Misa Hari Minggu
Teks Misa Tutup Tahun Minggu 31 Desember 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak Teks Misa tutup tahun Minggu 31 Desember 2023.Teks misa disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks Misa tutup tahun Minggu 31 Desember 2023.
Teks misa minggu untuk Pesta Keluarga Kudus.
Teks misa disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa hari minggu dengan penuh iman.
Baca juga: Injil Katolik Hari Ini Sabtu 30 Desember 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab.
Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasihAllah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari Minggu ini, Gereja mengajak kita semua untuk merayakan Pesta keluarga kudus. Pada malam dan hari Natal, kita merayakan kehadiran Yesus ke dalam dunia, untuk menebus dosa-dosa kita. Yesus hadir dalam satu keluarga yaitu keluarga Yusuf dan Maria. Untuk itu, perayaan hari ini pun disebut sebagai Pesta Keluarga Kudus, yang mengingatkan kita bahwa Yesus hadir di dalam keluarga dan menguduskan keluarga Yusuf dan Maria. Pada saat yang sama, Gereja juga mengajak kita sekalian untuk menyadari bahwa Tuhan hadir dalam keluarga-keluarga kita. Tuhanlah yang mempertemukan suami-istri, bapak dan ibu. Tuhan pula yang mempercayakan buah hati ke dalam keluarga itu. Dengan kata lain, keluarga tidak pernah berjalan sendirian. Tuhan hadir dan tinggal di dalam keluarga kita semua. Itulah natal yang sesungguhnya.
Perayaan ini pun mengingatkan kita untuk melihat lagi situasi dalam keluarga kita. Apakah kita menyadari kehadiran Tuhan dalam keluarga kita? Bagaimana kita mengupayakan agar anggota keluarga kita menyadari kehadiran Tuhan? Mungkin kita putus asa dan melihat bahwa Tuhan tidak ada dalam keluarga kita. Namun, sesungguhnya Tuhan sedang berjuang bersama kita sekalian. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Di hadapan Tuhan yang mempertemukan keluargakeluarga dan kita sekalian di tempat ini, marilah kita mengakui kesalahan dan dosa kita, agar kita layak mengikuti perayaan kudus ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumikepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukur atas kehadiran Putra-Mu di tengah dunia dan dalam keluarga kudus Nazareth. Semoga di tengah situasi dunia yang sedang dilanda wabah virus ini, kami mampu merasakan kehadiran-Mu yang meneguhkan kami dan keluarga kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita sekarang membuka hati kita untukmendengarkan Sabda Tuhan, sumber hidup kita, agar kita mampu menghadirkan-Nya di dalam keluarga kita sekalian. [Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07 BACAAN PERTAMA (Kej. 15:1-6; 21:1-3)
L : Bacaan dari Kitab Kejadian Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu. Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku." Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu." Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintangbintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya. Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 105:1.2)
Bersyukurlah kepada TUHAN, serukanlah nama-Nya, bermazmurlah bagi-Nya.
Mzm. 105:1b-2,3-4,5-6,8-9
Bersyukurlah kepada TUHAN, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya
di antara bangsa-bangsa! Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! (Refren)
Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN! Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! (Refren)
Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat-mujizat-Nya dan penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya, hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, orang-orang pilihan-Nya!
(Refren)
Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nyan kepada seribu angkatan, yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (Ibr. 11:8,11-12,17-19)
L : Bacaan dari Surat kepada umat Ibrani Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia
menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia. Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu." Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Ibr. 1:1-2)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, * maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Putra-Nya.
U : Alleluia
11. INJIL (Luk. 2:22-40)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orangtua-Nya untuk melakukan kepadaNya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan-bacaan hari ini berbicara tentang kehadiran seorang anak di dalam keluarga. Mari kita dalami pesan Tuhan ini dengan melihat pengalaman Abraham dan pengalaman keluarga Nazareth. Pertama, bacaan pertama dan kedua berbicara tentang kehadiran seorang anak yang amat dirindukan oleh keluarga Abraham dan Sara. Keduanya sudah lanjut usia dan secara manusiawi mereka tidak akan mungkin memiliki seorang anak lagi. Namun, Tuhan tidak pernah lupa akan janji-Nya. Ia datang dan dengan Sabda-Nya sendiri, Ia meneguhkan hati Abraham. Alhasil, Sara pun mengandung dan melahirkan bagi Abraham seorang anak yang diberi nama Ishak. Ishak berarti tertawa, yang mengingatkan akan Sara yang tertawa akan janji Tuhan. Tetapi, nama ini mengingatkan mereka bahwa Tuhan membuat mereka tertawa. Kisah Abraham, Hagar dan Ishak ini mengingatkan kita bahwa Tuhan memang selalu berupaya untuk membahagiakan keluarga kita. Tidak dapat disangkal bahwa selalu ada kesulitan atau kesusahan dalam rumah tangga kita. Selama kita hidup, kita selalu memiliki kesulitan, tantangan dan kesusahan. Tetapi, kita yakin bahwa Tuhan selalu ada bersama kita, berjalan bersama kita dan membantu kita menemukan jalan keluar. Karena itu, hendaknya kita tidak melupakan Tuhan dalam seluruh perjalanan keluarga kita.
Kedua, bacaan Injil berbicara tentang keluarga Nazareth yang mempersembahkan Yesus kepada Allah di Bait Allah. Menurut kebiasaan Yahudi waktub itu, sesudah empat puluh hari seorang ibu yang melahirkan akan pergi ke Bait Allah untuk menyucikan dirinya dan membawa korban syukur. Keluarga itu akan mempersembahkan kepada Tuhan jika yang lahir itu adalah seorang anak laki-laki pertama. Kebiasaan ini memperlihatkan bahwa keluargakeluarga Yahudi sejak awal sudah memperkenalkan anggota keluarganya kepada Tuhan. Pada saat yang sama, ketika mereka mempersembahkan putra sulung mereka, mereka juga mempersembahkan seluruh keturunan dan generasi yang mereka lahirkan. Dari kisah ini kita belajar untuk memperkenalkan kepada keluarga dan generasi kita dengan Tuhan dan hal-hal rohani. Di tengah zaman yang sudah makin sekular ini, nilai-nilai rohani perlahan-lahan mulai hilang. Kadangkala kita temukan bahwa anak-anak muda kurang lagi berminat pada kegiatan rohani.
Mungkin ini disebabkan karena dari kecil mereka kurang dibiasakan atau di dalam keluarga kita, kita kurang menciptakan suasana Bait Allah. Kita mungkin kurang mempersembahkan keluarga kita kepada Tuhan. Pada pesta keluarga kudus ini, kita memohonkan berkat Tuhan agar kita mampu meneladani keluarga kudus dari Nazareth, agar nilainilai rohani tetap tertanam dalam hati kita dan anakanak kita. Selamat merayakan Pesta Keluarga Kudus.
13. HENING SEJENAK
14 SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari, sebagai satu keluarga besar, marilah kita ebrdoa kepada Allah, Bapa kita.
P : Bagi Gereja Kristus. Kita berdoa bagi Gereja agar berkembang menjadi keluarga besar yang dilandasi oleh cinta kasih dan persaudaraan sejati. Marilah kita mohon….
P : Bagi para bapak dan ibu. Kita mohonkan kepada Tuhan agar para bapak dan ibu sanggup bertahan menghadapi berbagai kesulitan, dalam usaha mendidik dan memenuhi kepentingan hidup dan masa depan anak-anak mereka. Semoga para suami-istri tetap memelihara ikatan cinta kasih dan kesetiaan satu sama lain. Marilah kita mohon…
P : Bagi para orang tua tunggal. Semoga orang tua tunggal tidak merasa sendirian dalam membesarkan anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada mereka. Semoga anak-anak yang ditelantarkan mendapatkan kasih sayang dari semua orang di sekitarnya. Marilah kita mohon…
P : Bagi orang muda. Semoga orang muda kita tetap setia akan nilai-nilai Injil di tengah arus zaman yang amat pesat ini. Semoga mereka membangun pandangan hidup dan sikap pribadi untuk mempersiapkan masa depan dengan bebas dan bertanggung jawab. Marilah kita mohon…
P : Bagi keluarga kita masing-masing. Kita mohon berkat Tuhan agar dengan tuntan Tuhan dan dengan teladan Keluarga Kudus Nazareth, kita selalu membangun niat-niat yang baik untuk menciptakan suasana rumah yang beriman, akrab, terbuka, dan penuh kasih. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Tuhan Yesus, Engkau hadir di tengah keluarga danmengerti akan perjuangan sebuah keluarga. Dengarkanlah doa-doa keluarga-Mu ini dan kabulkanlah doa-doa kami, sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.
U : Amin
15. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
16. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari terkasih, Yesus Kristus, Sang Juru selamat kita, telah lahir. Ia hidup dan tinggal di dalam Keluarga Kudus Nazaret. Bersama Keluarga Kudus ini, mari kita memuji dan memuliakan Allah, dengan berseru: Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Allah, Bapa, kami memuji Engkau dan meluhurkan nama-Mu, karena Engkau berkenan memercayakan keluarga Nazaret untuk mendidik dan membesarkan Yesus Kristus, Putra-Mu sendiri. Oleh sebab itu, kami memuji Engkau dengan berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Dia mau hidup di dalam keluarga sederhana yang menjadi gambaran umat Allah yang sejati bagi kami. Dengan demikian Engkau menguduskan keluarga- keluarga kami juga. Oleh sebab itu, kami memuji Engkau dengan berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Yesus Kristus, Putra-Mu, menjadi pusat kehidupan rumah tangga kami. Dialah yang menaungi kami, mempersatukan, memberi kedamaian, cinta kasih, dan kegembiraan bagi keluarga kami. Oleh sebab itu, kami memuji Engkau dengan berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Kehadiran-Nya menampakkan Allah-Beserta-Kami, dan menjadi berkat melimpah bagi keluarga kami. Oleh sebab itu, kami memuji Engkau dengan berseru:
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya.
P : Allah Bapa kami, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurutajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
176B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Adven.
20. DOA PENYERAHAN KELUARGA KEPADA TUHAN YESUS
(Satu orang peserta dapat membawakan doa berikut ini mewakil keluarga)
Tuhan Yesus, Engkau menguduskan hidup berkeluarg dengan hidup sendiri dalam keluarga Santo Yusuf di Nazaret. Kami semua berkumpul di hadapan-Mu untuk membaharui penyerahan seluruh keluarga kami kepada-Mu, raja dan pusat segala hati. Kami mohon, tinggallah di rumah kami dan kuasailah kami. Ya, Yesus Kristus, semoga kami hidup menurut pedoman injil-Mu, rukun, bijaksana, sederhana, dengan sayang menyayangi, dengan hormatmenghormati, tolong menolong dengan senang hati. Berilah supaya keramahan dan cinta kasih, semangat pengorbanan, kerajinan, dan penghasilan yang cukup selalu berada dalam keluarga kami. Semoga keluarga kami dapat menjadi garam dan terang bagi keluarga-keluarga di sekitar kami. Berkatilah kami agar janganlah seorang di antara kami menjauh dari pada-Mu, satu-satunya sumber kebahagiaan kami. Dikau kami puji bersama Bapa dan Roh Kudus, sekarang dan sela-lamanya. Amin.
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih dalam Kristus. Yesus memilih hidup di dalam keluarga sederhana, keluarga Maria dan Yusuf. Yesus menjadi pusat Keluarga Kudus itu. Dalam berbagai suka-duka perjuangan hidup berkeluarga, kitab oleh yakin bahwa Tuhan hadir di tengah kita. Dengan meneladan Keluarga Kudus itu, keluarga kita pun hendaknya terarah kepada Kristus dan diresapi oleh cinta kasih-Nya. Maka dari itu, kita hendaknya senantiasa menyadari kehadiran Nya di dalam keluarga kita.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, kami berterima kasih untuk Sabda-Mu yang meneguhkan hati kami. Engkau selalu berjalan bersama kami. Bantulah kami untuk senantiasa menyadari kehadiran-Mu itu di dalam pekerjaan dan di dalam keluarga kami. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN PENGUTUSAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Jadwal Misa Hari Minggu
Teks Misa Tutup Tahun Minggu 31 Desember 2023
Teks Misa Tutup Tahun 2023
Misa Tutup Tahun Minggu 31 Desember 2023
Tribun Flores.com
Bacaan Liturgi Hari Ini Sabtu 30 Desember 2023 Masih Dalam Masa Oktaf Natal |
![]() |
---|
Injil Katolik Hari Ini Sabtu 30 Desember 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Sabtu 30 Desember 2023 Hari Keenam dalam Oktaf Natal |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 30 Desember 2023, Hindari Kesibukan Duniawi |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 30 Desember 2023 Pesta Santo Sabinus, Uskup dan Martir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.