Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu 14 Januari 2024 Pekan Biasa II Tahun B

Mari simak Teks Misa Hari Minggu 14 Januari 2024.Teks misa hari minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/GG
UMAT IKUT MISA - Mari simak Teks Misa Hari Minggu 14 Januari 2024.Teks misa hari minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD. 

Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta
Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. (Refren)

Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian, tetapi Engkau telah membuka telingaku;
korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata: "Sungguh, aku datang”. (Refren)

Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku." (Refren)

Aku mengabarkan keadilan dalam jemaah yang besar; bahkan tidak kutahan bibirku, Engkau juga yang tahu, ya TUHAN.
(Refren)

09. BACAAN KEDUA (1Kor 6:13-15,17-20)

L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus Saudara-saudari, makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh. Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya. Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus
untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekalikali tidak! Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Yoh 1:41,17b)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Kami telah menemukan Mesias, * kasih karunia dan kebenaran datang oleh-Nya.
U : Alleluia

11. INJIL (Yoh 1:35-42)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injiln Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersamasama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas, artinya Petrus."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Dalam bacaan Injil tadi kita melihat tiga kelompok manusia. Mereka memiliki satu pandangan yang sama, yaitu memperkenalkan dan mengikuti Yesus. Mari kita bahas ketiga kelompok ini untuk menarik maknanya bagi kita.
Pertama, Yohanes Pembaptis. Ia berdiri bersama kedua muridnya, menyaksikan Yesus yang lewat. Lalu ia menyatakan bahwa yang sedang lewat itu adalah Anak Domba Allah. Dia mengenal-Nya dan memperkenalkan-Nya kepada kedua muridnya. Dia pun membiarkan kedua muridnya mengikuti Yesus dan bahkan menjadi murid Yesus.
Kisah ini mengajak kita semua untuk menjadi Yohanes Pembaptis, dimulai di dalam keluarga kita, di tengahtengah orang-orang yang dekat dengan kita. Seperti Yohanes, kita bisa memperkenalkan Tuhan dan menunjukkan bahwa Tuhan sedang lewat di dalam kebersamaan kita. Kita mengajak mereka untuk menyadari kehadiran-Nya. Siapa tahu mereka juga ditarik untuk merasakan kehadiran-Nya dan menjadi murid Tuhan yang lebih setia. Kedua, kedua murid Yohanes Pembaptis, yang salah satunya bernama Andreas. Segera setelah mendengarkan petunjuk dari gurunya, mereka pun langsung mengikuti Yesus. Yang menarik, ketika Yesus bertanyakepada mereka, mereka langsung menyapa Yesus dengan Rabi, yang artinya guru. Mereka beralih dari guru mereka Yohanes kepada Yesus. Dalam kegugupan, mereka menanyakan tempat tinggal Sang Guru. Jawaban Yesus sederhana saja, “mari dan lihatlah!” yang berarti, “kamu ikuti saja saya dan kita terus berjalan bersama!” Tuhan tidak menentukan tempat tinggal-Nya, tetapi sejauh kita berjalan bersama Dia, Dia ada di dalam hati kita, karena Tubuh kita adalah Bait-Nya. Dari kedua murid Yohanes Pembaptis ini kita belajar
untuk mengarahkan hati kita kepada Tuhan. Mungkin kita mengalami banyak sekali keterkejutan atau
kekaguman di dalam hidup kita, entah pada orang atau pada barang atau pada apapun. Namun, kekaguman
itu mesti membawa kita kepada Dia, Sang Pencipta. Seringkali terjadi bahwa kita malah menjadikan tokoh atau keinginan-keinginan kita sebagai guru kita yang terus kita ikuti. Tetapi, kedua murid Yohanes Pembaptis ini mengajak kita untuk menemukan Guru yang Sejati di dalam diri Yesus Kristus. Dia adalah Guru kita yang
sesungguhnya, yang mengajarkan kita hidup yang baik dan benar, yang mengantar kita kepada keselamatan. Ketiga, Simon Petrus. Ia adalah saudara dari Andreas. Setelah bersama Yesus, Andreas memperkenalkan Yesus kepada saudaranya Simon. Andreas rupanya belajar dari Yohanes Pembaptis untuk memperkenalkan Yesus kepada semakin banyak orang, mulai dari dalam lingkaran keluarga atau orang-orang dekatnya. Simon dibawa Andreas kepada Yesus dan Simon menuruti saja ajakan Andreas saudaranya. Yang menarik, rupanya Yesus sudah mengetahui siapa itu
Simon. Yesus mengetahui siapa bapanya (yang bernama Yohanes) dan tahu karakternya yang keras, sekeras batu. Yesus pun menambahkan nama Batu (dalam bahasa Ibrani Kefas dan dalam bahasa Latin Petrus), sehingga ia menjadi Simon Petrus. Kelak, ia memang menjadi sosok kuat yang menjadi pemimpin dari para rasul. Dari kisah ini kita belajar bahwa Tuhan sudah mengetahui siapa diri kita. Entah kita kudus atau berdosa, Tuhan tetap mencintai kita dan memakai kita untuk tugas perutusan-Nya. Jika kita merasa tidak layak, kita bisa meminta bantuan sesama kita untuk
bersama mereka kembali kepada Tuhan. Atau, jika sesama kita mengajak kita untuk kembali kepada Tuhan, kita buka hati kita supaya kita bisa disapa lagi secara khusus oleh Tuhan. Selamat menemukan jalan panggilan kita masingmasing. Mari kita saling membantu agar hidup kita menjadi pelayanan bagi Tuhan dan tubuh kita menjadi Bait Kudus Allah.

13. HENING SEJENAK

14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved