Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 18 November 2023, Hakim Kita Adalah Allah Sendiri

Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 18 November 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Hakim Kita Adalah Allah Sendiri.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur. Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 18 November 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Hakim Kita Adalah Allah Sendiri. 

Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus-menerus datang dan akhirnya menyerang aku.”

Lalu Tuhan berkata, “Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?

Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka! Akan tetapi, jika Anak manusia itu datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Sabtu 18 November 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik

Renungan Katolik

Perumpamaan tentang hakim yang tak benar membawa pengertian kepada kita bahwa Allah mempunyai hati yang jauh lebih terbuka untuk mendengarkan seruan kita masing-masing. Hakim yang tidak benar saja akhirnya ‘luluh’ karena sang ibu yang gigih mendesak, apalagi Allah.

Tanpa kita desakpun pasti Ia akan selalu memperhatikan kita. Doa-doa kita dikabulkan-Nya bukan karena terpaksa tetapi karena Dia adalah kasih. Lebih dari itu adalah apakah kita berani terus bertahan dan berharap dengan doa-doa kita. Seperti jauh belih sering kita yang tidak tahan untuk berdoa.

Hakim yang tidak takut akan Allah memberikan apa yang diinginkan oleh sang janda supaya dirinya bebas dari gangguan sang janda. Akan tetapi, Hakim kita adalah Allah sendiri, Dia yang mahabaik.

Dia hanya menginginkan apa saja yang baik bagi kita. Dia akan mendengar setiap doa kita dan akan memberi tanggapan-Nya yang paling baik bagi kita – dan hal inilah yang merupakan tantangan dari perumpamaan Yesus ini.

Dengan perumpaman tentang janda yang bertekun ini Yesus ingin para murid-Nya memahami bahwa dengan mengenal kebaikan Allah dan kesetiaan-Nya, maka hal ini akan memampukan mereka mencontoh atau mengikuti jejak-Nya.

Melihat betapa lengkap dan total Yesus mengasihi dan taat kepada Bapa-Nya juga dapat memberikan kepada kita jaminan bahwa Allah pantas untuk kita percayai tanpa henti.

Apabila kita membawa berbagai kebutuhkan kita ke hadapan Allah dengan hati yang terbuka dan dengan ketekunan yang dimiliki sang janda, maka kita pun akan mulai mengenali suara-Nya melalui Kitab Suci dan melalui orang-orang lain.

Kita mungkin saja tidak dapat melihat atau memahami bagaimana suatu situasi yang khusus sesungguhnya adalah bagian dari rencana Allah, namun kita akan tetap menaruh kepercayaan bahwa Allah akan menjawab doa-doa kita dengan cara yang belum atau tidak dapat kita bayangkan.

Ini adalah iman yang dicari Yesus pada saat Ia kembali kelak. Marilah kita memusatkan perhatian kita terutama pada belas kasih Allah dan kesetiaan-Nya, baru kemudian pada urusan-urusan kita sendiri. (Sumber renungan Katolik.COm).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved