Perlengkapan Liturgi Katolik

Umat Katolik Wajib Tahu Ini Rincian Perlengkapan Liturgi dalam Misa atau Ibadah

Keberadaan perlengkapan Liturgi sangat penting dan wajib ada saat perayaan misa atau ibadah.

Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN
Umat Katolik Wajib Tahu Ini Rincian Perlengkapan Liturgi dalam Misa 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Dalam perayaan liturgi terdapat perlengkapan liturgi yang bertujuan memperlancar perayaan misa.

Keberadaan perlengkapan Liturgi sangat penting dan wajib ada saat perayaan misa atau ibadah.

Adapun juga memiliki ciri khasnya masing-masing dan tak selamanya digunakan untuk semua perayaan misa. Maka dari itu umat Katolik wajib tahu dan membedakan sehingga tak menimbulkan kebingungan saat menentukan perlengkapan liturgi dalam sebuah perayaan misa.

Simak selengkapnya, rincian Perlengkapan Liturgi bawah ini;

Baca juga: Doa Harian Katolik Minggu 5 November 2023, Penuh Berkat dan Syukur Tiada Akhir

 

Perlengkapan Liturgi

A. Peralatan Liturgi Buatan

Piala sebagai tempat minum khusus untuk anggur

Kain piala/purificatorium sebagai serbet kecil untuk membersihkan piala.

Sendok kecil/canting

Canting adalah sendok kecil yang digunakan imam untuk mengambil air dari ampul dan mencampurkannya dengan anggur yang berada di dalam piala.

Patena sebagai piring kecil, dimana hosti besar diletakkan.

Palla sebagai kain lenan putih yang diperkeras, sehingga, menjadi kaku seperti papan, bentuknya bujur sangkar, dipergunakan untuk menutup piala.

Korporal sebagai kain putih persegi empat yang digunakan sebagai alas piala.

Berikut susunan peralatan misa sebagai piala – purifikatorium – canting – patena+hosti besar – palla – korporal

Ampul sebagai gelas kecil untuk tempat air dan anggur.

Lavabo sebagaiwadah untuk cuci tangan.

Sibori sebagai bentuknya seperti piala, biasanya dengan tutup, untuk menempatkan hosti.

Piksis sebagai wadah kecil berbentuk bundar dengan engsel penutup untuk membawa hosti yang sudah dikonsekrasi. Biasanya digunakan oleh prodiakon untuk mengirim komuni kepada orang sakit atau lansia.

Montrans (lunula, kustodia) sebagai wadah untuk memajang hosti yang sudah dikonsekrasi. Digunakan pada ibadat adorasi.

Hisop dan Aspergilum sebagai alat untuk memercikkan air suci.

Wiruk/Turibukum sebagai alatuntuk mendupai yang terbuat dari logam dan digantung dengan rantai.

Navikula sebagai wadah berbentuk seperti kapal untuk menaruh dupa.

Kanderal dan Lilin sebagai Kandelar tempat menancapkan lilin.

B. Busana Liturgi

- Alba adalah jubah panjang putih yang bisa dipakai imam arau prodiakon.

- Amik yakni berupa sehelai kain putih persegi empat, berbahan linen, dengan sambungan seperti pita, yang berfungsi sebagai simpul untuk mengencangkannya di seputar pundak imam.

- Singel yakni Tali yang berfungsi sebagai sabuk untuk mengencangkan alba.

- Stola adalah selempang di leher yang menandakan jabatan imamat.

- Kasula merupakan Pakaian terluar imam dalam ibadat dengan warna mengikuti Tahun Liturgi.

- Dalmatik adalah sejenis kasula tetapi dengan tangan, biasanya dipakai oleh Diakon tertasbis dalam Liturgi ibadat.

- Superpli adalah sejenis jubah, tetapi hanya untuk bagian atas tubuh. Biasa dipakai oleh misdinar.

- Pluviale adalah kain mantel besar, indah, yang dikalungkan pada leher dari belakang dengan kancing rantai dari kedua sudut atau mantel.

- Velum adalah kain selubung ini digunakan dengan cara dikalungkan dari belakang dan digunakan pada punggung, velum digunakan oleh Imam atau Diakon untuk menyelubungi pegangan monstrans.

- Palium adalah seperti stola, tetapi digunakab melingkar dipundak, biasa dipakai Paus atau Uskup.

B. Peralatan/Bahan Liturgi Alami

Air

memiliki makna simbolis, pembersihan dosa dan penganugerahan keselamatan dan hidup baru, contohnya pada liturgi pembaptisan.

Roti dan Anggur

Wajib saat ada perayaan Ekaristi. Memiliki dua makna yakni lambang hasil bumi, usaha manusia dan Karunia hidup ilahi.

Minyak

Untuk diketahui Minyak yang biasanya digunakan dalam lityrgi pada umumnya yang dibuat dari zaitun. Namun, karena sulitnya mencari tanaman zaitun, maka bisa digunakan minyak yang lain asal berasal dari tumbuh-tumbuhan. Minyak merupakan tanda daya kekuatan Allah yang menberi kekuatan bagi perjuangan hidup ini. (pemgurapan minyak pada katekumen dan penguatan) dan tanda penyertaan Allah dalam tugas kepemimpinan (tahbisan). Dalam liturgi dibedakan tiga macam minyak urapan: Oleum Infirmorum (OI) untuk orang sakit, Oleum Catechumenorum (OC) untuk katekumen, dan Sanctum Oleum Chrisma (SC) untuk baptisan, penguatan dan tahbisan suci.

Api dan Terang

Pada perayaan paskah Perlengkapan liturgi ini wajib disiapkan. Adapun memiliki makna Paskah Kristus yang melambangkan terang Kristus sensiri yang telah bangkit dari wafat-Nya, Ia telah menganugerahkan keselamatan dan menghalau kegelapan dan kuasa dosa.

Dupa Ratus dan wangi-wangian

Ukup harus selalu terisi dengan wangi-wangian. Dipakai dalam liturgi sebagai ungkapan penghormatan kepada Allah. Kalau Imam mendupai altar, tabernakel atau salib, sejatinya Imam sedang menyampaikan penghormatan kepada Allah sendiri.

Garam dan Abu

Garam dan abu biasanya digunakan dalam liturgi baptisan dan pemberkatan air suci.

Abu biasanya dipakai pada hari Rabu Abu, untuk mengawali Masa Prapaskah. Abu digunakan untuk mengungkapkan rasa tobat dan penyesalan, pengakuan akan kerapuhan kita dan kelamahan kita. Abu juga melambangkan harapan akan kebangkitan.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved