Pesan Natal 2023

Pesan Natal Bersama Gereja PGI dan KWI Tahun 2023, Singgung Pemilu 2024 dan Kedewasaan Berpolitik

Simak selengkapnya, Pesan Natal Bersama Gereja PGI dan KWI Tahun 2023, Singgung Pemilu 2024 dan Kedewasaan Berpolitik di bawah ini;

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Pesan Natal Bersama Gereja PGI dan KWI Tahun 2023, Singgung Pemilu 2024 dan Kedewasaan Berpolitik. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Simaklah pesan Natal Tahun 2023 oleh Persekutuan Gereja-gereja Indonesia dan Konferensi Wali Gereja Indonesia.

Tema pesan natal 2023 kali ini yakni Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi.

Tema ini diambil dari perikop injil atau firman kitab suci dalam Lukas 2:14.

Simak selengkapnya, Pesan Natal Bersama Gereja PGI dan KWI Tahun 2023, Singgung Pemilu 2024 dan Kedewasaan Berpolitik di bawah ini;

Baca juga: Bacaan Liturgi Hari Ini Rabu 15 November 2023 Peringatan Santu Albertus Agung, Uskup Pujangga Gereja

 

Saudara-Saudari terkasih.

Natal merupakan perayaan sukacita karcna Allah berkenan menjumpai seluruh ciptaan-Nya dalam Peristiwa kelahiran Yesus Kristus.

Sukacita itu terungkap antara lain dalam nyanyian para malaikat dan bala tentara surga: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi. dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Lk 2:14).

Warta suka cita tentang kelahiran Yesus di kota Betichem menggembirakan hati para gembala. “Jangan takut. sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus Tuhan di kota Daud” (Lk 2:10-11).

Para gembala adalah pribadi-pribadi sederhana yang memiliki harapan besar kepada Sang Mesias sebagai pembawa damai sejahtera.

Natal mengajak umat beriman untuk masuk dalam karya penyelamatan Allah dan bertemu dengan Sang Juru Selamat agar mengalami damai sejahtera.

“Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu di panggil menjadi satu tubuh dan bersyukurlah” (Kol 3:15).

Damai sejahtera (shalom) sebagai suasana hidup yang damai, rukun, dan tentram, tidak hanya berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Allah, tetapi juga hubungan antarsesama umat manusia dan antara manusia dengan alam semesta.

Saudara-saudari terkasih

Kelahiran Yesus yang menjadi wujud karya penebusan Allah telah membawa sukacita bagi umat beriman. Kehadiran-Nya telah membarui hidup dan mendorong kita untuk terus berjalan bersama menegakkan Kerajaan Kasih di tengah berbagai perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, dan golongan.

Bersamaan dengan Perayaan Natal ini, kita memasuki masa persiapan Pemilu 2024. Kita sebagai warga bangsa akan memilih para pemimpin dan wakil rakyat.

Perhelatan politik itu disamping membawa kegembiraan juga tidak jarang menyisakan dampak negatif seperti konflik dan perpecahan yang berkepanyangan di tengah masyarakat. Oleh karena Itu, kita pertu bijaksana dan dewasa dalam menyikapi pilihan politik yang berbeda-beda serta waspada terhadap penyebaran benih-benih kebencian yang dilakukan hanya untuk meraih kemenangan.

Dengan berpegang pada prinsip bahwa Allah harus dimuliakan, maka politik identitas dan politik uang bukan pilihan perjuangan politik umat Kristiani.

Kita menolak politik kekuasaan yang menghalalkan segala cara termasuk mengorbankan rakyat dan merendahkan martabat luhur ketudupan. Semangat Natal menggerakan umat Kristiani untuk terlibat secara aktif dalam merta kehidupan berbangsa yang lebih bermartahat demi mewujudkan kesejahteraan bersama.

Oleh karena itu kita mendukung perjuangan politik yang mengutamakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Saudara-saudari terkasih

Tindakan kita untuk memuliakan Allah dilaksanakan bukan hanya dengan membangun hubungan yang harmonis antarumat manusia tetapi juga perlu upaya-upaya untuk menjaga dan merawat alam semesta.

Damai sejahtera tidak hanya untuk manusia tctapi juga untuk semua ciptaan dan kita dipanggil untuk turut menghadirkan sukacita bagi semua makhluk.

Terkait dengan hal itu, Perayaan Natal mestinya mendorong kita untuk semakin peduli, kritis, dan berani menolak berbagai bentuk perusakan lingkungan hidup serti pemanfaatan sumber daya alam tanpa ada upaya pemulihan, serta pencemaran ais, tanah, dan udara yang sangat berbahaya untuk keberlangsungan hidup semua makhluk, Tanggung jawab menjaga lingkungan hidup ini merupakan panggilan dan perutusan dari Allah sendiri untuk semua umat beriman (bdk. Kej 2:15).

Kesejahteraan bagi semua makhluk hanya akan terwujud bila alam ciptaan-Nya selalu terpelihara dan terjamin kelestariannya. Oleh karena itu bumi akan turut bersorak sorai memuji Allah: “Biarlah lanyit bersukacita dan bumi bersorak-sorai” (Mz 96:11).

Saudara-saudari terkasih

Di era globalisasi ini, kita juga diajak untuk memuliakan Allah dan mewujudkan dumai sejahtera melalui media sosial dengan terus menerus menyebarkan nilai-mlai kebaikan.

kebenaran, keadilan, setiakawan, dan tenggang rasa. Hal ini menjadi penting karena keharmonisan hidup bersama dapat hancur oleh benta bohong dan ujaran kebencian yang marak di berbagai media sosial.

Kita perlu bijak dalam menerima dan menyebarkan berita.

Para gembala pergi dan menemukan kebenaran warta yang diterima dari malaikat ketika menjumpai bayi Yesus di palungan. Ialu mewartakannya kepada yang lain.

Natal mengingatkan kita bahwa komunikasi dan perjumpaan di zaman digital ini pun perlu dikclola secara baik agar dapat digunakan sebagai sarana untuk mewartakan Kabar Gembira. Di tengah kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat, ramai, dan sibuk.

kita tetap membutuhkan waktu hening untuk berjumpa dengan Allah, sehingga komunikasi dan perjumpaan kita dengan sesama dapat mendatangkan sukacita.

Semoga dengan Perayaan Natal kita semua merasakan kasih Allah yang selalu menyertai hidup kita, Allah yang maha kasih itu selalu bersama dengan kita Imanuel. Allah berserta kita.

Ia tidak pernah meninggalkan kita dalam situasi apapun (bdk. Ibr 13:5). Oleh karena itu, mari kita terus memuliakan Allah lewat upaya-upaya baik untuk mewujudkan damai sejahtera di tengah kehidupan keluarga. Gereja, masyarakat, dan bangsa. Secara khusus kita berdoa untuk perdamaian di daerah-daerah yang masih terjadi konflik dan kekerasan.

Akhirnya, atas nama Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) kami mengucapkan selamat Natal Tahun 2023 dan selamat Tahun Baru 2024. Tuhan memberkati.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved