Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Senin 22 Januari 2024, Terpecah-pecah

Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 22 Januari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu terpecah-pecah.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 22 Januari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu terpecah-pecah. 

Oleh: Br. Pio Hayon, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 22 Januari 2024.

Tema renungan harian katolik yaitu terpecah-pecah.

Renungan harian katolik disiapkan oleh Br. Pio Hayon, SVD untuk Hari Biasa Pekan III dengan warna liturgi hijau.

Bacan hari ini: Bacaan I: 2 Sam. 5: 1-7.10 Injil : Mrk. 3: 22-30.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 21 Januari 2024, Tidak Buta Terhadap Kehadiran Tuhan

 

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Ketika kaca atau barang apa saja yang terpecah atau terbagi-bagi maka sulit untuk disatukan kembali. Pasti akan ada banyak alasan mengapa kaca atau barang apa saja itu bisa pecah. Entah karena jatuh atau dijatuhkan. Ketika barang itu mencadi pecah maka kita akan sulit untuk menyatukan kembali pecahan-pecahannya. Kalaupun bisa maka akan sulit dibentuk menjadi semula. Artinya menjadi rapuh sekali.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus


Hari ini kita memasuki pekan ke tiga hari biasa. Kita kembali disuguhkan dengan inspirasi dari bacaan-bacaan kita. Dalam bacaan pertama dikisahkan tentang Daud yang diurapi menjadi raja atas kaum Israel setelah Saul meninggal.

Semua bangsa merasakan betapa Tuhan telah menetapkan Daud sebagai raja mereka setelah dia telah membantu bangsa Israel untuk berperang melawan musuh-musuh mereka sejak sebelum menjadi raja. Dan Daud akhirnya diurapi sebagai raja Israel dan menyatukan kembali semua umat Israel yang tercerai berai karena peperangan.

Terlebih lagi, Daud semakin memperluas wilayah kekuasaannya dan menyatukan semua mereka menjadi satu bangsa yang besar dan ditakuti oleh bangsa-bangsa yang lain di sekitarnya. Dalam tangan raja Daud itu, bangsa Israel merasakan betapa mereka adalah bangsa yang diberkati oleh Tuhan.

Satu hal yang penting di sini adalah kekuasaan raja Daud semakin hari semakin luas dan besar karena “Allah semesta alam menyertai dia”. Dalam persatuan dengan Allah itulah Daud dapat menyatukan semua umat Israel menjadi sebuah bangsa yang besar.

Dan dalam ikatan persatuan dengan Roh Tuhan inilah yang diangkat oleh Yesus dalam injilNya hari ini. Dikisahkan bahwa Yesus disinis oleh para ahli Taurat bahwa Yesus kerasukan Beelzebul, penghulu setan. Dan semua yang dilakukan Yesus seperti mengusir setan adalah karena kuasa setan.

Dan Yesus membantah semua katanNya: “Bagaimana iblis dapat mengusir iblis? Kalau satu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan.” Yesus mau menyampaikan kepada para ahli Taurat itu bahwa iblis tidak mungkin akan melawan dirinya sendiri.

Maka yang bisa melakukan tindakan untuk melawan si jahat yaitu setan hanyalah Tuhan sendiri. Yesus sekali lagi mau menyampaikan kepada para ahli Taurat itu bahwa hanya Tuhanlah yang mampu mengusir setan dengan segala kuasanya.

Dan jika kita melihat lebih jauh secara nyata, jika ada perpecahan dan bukannya persatuan maka di situ kerajaan setan meraja. Karena setan itu selalu berusaha untuk memecah belah persatuan dan kesatuan karena mereka tahu di mana orang bersatu di situ Tuhan berkarya penuh.

Jadi ketika ada perpecahan dalam satu kerajaan atau masyarakat atau organisasi atau keluarga maka itu terjadi karena ada kebencian dan kesombongan. Kebencian dan kesombongan itu hanya dilakukan oleh setan dengan tujuan untuk memecah belah. Maka ketika terjadi perpecahan maka akan terlihat jelas bahwa di situ setan telah berkarya.

Tetapi jika ada persatuan maka di sana akan ada cinta, Tuhan ada di sana. Kenyataan kita sekarang, ada banyak perpecahan dalam berbagai kelompok dan paling nyata sekarang ada banyak keluarga yang terpecah belah. Jika sudah terjadi seperti ini berarti kita sudah bisa mengambil kesimpulan karya setan di tengah dunia semakin merajalela sampai ke tingkat keluarga-keluarga kita.

Maka kita tak bisa diam saja. Mari kita belajar dari Daud yang oleh berkat Tuhan yang selalu menyertainya, dia mampu menyatukan semua umat Israel dalam satu kerajaan Israel yang besar dan makmur. Masing-masing kita pun diajak untuk selalu membangun persatuan dimulai dari keluarga kita masing-masing dengan cara membiarkan Roh Tuhan selalu hadir di dalam diri keluarga-keluarga itu agar mereka semua selalu disatukan oleh cinta kasih Allah Roh Kudus.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: kita semua dipanggil kepada persatuan dengan Allah Tritunggal sebagai model persatuan yang abadi. Kedua, untuk menjadi satu, kita hanya bisa dikuatkan dan diikatkan dengan kuat kuasa Roh Kudus. Maka tak ada cara lain selain selalu membangun relasi yang baik dengan Tuhan sendiri. Ketiga, ketika ada perpecahan kita seharusnya mulai sadar bahwa itu karya setan. Maka kita perlu kembali kepada Tuhan agar kita semua bisa kembali bersatu.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved