Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu 17 Desember 2023 Masa Adven III Tahun B

Mari simak Teks Misa Hari Minggu 17 Desember 2023.Teks misa hari minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Seminari Tinggi Ledalero

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-IK NAGEKEO
GEREJA KATOLIK AERAMO - Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi Aeramo di Aeramo Nagekeo. Mari simak Teks Misa Hari Minggu 17 Desember 2023.Teks misa hari minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Seminari Tinggi Ledalero 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa Hari Minggu 17 Desember 2023.

Teks misa hari minggu untuk Masa Adven III Tahun B.

Teks misa hari minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Seminari Tinggi Ledalero, Maumere.

Ikuti misa hari minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Injil Katolik Sabtu 16 Desember 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Adven;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.

 

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Minggu ketiga Masa Adven ini adalah minggu gembira (gaudete), Gereja mengajak kita untuk bergembira karena kedatangan Penyelamat kita sudah dekat. Bacaan pertama yang diambil dari kitab Yesaya memperlihatkan kepada kita tentang kedatangan Hamba Tuhan yang menjadi Penyelamat. Ia datang untuk membebaskan dan menghibur yang berkabung. Untuk itu, kita patut bersukaria. Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus mengajak kita untuk senantiasa waspada namun tetap gembira atau tetap bersukacita dalam Tuhan. Kita wajib mengucapkan syukur atas semua yang kita peroleh
dari Tuhan. Kita juga diajak untuk menjauhkan diri dari kejahatan agar ketika Tuhan datang, kita didapatinya bersih dan layak untuk menyambut-Nya. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan kisah tentang Yohanes Pembaptis. Banyak orang mengira apakah dia adalah penyelamat yang dinantinantikan, namun ia menjawab bahwa ia hanyalah orang kecil yang mempersiapkan jalan bagi Sang Penyelamat. Semoga kita bisa menjadi Yohanes Pembaptis satu bagi yang lain, yang saling menolong mempersiapkan hati kita menyambut kedatanganNya. [hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Di hadapan Tuhan yang datang dan kini hadir di tengah kita, marilah menyesali dan mengakui segala dosa, serta memohon ampun atas segala kekurangan kita supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

[TANPA KEMULIAAN]

04. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukuratas kedatangan Putra-Mu ke dunia untuk menyelamatkan kami. Semoga kami dapat mempersiapkan hati kami dengan baik sehingga kami dapat dengan gembira menyambut kedatangan-Nya Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini, maka marilah kita hening sejenak dan menyadari kehadiran Tuhan di tengah kita, serta mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan berikut.

[Bacaan dibacakan dari Alkitab]

06. BACAAN PERTAMA (Yes 61:1-2.10-11)

L : Bacaan dari Kitab Yesaya Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN
telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersoraksorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya. Sebab seperti bumi memancarkan tumbuhtumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benihyang ditaburkan, demikianlah Tuhan ALLAH akan
menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Yes. 61:10b)

Jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku.
Luk. 1:46-48,49-50,53-54; 1Tes. 5:16-24

Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan
kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia. (Refren)

Karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. (Refren)

Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya
pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, (Refren)

08. BACAAN KEDUA (1Tes 5:16-24)

L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa.
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

09. ALLELUIA (Yes 61:1)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku, * Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara.
U : Alleluia

10. INJIL (Yoh 1:6-8.19-28)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan
dia: "Siapakah engkau?" Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias." Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus
kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak." Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

11. RENUNGAN SINGKAT

Minggu lalu kita mendengarkan bacaan Injil dari Injil Markus tentang Yohanes Pembaptis yang hidup di padang gurun dan menyerukan pertobatan. Dalam Injil Yohanes di hari ini, kita mendengarkan tentang pengakuan Yohanes tentang perannya. Banyak orang menanyakan status dirinya. Ada pula yang meragukan dirinya. Kata mereka, “Kalau engkau bukan nabi, atau
mesias, mengapa engkau membaptis?” Jawaban Yohanes sangat sederhana, “aku membaptis dengan air!”. Kita ingat dalam Injil Markus, Yohanes berkata, “aku membaptis kamu dengan air, tetapi Dia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus!”.
Yohanes menunjukkan bahwa ia bukanlah siapa-siapa di hadapan Yesus. Bahkan untuk membuka tali sendal-Nya saja, ia merasa tidak layak. Ia hanya mempersiapkan semua orang agar mampu menyambut-Nya dengan hati yang gembira. Dia mengajar dan sekaligus meminta orang untuk mengenal suara Dia yang dinanti-nantikan, yang sudah berada di tengah-tengah mereka. Menyongsong kedatangan Tuhan dan kelahiran Sang Penebus, kita semua diajak untuk mempersiapkan diri. Ketika seorang anak hendak dilahirkan, kita mempersiapkan segala sesuatu, mulai dari suasana hingga tempat tidurnya. Kita saling menolong agar kedatangannya disambut oleh semua anggota keluarga. Hal yang sama juga hendaknya dibuat menjelang kelahiran Sang Penebus kita. Kita saling menolong satu sama lain untuk menyiapkan batin kita dalam menyambut kelahiran-Nya.

Kita diundang untuk menjadi Yohanes Pembaptis bagi satu sama lain. Kita bukanlah siapa-siapa. Meskipun kita mungkin tidak layak menyambut kehadiran-Nya, namun kita tetap bisa saling membantu agar Dia mendapatkan tempat yang cukup hangat dan layak di dalam hati kita. Sama seperti Yohanes Pembaptis, kita membaptis hati kita lagi dalam sakramen pengakuan.
Kita membersihkan diri kita sendiri sehingga hati kita menjadi lebih layak menjadi tempat pembaringan-Nya. Semoga Roh Kudus juga membantu kita untuk menyingkirkan segala dendam, kemarahan, rasa egois di dalam diri kita sehingga kita bisa juga membantu diri kita dan sesama, untuk menyambut kedatanganNya dengan penuh kegembiraan. Kita bukanlah siapasiapa, tetapi cara hidup kita bisa membantu sesama yang lain untuk menjadi lebih baik dan lebih layak menyambut kelahiran-Nya di dalam hati mereka.

12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan selalu membimbing jalan kita, meskipun seakan-akan Dia jauh dari kita. Maka marilah kita memanjatkan doadoa kita kepada-Nya:
P : Bagi para pemimpin gereja kudus. Kita berdoa agar mereka selalu menjadi penopang dalam iman, harap dan kasih bagi orang-orang yang menderita dan putus asa, sehingga dapat menemukan kekuatan dan penghiburan. Marilah kita mohon…
P : Bagi para penanggung jawab dalam masyarakat. Semoga mereka lebih rendah hati dan bersikap adil dalam memajukan kesejahteraan masyarakat dan melayani kepentingan umum. Marilah kita mohon…
P : Bagi mereka yang putus asa. Semoga sesama kita yang putus asa menemukan harapan baru yang membebaskan, seperti yang telah diwartakan para nabi. Kiranya mereka mengalami kebahagiaan karena menemukan kepastian dalam Kristus, Sang Juru Selamat. Marilah kita mohon…
P : Bagi kita semua yang berhimpun di sini. Semoga berkat Masa Adven ini kita mampu membarui diri, bersemangat mewartakan Injil, dan lebih berupaya membangun masyarakat yang adil, rukun, dan damai. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin

15. KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

16. DOA PUJIAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]

P : Saudara-saudari terkasih, Allah Bapa mengutus Putra-Nya untuk membawa keselamatan ke tengah umat manusia; setiap orang yang menerima Dia akan diselamatkan. Oleh karena itu, marilah kita mengangkat hati kepada-Nya, memuji dan
meluhurkan Dia dengan berseru: Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ya Allah, Bapa yang kudus, kami memuji-Mu, sebab Engkau telah berjanji mengutus Juruselamat yakni Yesus Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ia datang sebagai manusia, untuk melaksanakanrencana-Mu, yakni membuka jalan keselamatan
bagi kami. Kedatangan-Nya dinubuatkan para nabi dan dinantikan Perawan Maria dengan sepenuh
hati. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ya Bapa, bila kelak kegenapan masa tiba, Putra-Muakan datang lagi dengan semarak mulia. Kedatangan-Nya itu kami nantikan dengan berjaga,berdoa, dan berbuat baik. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ya Allah yang mahakuasa, Engkau telah menghimpun kami menjadi satu umat, dan Engkau sendiri berkenan menjadi Allah kami. Teristimewa pada hari ini Engkau menghimpun kami dalam perayaan suci dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], dan umat beriman di seluruh dunia. Maka dalam persatuan dengan seluruh Gereja-Mu, kami melambungkan pujian kepada-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se- paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurutajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlahnama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

176B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambutkedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersihkarena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masingmenyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dandiikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Adven.

20. MENDARASKAN MAZMUR 112

Haleluya!

Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN,yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.
Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya,
kebajikannya tetap untuk selamanya. Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil.
Mujur orang yang menaruh belas kasihan dan yang memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan sewajarnya.
Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang benar itu akan diingat selama-lamanya. Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya. Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang miskin; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan. Orang fasik melihatnya, lalu sakit hati, ia menggertakkan giginya, lalu hancur;
keinginan orang fasik akan menuju kebinasaan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin

21. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, betapa gembira hati kami untuk menyambut kedatangan Putra-Mu. Semoga kami dapat saling membantu mempersiapkan diri kami untuk menyambut kedatangan-Mu, agar seluruh hidup kami pun menjadi pujian bagi-Mu. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.

U : Amin

22. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang  kekal.[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U : Amin.

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.

U : Syukur kepada Allah.

23. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus.

U : Amin.

24. LAGU PENUTUP

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved