liturgi Hari Ini Senin 9 Oktober 2023 Pekan Biasa XXVII |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.