Tempat Wisata di Manggarai
Destinasi Wisata Kampung Adat Todo, Situs Budaya Manggarai Selain Wae Rebo
Kampung Todo menyimpan sejarah peradaban di Manggarai Raya dan dikenal sebagai pusat kerajaan di Manggarai Raya pada zaman dahulu
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, RUTENG- Kabupaten Manggarai, di Pulau Flores memiliki beberapa perkampungan adat dan menjadi situs budaya yang sangat penting, salah satunya Kampung Adat Compang Todo.
Perkampungan tradisional ini menjadi daya tarik wisata budaya di Kabupaten Manggarai selain Kampung Wae Rebo yang dijuluki "negeri di atas awan". Kampung Todo berada di Desa Todo, Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Kampung Todo menyimpan sejarah peradaban di Manggarai Raya dan dikenal sebagai pusat kerajaan di Manggarai Raya pada zaman dahulu. Hal ini diungkapkan dalam penuturan lisan masyarakat Manggarai Raya.
Berkunjung ke Kampung Adat Todo, anda akan menjumpai lima meriam yang terletak di pintu halaman kampung. Lima meriam ini diperkirakan peninggalan Bangsa Belanda.
Baca juga: Eksotis dan Penuh Pesona, 6 Kampung Adat di Flores Wajib Dikunjungi
Pengunjung kemudian akan menapaki jalan batu yang tersusun rapih dari pintu kampung. Jalan batu ini juga mengelilingi halaman kampung hingga ke rumah utama atau niang mbowang.

Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go, pada bagian atas compang tersebut terdapat delapan buah makam yang merupakan tokoh-tokoh adat terdahulu (keturunan langsung dari raja) di Kampung Todo.
Sebuah menhir (batu tegak) dengan motif kedok muka, serta tujuh buat menhir yang terletak di halaman kampung. Di sisi utara compang terdapat sebuah makam dari Dalu Todo (jabatan setingkat di bawah raja) dengan nisan yang berbentuk salib.
Di sini pengunjung melihat keindahan aristektur rumah adat Kampung Todo. Rumah tersebut dinamai Niang Todo yakni rumah adat panggung dengan bentuk bundar dan atapnya kerucuyt.
Atap Niang Todo beratap ijuk dan alang-alang. Diketahui merupakan istana raja Todo terdahulu. Rumah adat ini hampir sama seperti rumah adat Manggarai pada umumnya.
Bentuk atapnya kerucut di dalamnya rangka bambu yang diikat menggunakan ijuk, kerangka atap ini menggambarkan jaring laba-laba. Di sini terdapat rumah adat induk dan empat bangunan rumah adat serupa dengan ukuran lebih kecil dari rumah induk.

Keberadaan dua rumah adat terletak di sisi timur bangunan induk yakni Niang Rato dan Niang Lodok. Sementara dua buah rumah adat lainnya di barat bangunan induk yakni Niang Wa/Keka dan Niang Teruk.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.