Misa Hari Minggu

Teks Ibadah Sabda Minggu 21 Januari 2023 Hari Biasa III

Mari simak Teks ibadah sabda Hari ini Minggu 21 Januari 2024.Teks ibadah sabda hari ini minggu disiapkan untuk hari minggu III dan Hari Sabda Allah.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
DOA - Seseorang tampak sedang berdoa. Mari simak Teks ibadah sabda Hari ini Minggu 21 Januari 2024.Teks ibadah sabda hari ini minggu disiapkan untuk hari minggu III dan Hari Sabda Allah. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks ibadah sabda Hari ini Minggu 21 Januari 2024.

Teks ibadah sabda hari ini minggu disiapkan untuk hari minggu III dan Hari Sabda Allah.

Teks ibadah sabda hari ini minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti ibadah sabda hari ini dengan penuh iman.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 21 Januari 2024, Sabda Allah Mengubah Pikiran, Hati & Perilaku Orang

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib.

Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.

Jika memungkinkan, dibuatkan perarakan Alkitab lalu Alkitab itu ditahtakan atau diletakkan di depan altar.

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Natal.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasihAllah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Dalam Minggu Ketiga Masa Biasa ini kita merayakan Minggu Sabda Allah, dengan tema “Tinggallah di dalam Sabda-Mu!” (Yoh. 8:31). Kita diajak untuk menjadikan Sabda Tuhan sebagai pedoman dan sahabat perjalanan hidup kita. Kita juga diajak untuk bertobat dan senantiasa membaharui diri kita. Bacaan pertama, yang diambil dari kitab Yunus,
menceritakan bagaimana Tuhan mengampuni orang-orang Niniwe yang bertobat. Jika manusia bertobat, Tuhan akan selalu menerimanya dengan penuh kegembiraan.

Rasul Paulus dalam bacaan kedua mengajak kita untuk selalu mempersiapkan hati kita menghadap Tuhan dan tidak terikat pada hal-hal duniawi, sehingga hati kita terarah kepada Tuhan. Itulah sebabnya kita akan mendengarkan daftar panjang ungkapan yang dimulai dengan kata “seolah-olah”. Dalam bacaan injil, kita akan mendengarkan kisah panggilan murid Yesus di tepi danau Galilea. Mereka meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus. Tuhan pasti selalu hadir di dalam hidup kita dan Dia memanggil kita. Mari kita bangun kesadaran dalam hati kita sehingga kita selalu siap untuk menyambutNya setiap hari di dalam hidup kita. [hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.

U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita kehidup yang kekal.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumikepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa kami dengan perantaraan Yesus PutraMu, Engkau telah memanggil semua orang agar bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon, jauhkanlah kami dari dosa-dosa dan berilah kami
keberanian untuk menanggapi panggilan-Mu dan menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus
Putra-Mu. Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[B bacaan dibacakan dari Alkitab]

07. BACAAN PERTAMA (Yun. 3:1-5,10)

L : Bacaan dari Kitab Yunus. Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian: "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan
kain kabung. Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 25:4a)
Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9

Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku.
Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku.
(Refren)

Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.
Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu. (Refren)

TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.
Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (1Kor. 7:29-31)

L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu:
waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri; dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira
seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli; pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolaholah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Mrk 1:15)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Kerajaan Allah sudah dekat,* Percayalah kepada Injil!
U : Alleluia

11. INJIL (Mrk. 1:14-20)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Bacaan Injil hari ini berbicara tentang kisah panggilan Yesus terhadap beberapa orang yang kemudian menjadi murid-murid-Nya. Mari kita ambil beberapa hikmah bagi kita. Pertama, kisah di pinggir pantai. Kisah itu terjadi di
pinggir pantai, tempat Simon dan kawan-kawannya bekerja. Mereka sudah sangat terbiasa dan mengenal amat baik pekerjaan mereka. Yesus menyusuri tempat itu dan sudah tentu Yesus memperhatikan mereka bekerja. Yesus tahu perjuangan mereka. Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan senantiasa berjalan lewat di dalam kehidupan kita. Dia juga senantiasa memperhatikan kita dan pekerjaan kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Sama seperti Dia menyapa mereka di pinggir pantai, tempat mereka bekerja, Tuhan pun menyapa kita di dalam rumah kita, tempat kita berada. Ketika kita merasa hampa dan sia-sia, percayalah bahwa Tuhan pun sedang berada bersama kita.
Kedua, mereka mengikuti Yesus. Yang menarik adalah mereka langsung mengikuti Yesus ketika Yesus
berkata, “mari ikutlah Aku. Kamu akan Ku jadikan penjala manusia!” Kata-kata Yesus sepertinya memiliki daya tarik sehingga mereka melepaskan segala yang telah mereka kenal dan hidupi, hanya untuk mengikuti satu sosok baru yang berasal dari pedalaman Nazareth. Tetapi, sesungguhnya, hati mereka terbuka karena ketika mendengarkan ungkapan “Ku jadikan penjala manusia!” maka mereka mau belajar bagaimana caranya. Yang mereka kenal adalah menjala ikan, dan sekarang mereka mau belajar cara menjala manusia. Hal ini mengajarkan kita bahwa seringkali Tuhan menyapa kita dan meminta kita untuk membaharui diri kita. Setiap hari kita belajar dan berkembang. Kadangkala kita butuh untuk melepaskan cara atau sikap kita yang lama yang mungkin sudah amat melekat dengan diri kita, namun tidak membantu kita dan sesama untuk makin mengenal Tuhan. Kita buka hati kita dan membiarkan suara Tuhan menuntun kita
untuk menjadi lebih baik lagi. Itulah caranya Tuhan mengajarkan kita menjala manusia. Dia menangkap
hati kita; dan dengan hati, kita juga mampu mengantar sesama kepada Tuhan. Mari kita melepaskan jala dan semua yang mengikat kita, yang membuat kita terlalu sibuk dan melupakan Tuhan. Kita buka hati untuk mendengarkan juga suara Tuhan.

13. HENING SEJENAK

14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Akupercaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita menyampaikan doa-doa kita kepada Allah yang Mahakuasa, melalui Yesus, Sang Sabda, agar jalan kita menuju kekudusan hidup senantiasa dibarui. Marilah kita berdoa.
P : Bagi Paus, para Uskup dan para imam. Semoga mereka hari demi hari makin mencintai Sabda Tuhan dan dengan penuh kegembiraan membagikan sari Sabda Tuhan itu kepada umat yang dipercayakan kepada mereka. Marilah kita mohon…
P : Bagi para pembaca Sabda Tuhan dan para Katekis. Semoga oleh pendalaman pemahaman akan Sabda Tuhan, mereka dapat dibentuk oleh Sabda Tuhan dan memberikan kesaksian tentang Sabda Tuhan itu dalam hidup harian mereka. Marilah kita mohon…
P : Bagi para orangtua. Semoga dengan diterangi dan diteguhkan oleh Sabda Tuhan, mereka dapat dengan bijak menuntun anak-anak mereka dan meneruskan iman yang benar kepada mereka. Marilah kita mohon….

P : Bagi semua komunitas Kristiani. Semoga komunitas Kristiani selalu meluangkan waktu untuk berkumpul dan merenungkan Sabda Tuhan, agar mereka dapat bertumbuh dalam persatuan dan memberikan kesaksian yang sejati tentang cinta Tuhan. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua yang hadir di sini. Semoga kita selalu membuka hati kita kepada Sabda Tuhan dan dengannya kita bisa bekerja bersama membangun dunia yang damai. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah yang mahakuasa, dengarkan dan kabulkanlah doa-doa kami ini, yang kami sampaikan kepada-Mu dalam iman kami melalui Yesus, Sabda yang menjadi daging, yang hidup dan meraja sepanjang segala masa.
U : Amin

16. KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

17. DOA PUJIAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah Bapa mengutus Putra-Nya untuk membawa keselamatan ke tengah kita; setiap orang yang menerima Dia, akan diselamatkan. Oleh karena itu, marilah kita mengangkat hati kepada-Nya, memuji dan
meluhurkan Dia sambal berseru: Terpujilah Engkau di Surga.
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Allah, Bapa yang kudus, kami memuji Engkau, sebab Engkau telah berjanji kepada umat-Mu untuk mengutus seorang Juruselamat, yakni Yesus Kristus, Putra-Mu. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Putra-Mu datang sebagai manusia biasa, untuk melaksanakan rencana-Mu, yakni membuka jalan keselamatan bagi kami. Kedatangan-Nya merupakan anugerah terbesar belas kasih-Mu kepada manusia. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Bila kelak kegenapan masa tiba, Putra-Mu akan datang lagi, ya Bapa, dengan semarak dan mulia. Kedatangan-Nya itu kami nantikan dengan berjaga sambil berdoa. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P :Dalam menantikan kedatangan-Nya yang mulia, Dia menuntun kami dengan Sabda-Nya, memberi
harapan dengan janji keselamatan yang akan kami peroleh dalam Dia. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, parapemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam \ Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Masa Biasa.

21. MENDARASKAN MAZMUR 1:1-6

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Bukan demikian orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman,
 begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar; sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

22. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan masih tetap memanggil kita untuk aneka tugas pelayanan demi kehadiran Kerajaan Allah di tengah masyarakat. Kita harus rela meninggalkan segala sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai Kerajaan Allah dan terus menerus mau bertobat dan mengikuti kehendak Allah. Percayalah bahwa belas kasih dan bantuan rahmat Allah senantiasa akan mendampingi kita.

23. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa, Allah yang mahakuasa, kami berterima kasih atas kisah Yunus dan panggilan para murid dalam
perayaan Sabda ini. Buatlah agar kami pun selalu terbuka hati untuk mendengarkan Sabda-Mu dan mengarahkan hidup kami sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Yesus Putra-Mu. Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

24. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U : Amin.

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

25. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus.

U : Amin.

26. LAGU PENUTUP

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved