Misa Hari Minggu

Teks Ibadah Sabda Pekan Biasa IV Minggu 28 Januari 2024

Mari simak Teks ibadah sabda Hari Minggu 28 Januari 2024.Teks ibadah sabda hari minggu disiapkan untuk Pekan Biasa IV Tahun B.

|
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
MISA - Umat saat ikut misa di Paroki Mbata. Mari simak Teks ibadah sabda Hari Minggu 28 Januari 2024.Teks ibadah sabda hari minggu disiapkan untuk Pekan Biasa IV Tahun B. 

Oleh: P.Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Teks ibadah sabda Hari Minggu 28 Januari 2024.

Teks ibadah sabda hari minggu disiapkan untuk Pekan Biasa IV Tahun B.

Teks ibadah sabda hari minggu disusun oleh P.Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti ibadah sabda hari minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Minggu 28 Januari 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib.

Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Natal.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu.

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasihAllah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Bacaan-bacaan di hari Minggu ini mengajak kita sekalian untuk terus berbuat baik dan hidup dengan benar sebagai wujud nyata iman kita. Dalam bacaan pertama, kita akan mendengarkan tentang munculnya nabi yang menjadi pengantara umat
Israel dengan Yahweh, Sang Nabi meneruskan Sabda Yahweh kepada umat-Nya. Ini juga merupakan undangan bagi kita, untuk menjadi nabi di tengah keluarga dan masyarakat kita. Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus untuk tetap setia kepada Tuhan meskipun hidup di dunia. Rasul Paulus mengajak umat Tuhan agar tidak membiarkan kesibukan hariannya menghalangi pertemuan, komunikasi dan perhatiannya kepada urusan rohaninya dengan
Tuhan. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan tentang Yesus yang mengajar dengan penuh kuasa dan menyembuhkan orang yang kerasukan roh jahat. Kita memohonkan rahmat kekuatan dari Tuhan, agar kita pun dibebaskan dari kuasa setan, sehingga kita bisa menjadi nabi yang saling mengajarkan kebaikan dan kebenaran kepada sesama. Marilah kita siapkan hati kita untuk merayakan peristiwa keselamatan ini. [hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumikepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa dan kekal, kami berterima kasih untuk anugerah kehidupan yang kami terima hingga saat ini. Semoga kami saling membantu agar kami semua dapat dihantar kepada-Mu, sumber kehidupan kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Bacaan dibacakan dari Alkitab]

07. BACAAN PERTAMA (Ul. 18:15-20)

L : Bacaan dari Kitab Ulangan.

Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan. Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati. Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik; seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggung-jawaban. Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan deminama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 95:8)

Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan,
janganlah bertegar hati. Mzm. 95:1-2,6-7,8-9

Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur. (Refren)

Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
(Refren)

Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun, pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (1Kor. 7:32-35)

L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Saudara-saudari, aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka
kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu
dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Mat 4:16)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar, * dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.
U : Alleluia

11. INJIL (Mrk. 1:21-28)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. Mereka takjub mendengar pengajaranNya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahatpun diperintah-Nya dan mereka taat kepadaNya." Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Dalam bacaan Injil hari ini kita mendengarkan bahwa Yesus mengajar lalu menyembuhkan dan meminta setan untuk diam. Semua orang pun takjub, heran, kagum pada-Nya. Berita tentang Yesus pun tersebar ke mana-mana. Jika kita menjadi salah satu dari para pendengar Yesus dalam kisah tadi, kita pun pasti akan keheranan dan pada akhirnya kita pasti memilih untuk terus mendengarkan Yesus. Itulah pesan yang diharapkan dari Injil ini. Kita hidup di tengah dunia yang penuh dengan
berbagai tawaran, yang kadangkala membolakbalikkan ajaran iman kita. Seringkali juga kita berhadapan dengan situasi yang menjadi ujian bagi iman kita, karena apa yang kita dengarkan dalam ajaran iman kita, berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh dunia. Kita merasakan pertentangan. Bacaan injil mengajarkan kita untuk terus mendengarkan Tuhan karena Tuhan tidak mungkin menyesatkan kita. Ia mau kita selamat. Inilah bantuan bagi kita sekalian di tengah tawaran dunia kita sekarang ini. Kita pun patut merefleksikan diri kita juga. Mungkin kita pernah atau hanya mau mendengarkan bisikan setan, yang menjauhkan kita dari kebenaran iman kita atau yang menjauhkan kita dari Tuhan. Setan bekerja dengan cara yang manis namun mematikan. Yesus tahu cara-cara seperti ini, maka Ia berkata, “Diam. Keluarlah daripadanya!” Yesus tidak mau kita dikuasai oleh kuasa setan. Di tengah dunia kita yang penuh dengan berita-berita di media sosial, kita pun diminta untuk bisa
menimbang, menyaring dan memilih dengan baik dan benar berita-berita yang sampai kepada kita. Kadangkala kita juga mesti berdiam dan tidak meneruskan berita yang tidak benar. Kadangkala pula kita memang harus meneruskan berita-berita yang benar, yang mengajarkan atau menuntun orang lain untuk memperoleh berita-berita yang benar. Mari kita buka hati kita untuk selalu mendengarkan pengajaran Tuhan kita, agar kita dituntun kepada hidup yang benar dan menyelamatkan.

13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa yang senantiasa berkenan mendengarkan permohonan yang dipanjatkan dengan rendah hati.
P : Bagi para pemimpin bangsa dan negara. Kita berdoa agar mereka dijauhkan dari keinginan untuk mementingkan diri sendiri dan kelompoknya. Semoga mereka berjuang dengan niat yang luhur dan murni untuk kepentingan seluruh rakyat. Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin umat. Kita berdoa agar Allah Bapa senantiasa mendampingi mereka, supaya mereka tetap setia mewartakan Injil, kendati kurang didengarkan oleh orang-orang sezaman ini. Marilah kita mohon…
P : Bagi para pendidik. Kita berdoa agar semua orang yang bekerja sebagai pendidik diterangi oleh Roh Kebijaksanaan dalam pembinaan orang muda. Semoga dalam menghadapi zaman yang terus berubah mereka tetap berpegang teguh pada jaran Kristus. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang berada di sini. Kita berdoa kepada Bapa, agar kita semakin rajin dan tekun membuka diri terhadap Sabda-Nya, supaya terhindar dari pengaruh-pengaruh kejahatan dan dosa. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Bapa, inilah doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga kami senantiasa mengarahkan hati kepada-Mu sebab Engkaulah andalan kami ketika kami dicobai. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
U : Amin

16. KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

17. DOA PUJIAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik kepada kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia datang melayani kita. maka marilah kita memuji Dia dan berseru: Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau menciptakan kami dan menganugerahi kami kehidupan. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu dan Dia mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau serahkan Dia bagi maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami. Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk menyempurnakan rencana penyelamatan-Mu dalam diri. Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Setiap hari Engkau limpahi kami dengan karunia dan berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan melayani sesama lewat karya-karya kami. Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

18B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilahkehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Biasa.


21. MENDARASKAN MAZMUR 118:1-14


Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.


Biarlah Israel berkata:


"Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Biarlah kaum Harun berkata:
"Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"


Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata:
"Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN.
TUHAN telah menjawab aku
dengan memberi kelegaan.


TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut.
Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
TUHAN di pihakku, menolong aku; aku akan memandang rendah mereka yang membenci aku.


Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.
Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan.
Segala bangsa mengelilingi aku demi nama TUHAN,
sesungguhnya aku pukul mereka mundur.


Mereka mengelilingi aku, ya mengelilingi aku demi nama TUHAN, sesungguhnya aku pukul mereka mundur.
Mereka mengelilingi aku seperti lebah, mereka menyala-nyala seperti api duri,
demi nama TUHAN, sesungguhnya aku pukul mereka mundur.
Aku ditolak dengan hebat sampai jatuh, tetapi TUHAN menolong aku.
TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.


22. AMANAT PENGUTUSAN


P : Saudara-saudari terkasih, kita telah mendengarkan Sabda Tuhan. Sabda ini akan menjadi kekuatan bagi kita untuk menghadapi tantangan zaman. Mari kita bangun niat untuk mendalami Sabda Tuhan di dalam hidup kita. Kita bisa memberikan waktu untuk membaca dan merenungkan Sabda Tuhan di tengah-tengah kesibukan harian kita. Mari kita memulainya.


23. DOA PENUTUP


P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, kami berterima kasih atas Sabda-Mu yang kami dengar dan renungkan pada kesempatan
ini. Semoga kami selalu datang kepada-Mu untuk mendengarkan pengajaran-Mu yang menuntun kami kepada keselamatan kekal. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin


24. MOHON BERKAT TUHAN


P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]


P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.


[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]


DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.


U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.


25. PENGUTUSAN


P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.

26. LAGU PENUTUP

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved