Kalender Liturgi Katolik

Kalender Liturgi Katolik Rabu 10 Januari 2024, Peringatan Fakultatif Santo Gregorius X Paus

Mari simak Kalender Liturgi Katolik Rabu 10 Januari 2024.Kalender liturgi katolik disiapkan untuk hari biasa.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUN FLORES.COM/EGY MO'A
SITUS - Situs Betlehem di Paroki Nelle, Keuskupan Maumere, 7 Km sebelah selatan Kota Maumere di Pulau Flores. Mari simak Kalender Liturgi Katolik Rabu 10 Januari 2024.Kalender liturgi katolik disiapkan untuk hari biasa. 

Kej 3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Kej 3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

Kej 3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"

Kej 3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

Kej 3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"

Kej 3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."

Kej 3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."

Kej 3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

Kej 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Kej 3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."

Kej 3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

Kej 3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;

Kej 3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

Kej 3:20 Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.

Kej 3:21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Kej 3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."

Kej 3:23 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.

Kej 3:24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Santu dan Santa Hari Rabu

Santo Gregorius X, Paus dan Martir

Gregorius X, nama kePausan dari Teobaldo Visconti, lahir di Piacenza, Italia pada tahun 1210. Ia terpilih sebagai Paus menggantikan Paus Klemens IV(1265-1268), tatkala ia sedang berada di Tanah Suci dalam suatu perjalanan misi yang penting.

Sebelum menjadi Paus, Teobaldo Visconti menjabat sebagai pembantu Kardinal Yakopo Pecoraria dari Palestina dan pernah menjadi utusan Paus Gregorius X dalam suatu misi ke Perancis dan Inggris. Sepeninggal Kardinal Pecoraria, Teobaldo Visconti belajar di Paris. Kemudian pada tahun 1265, atas rekomendasi Paus Klemens IV, ia menemui Kardinal Ottoboni Fieschi - yang kemudian menjadi Paus Adrianus V pada tahun 1726 - dalam suatu misi ke Inggris. Minatnya sangat besar untuk berziarah ke Tanah Suci mendorong ia pergi ke Acre, Palestina. Disini, dibawah bimbingan Pangeran Edward dari Inggris, Teobaldo Visconti menjadi salah seorang anggota kelompok pejuang pembebasan Tanah Suci dari kekuasaan kaum Muslimin.

Setelah kematian Paus Klemens IV pada tahun 1268, Tahkta Suci di Roma mengalami kekosongan pemimpinan selama tiga tahun. Hal ini disebabkan oleh perpecahan di dalam tubuh Kolegium para Kardinal dalam dua block, yaitu block Perancis dan block Italia, sehingga mereka tidak mampu menyodorkan satu calon yang memenangkan mayoritas suara. Akhirnya enam orang Kardinal, yang dipilih dari 15 Kardinal bertemu di Viterbo, sebuah dusun di Roma Utara, untuk melakukan pemilihan Paus yang baru. Pilihan mereka jatuh pada Teobaldo Visconti, yang sedang berada di tanah Suci, pada bulan September 1271. Setelah menerima berita pengangkatannya menjadi Paus, Visconti meninggalkan Palestina menuju Viterbo pada bulan Februari 1272. Lalu pada tanggal 19 Maret 1272, ia dinobatkan menjadi Paus yang bernama Gregorius X.

Selama masa kepemimpinannya, Gregorius memusatkan perhatian pada usaha - usaha pembangunan kembali kekaisaran Romawi Suci, pembaharuan Gereja, persatuan kembali Gereja - Gereja Yunani dan Roma, serta pembebasan Yerusalem dari pengusaan orang - orang Muslimin. Bagi dia, Gereja dan negara harus menjalankan tugasnya masing - masing tetapi harus tetap bekerja sama. Ia menilai ketidakadaan pemerintahan yang kuat di Jerman semenjak kematian Kaisar Conrad IV pada tahun 1254 sebagai sesuatu yang membahayakan kekaisaran dan gereja. Karena itu, sepeninggal Kaisar Richard Cornwell pada tahun 1272, Gregorius mendesak pangeran - pangeran Jerman untuk segera memilih seorang Kaisar yang baru. Gregorius sendiri mengancam akan menunjuk dan mengangkat dirinya sebagai Kaisar kalau para pangeran itu gagal menunjuk seorang kaisar yang baru yang disegani seluruh rakyat. Akhirnya pada tahun 1273, mereka memilih Rudolf, seorang pangeran dari dinasti Hapsburgs, seorang pangeran yang diterima oleh seluruh rakyat Jerman.

Gregorius menyetujui pengangkatan atas diri Rudolf dan segera mengadakan pertemuan pribadi dengannya pada bulan Oktober 1273 di Lausanne, Swiss. Pada kesempatan pertemuan dengan Paus Gregorius X, Rudolf menyatakan ikrarnya untuk mempersembahkan seluruh dirinya bagi kemuliaan Tuhan dan kejayaan Gereja. Restu Sri Paus itu segera menghasilkan pengakuan universal pengakuan Universal atas hak Rudolf untuk menduduki tahta kekaisaran Romawi Suci.

Konsili akbar di Lyons, Perancis yang diadakan oleh Gregorius X pada tahun 1274 merupakan suatu prestasi besar dalam kepemimpinan Gregorius X. Lebih dari 1500 prelatus gereja, duta - duta besar dari Kerajaan Perancis dan Inggris, dari Bynzantium dan dari Khan-Tartar, berkumpul dalam konsili itu. Untuk keberhasilan cita - citanya membebaskan tanah Suci Yerusalem dari penguasaan Kaum Muslimin, Gregorius X mengumpulkan dana dari Perancis dan Inggris. Sepersepuluh dari hasil pengumpulan derma itu dikhususkan untuk pembangunan Gereja sedangkan sisa - sisanya untuk membiayai usaha pembebasan kota Suci Yerusalem.

Germanus, Patriarkh Konstantinopel yang datang bersama sejumlah besar utusan dari Bynzantium menyatakan kesediaannya untuk bersatu kembali dengan Gereja Roma. Hal ini sangat didukung oleh Micheal VIII, kaisar Bynzantium di Konstantinopel. Kesediaan ini sekaligus mengungkapkan kerelaan menerima doktrin Gereja Katolik dan pengakuan terhadap kekuasaan Paus di Roma sebagai pengganti Petrus. Gregorius X yang percaya penuh pada ketulusan hati delegasi Konstantinopel, dengan gembira menerima mereka kembali dalam pangkuan Gereja Katolik. Dalam misa Agung penutupan Konsili Lyons di Gereja Santo Yohanes, semua peserta bersama - sama mendoakan Credo, Pengakuan Iman seturut rumusan Gereja Katolik. Bagian Credo "Yang berasal dari Bapa dan Putera (qui a Patre filioque procedit) yang tidak diakui oleh Gereja Yunani, diulangi tiga kali oleh delegasi Yunani.
Sesudah Konsili ini berakhir, Gregorius berangkat ke Lausenne, Milan, Florence dan Arezzo, sampai ia meninggal dunia pada tahun 1276. Namanya ditambahkan pada daftar para martir Roma oleh Paus Benediktus XIV(1740-1758) dengan tanggal 10 Januari sebagai hari pestanya.

Santo Agatho, Paus dan Pengaku Iman

Kisah masa kecil Agatho tidak banyak diketahui. Demikian pula tanggal dan tempat kelahirannya. Dari nenek moyangnya yang berasal dari Yunani, Agatho dikenal sebagai pemuda berdarah Yunani. Ketika menanjak dewasa, ia menjadi rahib disebuah biara di Palermo, Sisilia. Di biara ini, ia kemudian diangkat menjadi pemimpin biara karena kesalehan hidup dan kepandaiannya.
Pada tanggal 27 Juni 678, ia terpilih menjadi Paus. Ia memimpin Gereja sampai hari kematiannya pada tahun 681 di Roma. Pada masa kepemimpinannya, Agatho memberi perhatian khusus pada kehidupan biara - biara, terutama biara Wearmouth, Northumbria, Inggris yang terkenal sebagai pusat ilmu pengetahuan dan kesenian Inggris pada zaman pertengahan. Biara inipun dikenal luas sebagai tempat tinggal Santo Bede (673-675).

Konsili besar Konstantinopel yang diadakan pada tanggal 7 November 680 berlangsung pada masa kePausan Agatho. Konsisili ini diadakan untuk mengutuk ajaran Monothelisme yang mengajarkan bahwa Kristus hanya mempunyai satu kodrat Ilahi, meskipun Ia memiliki dua kodrat: Ilahi sekaligus duniawi. Sebelum Konsili ini berakhir, Agatho meninggal karena serangan wabah yang melanda kota Roma. Ia dikuburkan di basilik Santo Petrus pada tanggal 10 Januari 681.

Santo Petrus Orseola, Pengaku Iman

Petrus lahir di pada tahun 928 di Venesia. Ia dikenal sebagai komandan angkatan laut yang berhasil menghancurkan para pembajak Laut dan menjadi kepala Negara (= Doge) Republik Venesia. Ia berhasil menerbitkan kembali pemerintah Republik yang dikacaukan oleh pendahulunya. Katanya, pendahulu terbunuh dalam suatu huru hara atas hasutan Petrus. Setelah membangun kembali rumah sakit dan Katedral, ia diam - diam meninggalkan anak - istri serta jabatannya dan menjadi rahib. Ia bertapa di Spanyol bersama dengan Santo Romualdus. Petrus Orseola meninggal dunia pada tahun 987. (sumber iman katolik.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved