Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 27 November 2023, Allah, Manusia dan Uang

Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 27 November 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Allah, Manusia dan Uang.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
MISA - Suasana saat misa syukur pentahbisan gereja Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus yang berada di Desa Foho Eka, Kecamatan Nanaet Duabesi, Kabupaten Belu. Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 27 November 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Allah, Manusia dan Uang. 

Uang memang berbicara banyak hal mengenai manusia. Nah, hari ini juga mengajarkan bahwa uang juga berbicara mengenai diri orang Kristen. Uang itu berbicara mengenai hubungan kita dengan Allah.

Uang yang kita persembahkan menyatakan bahwa kita memiliki hubungan yang dalam dengan Tuhan atau tidak memiliki hubungan yang dalam denganNya. Persembahan janda ini mengungkapkan kedalaman hubungannya dengan Tuhan.


Orang miskin pasti bergumul untuk datang ke bait Allah, karena di dalam bait Allah terdapat 13 kotak kolekte, yang menyerupai corong terompet. Setiap orang pasti memasukkan uang ke dalam peti persembahan yang jumlahnya 13 buah itu.

Mereka yang datang ke bait Allah tanpa memasukkan uang ke dalam peti persembahan tentunya akan dilihat oleh orang-orang lain. Mereka yang tidak memberi persembahan pasti akan merasa risih.

Daripada diliatian orang karena tidak memberi persembahan, maka banyak orang miskin yang tidak berani datang ke bait Allah untuk beribadah. Apalagi kotak kolektenya, memiliki bentuk yang sempit pada ujungnya.

Sehingga kalau kita memasukkan uang ke dalamnya, maka akan terlihat berapa besar yang kita masukkan. Sebab, tangan kita tidak bisa masuk. Hanya uangnya yang bisa dimasukkan ke dalam kotak persembahan.

Oleh sebab itulah dengan 13 kotak kolekte ini, maka umumnya, orang yang sangat miskin tidak berani datang ke bait Allah. Karena kalau mereka datang, mereka harus memberi persembahan dan tentunya ini sangat memberatkan mereka.

Tetapi pada hari itu, ada seorang janda yang miskin, datang ke bait Allah. Janda ini mendekati kotak persembahan dan memberikan persembahan, sama seperti orang-orang kaya memberikan persembahan.

Memang yang diberikan oleh janda ini sangat kecil, yakni hanya 2 peser, atau 2 keping uang tembaga yang nilainya sangat kecil. Namun kedatangan janda ini ke dalam bait Allah sudah menyatakan kepada kita bahwa bagi janda ini hubungan dengan Tuhan lebih penting daripada segala persoalan keuangan yang sedang dihadapinya.


Kerinduan janda ini untuk datang kepada Tuhan tidaklah bisa dihalangi, walaupun untuk itu, dia harus memberikan uang terakhir yang dimilikinya. Seperti rusa yang rindu sungai yang berair, demikianlah jiwa janda ini haus kepada Tuhan yang hidup.

Hubungannya dengan Tuhan jauh lebih penting daripada harta miliknya. Ibadahnya dengan Tuhan lebih penting daripada uangnya.

Bukan kelimpahan atau kekurangan akan uang yang mempengaruhi hubungan kita dengan Tuhan. Sikap kita terhadap uang lah yang sering kali mempengaruhi hubungan kita dengan Tuhan.

Uang itu tidak memiliki moral yang baik atau moral yang buruk. Moral uang itu bukan terletak pada diri uang tetapi terletak kepada sikap orang kristennya sendiri. Hal yang mempengaruhi hubungan kita dengan Allah adalah sikap kita terhadap kekayaan atau sikap terhadap kekurangan

Dari janda ini kita belajar bahwa kemiskinan sekalipun seharusnya tidaklah mempengaruhi hubungan dengan Tuhan. Bahkan kekayaan pun tidak lah bisa mempengaruhi hubungan kita dengan Tuhan, jikalau sikap kita terhadap uang adalah sikap yang benar.

Ketika kita berada dalam masalah keuangan yang berat, kita tidak perlu marah, depresi, mencuri, dan meninggalkan Tuhan. Atau kalau kita kelimpahan materi, kita janganlah menjadi sombong dan meninggalkan Tuhan. Jadi sikap yang mempengaruhi hubungan orang kristen dengan Allah, bukan kekayaan itu sendiri atau kekurangan itu sendiri. (Sumber renungan katolik.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved