Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 28 November 2023, Selalu Waspada Agar Tidak Sisesatkan

Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 28 November 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Selalu Waspada Agar Tidak Sisesatkan.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA - Gereja Magepanda Sikka. Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 28 November 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Selalu Waspada Agar Tidak Sisesatkan. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 28 November 2023.

Tema renungan harian katolik yaitu Selalu Waspada Agar Tidak Sisesatkan.

Kalender Liturgi hari Selasa 28 November 2023 merupakan Hari Selasa Pekan Biasa XXXIV, Santa Katarina Laboure, Perawan, dengan Warna Liturgi Hijau.

Sebelum menyimak renungan harian katolik bacaalah bacaan liturgi hari Selasa.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Selasa 28 November 2023 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Injil Katolik Selasa 28 November 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

 

Bacaan Pertama : Dan. 2:31-45

Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.

Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.

Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.

Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas,

lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.

Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja: Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan,

dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu?tuankulah kepala yang dari emas itu.

Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.

Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya.

Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat.

Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian.

Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.

Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain:

kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,

tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu.

Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai."

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan : Dan. 3:57-61

Pujilah Tuhan, hai segala buatan Tuhan, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.

Pujilah Tuhan, hai segala malaikat Tuhan, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.

Pujilah Tuhan, hai segenap langit, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.

Pujilah Tuhan, hai segala air di atas langit, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.

Pujilah Tuhan, hai segala tentara Tuhan, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil : Wahyu 2:10c

Ref. Alleluya, alleluya.

Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Bacaan Injil : Lukas 21:5-11

Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain.

Ketika itu beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan.

Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.”

Lalu murid-murid bertanya, “Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab Yesus, “Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan.

Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, ‘Akulah Dia’ dan ‘Saatnya sudah dekat’. Janganlah kalian mengikuti mereka.

Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut.

Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.”

Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan.

Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan.

Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Yesus mengingatkan akan runtuhnya Bait Allah ketika banyak orang berkumpul dan membanggakan bangunan itu. Bait Allah adalah tempat umat beragama berkumpul dan berdoa. Bait Allah merupakan tempat orang untuk berjumpa dengan Allah.

Di gedung Bait Allah itu kita mengungkapkan iman kita. Bait Allah sebagai gedung yang megah memang diperlukan. Tetapi jika hanya bangunan fisik yang dipentingkan, Bait Allah itu hanya menjadi tempat perkumpulan biasa, bahkan justru menjadi pasar.

Bagi orang Yahudi abad pertama, pemujaan di Bait Suci adalah ritual agama yang penting. Ini secara garis besar mencakup fokus Yudaisme, mempersembahkan korban di Bait Suci, menjadi bahasa bersama dan kehidupan seluruh bangsa.

Tetapi ketika Yesus berkata bahwa saatnya akan tiba, satu batu pun tidak dibiarkan terletak di atas batu lain (lih. Luk 21:6). Yesus menghubungkan keruntuhan Bait Allah itu dengan akhir zaman.

Bahwa akan terjadi bencana gempa bumi dasyat, perang dan pemberontakan, penyakit dan kelaparan serta tanda-tanda dasyat dari langit. Bagi orang Yahudi Bait Allah adalah simbol agama mereka. Dan kalau Bait Allah hancur maka malapetaka bagi iman dan bangsa mereka.

Pernyataan Yesus pun mengundang pertanyaan para murid. Bagaimana dan kapan kiamat itu terjadi? (lih. Luk 21:7). Kedua pertanyaan ini bertautan erat dengan kesiapan menghadapi kiamat.

Mensikapi pertanyaan para muridNya, Yesus menjawab: “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata:

Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” (lih. Luk 21:8-9).

Selalu waspada agar tidak disesatkan merupakan seruan yang mengajak kita untuk tidak terjebak dalam logika waktu dan tempat. Seruan Yesus untuk selalu waspada adalah seruan yang berkaitan dengan iman.


Maka, sebagai orang beriman ia harus memiliki sikap iman yang jelas sebagai orang yang percaya untuk menantikan hari akhir. Sikap itu adalah:Tidak disesatkan oleh mesias palsu (lih. Luk 21:7).

Ini berarti keteguhan dan ketegaran iman kepada Tuhan Yesus adalah syarat utama menantikan akhir jaman. Dan keteguhan iman itu mahal harganya karena harus dibayar dengan memanggul salib, termasuk siap berbeda dengan keluarga, sahabat dan saudara dan bahkan dibenci oleh semua orang.

Yesus mengingatkan kelak jika musibah dan bencana baik alam maupun tatanan kehidupan manusia (lih. Luk 21:9-11), seolah-olah akan segera terjadi. Tetapi tidak demikian bagi Tuhan Yesus, sebab akhir zaman adalah misteri bagi manusia dan itu ada dalam kuasa Tuhan.

Tuhan masih memberi kesempatan kepada umatNya untuk memberi rasa tenang kepada mereka yang takut melihat malapetaka dan musibah di dunia ini. Hal ini juga berarti bahwa kita tidak dengan mudah menganggap diri sebagai orang yang mengerti kehendak Tuhan.

Namun diharapkan agar manusia benar-benar percaya dan bersandar kepada Tuhan. Dan orang yang sepenuhnya bersandar kepada Tuhan itulah yang disebut beriman teguh. (sumber renungan katolik.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved