Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 15 November 2023, Peduli Terhadap Sesama dan Jangan Melupakan Tuhan

Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 15 November 2023.Tema Renungan Harian Katolik Peduli Terhadap Sesama dan Jangan Melupakan Tuhan.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / AGUS TANGGUR
UMAT PERARAKAN - Ribuan umat Katolik Paroki Sta. Maria Immaculata Katedral Atambua melakukan Prosesi Tri Harta Iman. Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 15 November 2023.Tema Renungan Harian Katolik Peduli Terhadap Sesama dan Jangan Melupakan Tuhan. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 15 November 2023. 

Tema Renungan Harian Katolik Peduli Terhadap Sesama dan Jangan Melupakan Tuhan.

Rabu 15 November 2023 merupakan Hari Rabu Pekan Biasa XXXII, Peringatan fakultatif Santo Albertus Agung, Uskup dan Pujangga Gereja, dengan Warna Liturgi Hijau.

Sebelum membaca renungan harian katolik hendaknya membaca bacaan berikut ini:

Baca juga: Injil Katolik Rabu 15 November 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

 

Bacaan Pertama : Keb. 6:1-11

Dengarkanlah, hai para raja, dan hendaklah mengerti, belajarlah, hai para penguasa di ujung-ujung bumi.

Condongkanlah telinga, hai kamu yang memerintah orang banyak dan bermegah karena banyaknya bangsa-bangsamu.

Sebab dari Tuhanlah kamu diberi kekuasaan dan pemerintahan datang dari Yang Mahatinggi, yang akan memeriksa segala pekerjaanmu serta menyelami rencanamu,

oleh karena kamu yang hanya menjadi abdi dari kerajaan-Nya tidak memerintah dengan tepat, tidak pula menepati hukum, atau berlaku menurut kehendak Allah.


Dengan dahsyat dan cepat Ia akan mendatangi kamu, sebab pengadilan yang tak terelakkan menimpa para pembesar.

Memang yang bawahan saja dapat dimaafkan karena belas kasihan, tetapi yang berkuasa akan disiksa dengan berat.

Sang Kuasa atas segala-galanya tidak akan mundur terhadap siapapun, dan kebesaran orang tidak dihiraukan-Nya. Sebab yang kecil dan yang besar dijadikan oleh-Nya, dan semua dipelihara oleh-Nya dengan cara yang sama.

Tetapi terhadap yang berkuasa akan diadakan pemeriksaan keras. Jadi perkataanku ini tertuju kepada kamu, hai pembesar, agar kamu belajar kebijaksanaan dan jangan sampai terjatuh.

Sebab mereka yang secara suci memelihara yang suci akan disucikan pula, dan yang dalam hal itu terpelajar akan mendapat pembelaan.

Jadi, hendaklah menginginkan serta merindukan perkataanku, maka kamu akan dididik.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan : Mzm 82:3-4,6-7

Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan!

Luputkanlah orang yang lemah dan yang miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik!"

Aku sendiri telah berfirman: "Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian. ?

Namun seperti manusia kamu akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas."

Bait Pengantar Injil : 1Tes 5:18; 2/4

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Bersyukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagimu dalam Kristus Yesus.

Bacaan Injil : Lukas 17:11-19

Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?

Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusuri perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia masuk suatu desa, datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia.

Mereka tinggal berdiri agak jauh, dan berteriak, "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Yesus lalu memandang mereka dan berkata, "Pergilah dan perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam."

Dan sementara dalam perjalanan, mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus, dan mengucap syukur kepada-Nya.

Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, "Bukankah sepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?

Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini? Lalu Yesus berkata kepada orang itu, "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Bacaan Injil hari ini berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus ketika suatu waktu Dia melakukan perjalanan menyusuri perbatasan antara Galilea dan Samaria. Daerah ini adalah daerah terpencil, daerah yang paling jauh dari Samaria dan juga paling jauh dar Galilea.

Berada di perbatasan. Tetapi di tempat terpencil itu hidup sekelompok orang yang sengaja diasingkan oleh kelompok masyarakatnya.

Mereka yang menderita penyakit kusta dan rupanya tempat itu memang tempoat yang terpencil sehingga orang-orang yang berpenyakit kusta ini tidak akan mungkin dapat berkomunikasi berhubungan lagi dengan orang-orang yang normal dan sehat.

Akan tetapi di tempat yang terpencil dan jauh dari mana-mana, kemudian Yesus datang menjumpai mereka yang terasing tersebut.
Orang yang berpenyakit kusta.

Penyakit ini adalah penyakit yang bukan sekedar penyakit tetapi lebih daripada penyakit kulit mengerikan yang bisa menyebabkan bagian-bagian tubuh terkelupas dan terlepas, sangat mengerikan.

Dalam Bahasa Ibrani, penyakit ini disebut sara’ah yang diterjemahkan dalam bahsa modern sebagai penyakit lepra atau kusta.

Bisa jadi penyakit ini sama penyakit sara’ah dalam tradisi masyarakat Yahudi adalah penyakit kulit yang mengerikan daripada penyakit lepra atau kusta yang kita mengerti hari ini.

Akan tetapi bkan hanya sekedara penyakit kulit yang mengerikan, sara’ah ini juga dianggap sebagai kutukan atau kesialan.

Sehingga oranag-orang yang terkena penyakit ini dianggap sebagai orang-orang yang sial, najis dan arena itu mereka tidak dapat hidup lagi bersama-sama dengan orang-orang yang pada umumnya, bahkan juga dengan keluarga.

Dengan keluarga sendiri mereka tidak bisa berhubungan. Jadi kita bayangkan kalau ada orang yang berpenyakit seperti ini, mereka sangat sangat menderita baik secara jasmani tetapi juga secara psikis, karena mereka juga ditunggalkan dilupakan oleh semua orang.

Suatu waktu Yesus kemudian yang sengaja menyusuri daerah itu. Dan ketika mereka menyaksikan Yesus mereka berseru seru dari jauh, memanggil-manggil Yesus.

Dan karena mereka tidak boleh berdekatan dengan orang menurut hokum agama Yahudi, maka Yesus memperhatikan mereka dari jauh.

Maka timbulah belas kasihan dankemudian Yesus menyuruh mereka untuk pergi dan memperlihatkan diri kepada imam dan sementara mereka dalam perjalanan, ajaib,mujizat terjadi, tiba-tiba seketika itu juga mereka menjadi sembuh.

Alangkah senang bergembiranya mereka ketika mengetahui diri mereka sudah sembuh dan berarti telah menjadi tahir.

Mereka yang telah dipulihkan tersebut dari penyakit. Tetapi ironisnya, dari kesepuluh orang itu, hanya ada satu yang berbalik dan ia kemudian cepat-cept menjumpai Yesus. Dan dengan suar yang nyaring sambil dengan penuh sukacita berseru berterima kasih kepada Yesus.

Dan Yesus bertanya kemanakah sembila tema-teman orang Yahudi yang lain? Sementara orang yang datang mendekat itu adalah orang Samaria.

Orang Samaria yang duaggap berdosa dan najis oleh bangsa Yahudi, orang Yahuid dan kudus dan ternayata hanya dialah yang datang menjumpai Yesus.

Saudaraku yang kekasih dalam Tuhan Yesus.

Dari bacaan ini kita belajar hal yang penting:

Yesus sendiri yang berupaya mencari mereka dengan menempuh perjalan jauh sampaike perbatasan dua propisnsi Samaria dan Yudea. Apa artinya? Ia Yesus peduli dan mengasihi semua orang. Dan Dia yang berupaya menjumpai orang-orang yang dianggap sudah terhilang dari masyarakat.

Kedua Ia tahu setuap orang yang mendererita di dunia ini. Dalam kesunyian, kesepian orang-orang terdekat dan dunia meninggalkan mereka.

Bahkan keluarga, orang yang paling dekat dengan kita meninggalkan kita, akan tetapi Yesus tidak ernah meninggalkan kita, bahkan Dia mencari dan berupaya untuk menemukan supaya kita jangan terhilang oleh karena kutukan dosa dan kecemaran “tercemar dengan penyakit dunia ini” Supaya kita dapat menemukan Dia dan menerima kasih saying-Nya.

Dari cerita ini kita belajar bahwa seringkali ada banyak oranag yang mengalami kesusahan yang dalam, menderita dalam hidupnya. Disisi lain ada orang yang ingin bebas dari berbagai himpitan hidup.

Apakah itu masalah ekonomi, kesehatan dan banyak sekali kebutuhan yang lainnya. Orang-orang kusta ini pasti telah bergumul dan berdoa siang dan malam memohon pertolongan Tuhan, supayta dia boleh terlepas dari berbagai pesoalan hidup.

Akan tetapi ketika Tuhan telah menolong dia dan melepaskannya dari penderitaan dengan mengabulkan permohonannya, banyak kali kita yang daahulunya merata dan berseru dan selalu meminta campur tangan dan pertolongan Tuhan dalam kesusahannya.

Tetapi ada fakta banyak orang yang telah ditolong dan diberkati Tuhan. Lupa bersyukur, berterima kasih kepada Tuhan.

Kita lebih sibuk dengan kesibukan kita dan Tuhan telah dilupakan. Jadi seperti orang Samaria yang selalu mau bersyukur kepada Tuhan.

Dalam banyak kesempatan Tuhan selalu menyertai dan memberkati kehidupan kita. Jangan lupa bersyukur, berterima kasih, Tuhan sungguh-sungguh sangat baik dan mengasihi kita dan Ia tidak pernah meninggalkan kita. (sumber renungan katolik.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved