Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Januari 2024, Bertolak ke Seberang

Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Januari 2024.Renungan Harian katolik disusun oleh Br. Pio Hayon, SVD.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Januari 2024.Renungan Harian katolik disusun oleh Br. Pio Hayon, SVD. 

Oleh: Br. Pio Hayon, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Januari 2024.

Tema renungan harian katolik yaitu Bertolak ke Seberang.

Renungan Harian katolik disusun oleh Br. Pio Hayon, SVD.

Sabtu Hari Biasa Pekan III dengan bacaan bacaan sebagai berikut:

Bacaan I: 2Sam. 12: 1-7a.10-17 dan Injil : Mrk. 4: 35-41.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 27 Januari 2024, Peringatan Fakultatif Santa Angela Merici


Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Perjalanan atau pergerakan kita dari satu tempat ke tempat lain adalah bagian dari proses pengembangan diri sebenarnya. Perpindahan atau pergerakan kita dari satu tempat ke tempat lain juga adalah bagian integrasi dari perjalan hidup itu sendiri.

Kita tak akan pernah hidup hanya di satu tempat saja tetapi pasti akan selalu ada pergerakan lainnya untuk memberi warna pada dinamisnya hidup manusia itu sendiri. Pergerakan itu menandakan satu dinamika kehidupan manusia itu sendiri. Yang perlu dijaga adalah pergerakan kita tidak membawa kita kepada dosa dan kesalahan atau kejahatan.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kita memasuki hari terakhir pekan ke tiga hari biasa. Di akhir pekan ini kita diberi suguhan menarik dari bacaan-bacaan suci hari ini. Dari kitab nabi Samuel, masih berkisah tentang Daud yang pada masa-masa akhir jabatannya, Daud berbuat dosa di mata Allah dengan mengambil Istri Uria menjadi istrinya. Dan oleh perbuatan jahatnya itu, Allah mengutus Nabi Natan untuk menyampaikan firman Tuhan kepada Daud.

Firman Tuhan kepada Daud: “Pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya karena engkau telah menghina Aku dan mengambil istri Uria orang Het itu untuk menjadi istrimu. Malapetaka yang datang dari kaum keluargamu sendiri akan Kutimpakan ke atasmu.” Daud yang telah disanjung-sanjung oleh umat Israel dan oleh Tuhan sendiri yang telah memilih dia menjadi raja Israel kini berpaling dari wajah Allah karena berbuat dosa.

Dia telah membuat pergerakan dalam hidupnya dengan mengalahkan banyak musuh dan menundukkan mereka dan membuat bangsa Israel maju dan diberkati selalu. Namun, pergerakan lain yang tak dapat dia kontrol adalah mengambil istri Het menjadi istrinya adalah sebuah pergerakan yang merusak dirinya sendiri dan terlebih merusak relasi dia dan Tuhan sendiri. Dan karena dosa dan kejahatan itulah dia dihukum dan yang menanggung dosa adalah keluarganya istri dan anak-anaknya.

Begitulah Tuhan, ketika kita berbuat salah dan dosa maka akan ada orang lain yang akan menanggung semua dosa dan salah kita sebagai tanda bahwa Allah itu maha adil dan besar. Memberkati orang yang mengikuti kehendakNya dan mengutuk orang yang berbuat dosa. Daud berbuat demikian karena dia sendiri telah kehilangan imannya kepada Allah oleh karena egoisme dirinya sendiri dan lupa bahwa Tuhan yang akan mengadilinya sendiri. Dan penegasan akan ketidakpercayaan itulah yang membuat Yesus dalam injil hari ini mengecam para muridNya.

Kisah ini dimulai dari Yesus yang memberikan pengajaranNya di pesisir danau itu kepada begitu banyak orang yang duduk di pesisir pantai itu dan Yesus duduk di atas perahu sambil mengajar. Dan setelah mengajarkan itu, Yesus meminta para muridNya untuk bertolak ke seberang danau: “Marilahh kita bertolak ke seberang”. Yesus dalam konteks ini sudah melihat para muridNya sudah mulai mapan dengan tugas pewartaan di pinggir danau itu dan mereka sudah sangat membantu Yesus untuk melakukan dengan baik dengan siapkan perahu dan lain-lain.

Yesus juga memberi pengajaran khusus lagi kepada para muridNya setelah mengajar orang banyak itu. Dan Yesus meminta para muridNya untuk bertolak ke seberang ke di sisi lain dari danau Galilea itu. Dan ketika mereka menyeberang danau itu, mereka diterjang badai. Ada taifun yang mengamuk dan perahu mereka hampir tenggelam. Mereka semua sudah berusaha agar perahu mereka aman. Dan ironisnya, Yesus tertidur lelap di buritan perahu yang mereka tumpangi.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved