Berita NTT

Tim Kementerian Pertanian Timor Leste Periksa Lokasi Produksi Barang Ekspor di Atambua, NTT

Pihak Kementerian Pertanian Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Timor Leste melakukan pemeriksaan langsung di lokasi produksi barang yang diekspor.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/HO-DINAS PERTANIAN
PERIKSA - Kementrian Pertanian Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Timor Leste melakukan pemeriksaan langsung di lokasi produksi barang yang diekspor dari Indonesia ke Timor Leste. Salah satunya di Kota Atambua, Kabupaten Belu. Kamis, 7 Desember 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aguatinus Tanggur

TRIBUNFLORES.COM, ATAMBUA - Pihak Kementerian Pertanian Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Timor Leste melakukan pemeriksaan langsung di lokasi produksi barang yang diekspor dari Indonesia ke Timor Leste.

Mereka melakukan pemeriksaan di Kota Atambua, Kabupaten Belu, Kamis, 7 Desember 2023.

Pemeriksaan ini dilakukan oleh Petugas dari Kementerian Pertanian Peternakan, Perikanan, Kelautan dan Kehutanan Timor Leste bersama dengan petugas Karantina Pertanian dari Indonesia dan didampingi oleh petugas dari Dinas Peternakan Kabupaten Belu.

Baca juga: BREAKING NEWS: Daniel TM Silitonga Jadi Kapolda NTT yang Baru, Irjen Pol Johanis Asadoma Dimutasi

 

Sebelum melakukan pemeriksaan dilokasi, Dirjen Kementerian Pertanian Peternakan, Perikanan, Kelautan dan Kehutanan Timor Leste, Rofino Soares Gusmao bersama tim melakukan pertemuan bersama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Belu.

Rofino Soares Gusmao, menyampaikan tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memastikan bahwa barang-barang yang diekspor ke Timor Leste memenuhi standar kualitas, terutama produk-produk ternak, telur ayam, daging, dan produk lainnya.

Gusmao menjelaskan koordinasi teknis dilakukan, terutama dengan petugas di perbatasan, untuk melaksanakan tugas dengan baik dan memperlancar proses ekspor-impor barang ke depannya.

Pemeriksaan di Nusa Tenggara Timur (NTT) di fokuskan pada Kota Kupang, dan Kabupaten Belu, serta di beberapa lokasi strategis lainnya seperti Jakarta, Bali, Surabaya, dan bahkan di negara pengekspor utama seperti Brazil (pengekspor ayam broiler dan daging babi).

"Kerjasama yang baik memerlukan komunikasi yang kuat antara negara, sehingga proses ekspor-impor barang dapat berjalan lancar. Jika dalam pemeriksaan ditemukan ketidaksesuaian dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di Timor Leste, barang tersebut tidak akan diizinkan diekspor dan harus dikonsumsi di dalam negeri," ungkap Gusmao.

Ia menambahkan produk yang memenuhi kriteria dan SOP, termasuk sanitasi dan visetanisari, dapat diekspor ke Timor Leste.

Gusmao berharap agar kedua negara dapat bekerja sama secara ekonomi dengan baik melalui komunikasi, tidak hanya antara pemerintah tetapi juga dengan perusahaan yang terlibat dalam proses ekspor-impor.

Gusmao juga menyampaikan bahwa sementara waktu, pengiriman barang ke Timor Leste dihentikan. Setelah selesai pemeriksaan, aturan akan dikeluarkan untuk menetapkan perusahaan mana yang dapat mengekspor ke Timor Leste.

"Perusahaan yang memenuhi standar akan diizinkan, sedangkan yang tidak akan dievaluasi kembali," pungkasnya. (cr23.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved