Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu Adven IV Tahun B Minggu 24 Desember 2023 Jelang Natal 2023

Mari simak Teks Misa Hari Minggu Adven IV Tahun B.Teks misa hari minggu adven IV disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD, Ledalero, NTT.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata.Mari simak Teks Misa Hari Minggu Adven IV Tahun B.Teks misa hari minggu adven IV disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD, Ledalero, NTT. 

Oleh: Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa Hari Minggu Adven IV Tahun B lengkap Renungan Harian Katolik.

Teks misa hari minggu adven IV disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD, Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero, Maumere, Flores, NTT.

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib.

Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Selasa 19 Desember 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Adven;

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.

P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasihAllah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Dalam Minggu keempat masa Adven ini, kita akan mendengarkan berita tentang Allah yang mahamulia dan patut dipuji yang amat memperhatikan kita yang hina. Bacaan pertama yang diambil dari kitab kedua Samuel, mengisahkan kepada kita tentang rencana Daud untuk membangun rumah Tuhan, yang akan menandakan kehadiran Tuhan di tengah mereka. Tuhan pun berjanji untuk memperhatikan Daud dan kerajaan-Nya. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma, mengajak kita untuk memuliakan Tuhan, sebab hanya Dialah satu-satunya Allah yang mahabijaksana. Meskipun kita hina, Dia tetap memperhatikan kita dan menginginkan agar kita semua selamat. Bacaan Injil memperdengarkan kepada kita tentang berita gembira rencana keselamatan Allah. Rencana yang amat besar dan dinanti-nantikan itu dikabarkan kepada seorang gadis sederhana di kampung kecil bernama Nazareth. Kisah ini menunjukkan kepada kita bahwa di hadapan Tuhan, kita semua  memiliki tujuan hidup. Kita semua diundang untuk turut menjadi hamba Tuhan yang menerima kedatangan Tuhan di dalam hidup kita setiap hari.[hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Di hadapan Tuhan yang datang dan kini hadir di tengah kita, marilah menyesali dan mengakui
segala dosa, serta memohon ampun atas segala kekurangan kita supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

[TANPA KEMULIAAN]
04. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukur atas kedatangan Putra-Mu ke dunia untuk menyelamatkan kami. Semoga kami dapat mempersiapkan hati kami dengan baik sehingga kami dapat dengan gembira menyambut kedatangan-Nya Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini, maka marilah kita hening sejenak dan menyadari kehadiran Tuhan di tengah kita, serta mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan berikut.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]

06. BACAAN PERTAMA (2Sam. 7:1-5, 8b-12,14a,16)

L : Bacaan dari Kitab kedua Samuel Ketika raja telah menetap di rumahnya dan TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya terhadap semua musuhnya di sekeliling, berkatalah raja kepada nabi Natan: "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda." Lalu berkatalah Natan kepada raja: "Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab TUHAN menyertai engkau." Tetapi pada malam itu juga datanglah firman TUHAN kepada Natan, demikian: "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi.  Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu, sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas
 umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada semua musuhmu. Juga diberitahukan TUHAN kepadamu: TUHAN akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 89:2a)

Aku hendak menyanyikan kasih setia-Mu, ya Tuhan, selama-lamanya.

Mzm. 89:2-3,4-5,27,29

Hai gembala Israel, pasanglah telinga, Engkau, yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu. (Refren)

Aku hendak menyanyikan kasih setia TUHAN selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit. (Refren)

Engkau berkata: "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku:
Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu, dan membangun takhtamu turun-temurun."
(Refren)

Diapun akan berseru kepada-Ku: 'Bapaku Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.' Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia untuk selama-lamanya, dan perjanjian-Ku teguh bagi dia.
(Refren)

08. BACAAN KEDUA (Rm. 16:25-27)

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma Saudara-saudari, bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya, tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat, oleh Yesus Kristus: segala kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

09. ALLELUIA (Luk 1:38)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Aku ini adalah hamba Tuhan; *jadilah padaku menurut perkataanmu itu.
U : Alleluia

10. INJIL (Luk. 1:26-38)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk
ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai
Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah
Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang
mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

11. RENUNGAN SINGKAT

Kita barusan mendengarkan Kabar Gembira tentang Allah yang rela menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Melalui rahim Maria, Dia akan menjadi salah satu dari kita dan hidup di tengah kita. Kita renungkan dua pokok berikut ini untuk hidup kita. Pertama, kita amat berharga di mata Tuhan. Dalam Injil disebutkan bahwa Tuhan mengutus malaikat-Nya menemui seorang perawan bernama Maria. Ia tinggal di kampung kecil bernama Nazareth. Pada masa itu, Nazareth hanyalah dusun kecil yang tidak terkenal. Namun demikian, rencana besar Tuhan, dimulai di dusun udik ini. Ia tidak dimulai di Yerusalem, tetapi jauh di tempat terpencil. Berita ini membuat kita merasa amat berharga karena kita tidak sendirian. Sosok Maria yang sederhana adalah sosok kita juga. Kita bukanlah siapa-siapa. Mungkin kita juga tidak dikenal oleh banyak orang. Orang juga tidak tahu dari mana kita berasal, karena mungkin kampung asal kita bukanlah kampung yang terkenal. Namun demikian, kita dikenal oleh Tuhan dan Tuhan memiliki rencana khusus dengan hidup kita. Sama seperti Maria yang sederhana, kita diminta kesediaan untuk menerima Tuhan dalam hati dan hidup kita. Kedua, kita diajak untuk tidak takut. Ketika berita besar ini disampaikan, Maria menjadi terkejut dan takut. Ia merasa tidak layak untuk tugas yang sebesar ini. Namun demikian, Maria terbuka terhadap rencana Tuhan. Malaikat sendiri memintanya untuk tidak takut karena semuanya sudah direncanakan Tuhan dan akan berjalan dengan baik. Yang paling penting adalah keterbukaan hati. Di tengah situasi sulit, penuh tantangan dan kecemasan sekarang ini, berita tentang Tuhan yang datang dan berada bersama kita tentu merupakan berita yang amat menggembirakan. Kita tidak merasa sendirian karena Dia, Pemilik Kehidupan, datang berada bersama kita. Meskipun kita tetap memiliki sikap waspada, kita tidak perlu lagi merasa takut. Kita semua beroleh kasih karunia di hadapan Tuhan. Tuhan amat mencintai kita semua. Kita pun diajak untuk saling meneguhkan satu sama lain, agar tidak merasa takut. Semoga kita tidak berlaku sebaliknya, yaitu saling menakut-nakuti yang lain dengan sikap atau kata-kata kita yang tidak baik. Mari saling meneguhkan karena Tuhan sendiri hadir di tengah kita dan meneguhkan kita semua. Tuhan memberkati kita semua.

12. HENING SEJENAK

13. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

14. DOA UMAT

P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah, Bapa di surga, yang telah menjanjikan kedatangan Putra-Nya ke dunia.
P : Bagi Bapa Suci, para Uskup, dan para Imam. Kita berdoa supaya mereka diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menjalankan tugas pelayanan mereka sehari-hari sebagai ungkapan kesetiaan iman seperti Bunda Maria yang berkata, “Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu”. Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin negara. Kita berdoa bagi mereka agar berani memperjuangkan dan membela kepentingan umum, sesuai dengan sumpah jabatan yang telah mereka ikrarkan, meskipun hal itu mungkin akan merugikan kedudukan mereka sendiri. Marilah kita mohon…
P : Bagi mereka yang mengalami masalah berat dalam hidup. Kita berdoa semoga Tuhan mendamping mereka agar sanggup menghadapinya dan menemukan jalan keluar dalam cahaya iman.
Marilah kita mohon…
P : Bagi kita yang berkumpul di sini. Semoga misteri Natal yang akan kita rayakan mendorong kita untuk membangun kembali relasi yang baik antara satu sama lain, sehingga terciptalah suasana baru di dalam kehidupan kita bersama. Marilah kita
mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa kami, Engkau mengetahui dan mengenal hidup kami. Kami percaya bahwa Engkau berkenan mendengarkan doa-doa kami, yang kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U : Amin

15. KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

16. DOA PUJIAN

P : Saudara-saudari terkasih, Allah Bapa mengutus Yesus ke dunia untuk menghadirkan kerajaan damai di tengah kita. Maka marilah kita meluhurkan nama-Nya dengan berseru: Sungguh Agung Kristus, Raja Pembawa damai.
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Kami memuji Engkau, ya Bapa, karena Kristus, Putra-Mu, yang akan datang. Dialah Raja Damai yang Engkau janjikan bagi umat kesayangan-Mu. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ia mengajar kami: Berbahagialah orang yangmembawa damai, karena mereka akan disebut putra-putri Allah. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Sebelum kembali kepada-Mu, Ia meninggalkan damai sejati bagi kami, agar kami senantiasa hidup dan bertumbuh di dalam damai itu. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Kami memuliakan Engkau, pangkal damai sejati bagi kami. Dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], dan dengan seluruh umat-Mu kami melambungkan kidung pujian dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurutajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambilberkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosadunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
176B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambutkedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadirdalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dandiikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Adven.

20. MENDARASKAN MAZMUR 113

Haleluya! Pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, pujilah nama TUHAN! Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya. Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN. TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit. Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi,
yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu
dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan,
bersama-sama dengan para bangsawan bangsanya. Ia mendudukkan perempuan yang mandul di rumah sebagai ibu anak-anak, penuh sukacita. Haleluya! Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin

21. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Ya Allah yang mahakuasa, Engkau selalu mengupayakan agar kami semua selamat. Semoga kami yang menimba kekuatan dari Santapan Sabda di hari ini, saling meneguhkan dalam iman agar kami dapat sampai kepada keselamatan yang Engkau janjikan. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

22. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kitamenundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U : Amin.

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.

U : Syukur kepada Allah.

23. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus.

U : Amin.

24. LAGU PENUTUP

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved