Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Selasa 23 Januari 2024, Dalam Yesus Kita Bersaudara

Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 23 Januari 2024.Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN - Pater John Lewar, SVD. Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 23 Januari 2024. Tema renungan harian Katolik yaitu Dalam Yesus Kita Bersaudara. Renungan harian katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD. 

Jawab Yesus kepada mereka: “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!

Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Hari ini, penginjil Markus mengajar tentang Yesus dan sanak saudaraNya.

Saudara (Yun: Adelphos, adelphe) secara harafiah orang yang serahim, yang lahir dari Rahim ibu yang sama. Dalam arti luas, saudara ialah anggota-anggota sekeluarga, sesuku, sebangsa, berlainan dengan orang asing.

Dalam arti metaforis, saudara ialah insan-insan yang terkait satu sama lain secara spiritual karena simpati, perjanjian, iman akan Allah Israel atau Yesus Kristus penyelamat. Dalam Injil hari ini, Yesus menyebut saudara-saudara-Nya mereka yang melakukan kehendak Bapa.

Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa
melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku (Mrk.3:34-35). Ungkapan saudara-saudara yang diucapkan oleh Yesus belum tentu berarti saudara menurut daging.

Hal ini bisa kita mengerti bila mengingat bahwa di Timur, kata saudara dapat merujuk pada orang yang bersanak tetapi tidak seibu. Yesus hendak mengajak kita untuk melihat persaudaraan kita pada level yang mendalam yaitu saudara karena hidup kasih-Nya.

Dalam keluarga Allah, Yesus menjadi anak sulung. Bagi Yesus, kita semua menjadi saudara bila hidup dijiwai semangat persaudaraan dalam kasihNya. Nilai persaudaraan kita dalam kasih Yesus tidak dikurangi oleh hadirnya oknum tertentu yang belum mampu menjadi saudara atau saudara palsu. Persaudaraan kita terbuka terhadap semua manusia yang
dapat lahir kembali oleh Sabda Allah dan Roh Kudus.

Persaudaraan semacam ini melampaui dirinya sebagai hanya organisasi semata, tetapi menjadi persekutuan iman yang memungkinkan sesama bertumbuh dalam iman akan Yesus dan ajaran-Nya.

Paus Fransiskus dalam ensikliknya Fratelli Tutti (Semua Bersaudara) pada 4 Oktober 2020 mengajak kita semua memahami panggilan kita sebagai saudara-saudara Yesus yang sejati. Bagi beliau, persaudaraan menjadi mutlak dalam hidup kita. Kita harus memilih menjadi saudara atau hidup kita menjadi ancaman bagi sesama. Kita dipanggil untuk peduli dengan sekitar.

Kita tidak boleh bersikap apatis, sebaliknya harus bertanggungjawab atas keselamatan sekitar. Tidak ada waktu untuk ketidakpedulian, demikian tegas beliau untuk menekankan betapa urgensinya menjadi saudara di tengah dunia yang penuh kompetisi ini.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved