Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Sabtu 3 Februari 2024, Marilah ke Tempat yang Sunyi

Mari simak simak Renungan Harian Katolik Sabtu 3 Februari 2024.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Marilah ke Tempat yang Sunyi.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak simak Renungan Harian Katolik Sabtu 3 Februari 2024.Tema Renungan Harian Katolik yaitu Marilah ke Tempat yang Sunyi. 

Oleh: Br. Pio Hayon, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak simak Renungan Harian Katolik Sabtu 3 Februari 2024.

Tema Renungan Harian Katolik yaitu Marilah ke Tempat yang Sunyi.

Renungan Harian Katolik disusun ole Br. Pio Hayon, SVD.

Sabtu 3 Februari 2024 merupakan Hari Sabtu Pekan Biasa IV, Hari Sabtu Imam, Peringatan fakultatif Santo Blasius, Uskup dan Martir, Santo Ansgarius, Uskup, Santo Gilbertus, Imam, dengan Warna Liturgi Hijau.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Sabtu 3 Februari 2024 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 3 Februari 2024, Pekan Biasa IV

 

Bacaan Pertama 1 Raja-Raja 3:4-13

"Salomo memohon hati yang bijaksana agar sanggup memerintah umat Allah."

Pada suatu hari Raja Salomo pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan kurban sebab di situlah bukit pengurbanan yang paling besar; seribu kurban bakaran ia persembahkan di atas mezbah itu. Di Gibeon itu Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam.

Bersabdalah Allah, “Mintalah apa yang kauharapkan dari pada-Ku!” Lalu Salomo berkata, “Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku,

sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau! Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini.

Sekarang, ya Tuhan, Allahku, Engkau telah mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman.

Kini hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya.

Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan tepat, dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat,

sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” Tuhan sangat berkenan bahwa Salomo meminta hal yang demikian.

Maka bersabdalah Allah kepada Salomo, “Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu!

Sungguh, Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau pun takkan bangkit seseorang seperti engkau.

Namun yang tidak kauminta pun akan Kuberikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di kalangan raja-raja.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Baca juga: Santo dan Santa Sabtu 3 Februari 2024 Lengkap Pesta Santu Pelindung

Mazmur Tanggapan Mzm 119:9-14

Ref. Ajarkanlah ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.

Bagaimana kaum muda mempertahankan hidupnya tanpa cela? Dengan mengamalkan firman-Mu.

Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.

Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

Terpujilah Engkau, ya Tuhan; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Dengan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kauucapkan.

Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.

Bait Pengantar Injil Yohanes 10:27
Ref. Alleluya

Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.

Bacaan Injil Markus 6:30-34

"Mereka itu bagaikan domba-domba tak bergembala."

Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.

Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!” Memang begitu banyaknya orang yang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.

Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat,

dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah menahului Yesus.

Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan katolik


Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Tempat yang sunyi dapat kita jumpai di mana saja. Namun tempat yang sunyi juga selalu bisa ditafsir secara berbeda. Ada yang menafsir sebagai tempat menenangkan diri atau tempat untuk berefleksi, tetapi ada juga orang menafsir tempat sunyi sebagai tempat si setan atau si jahat bersembunyi untuk menanti mangsanya. Apapun itu konsepnya yang terpenting di sini adalah akan selalu kita temukan dalam hidup, ada tempat-tempat sunyi yang biasa dipakai banyak orang untuk satu kegiatan tertentu yang bermanfaat. Walaupun tak jarang ada yang juga menggunakan itu untuk kepentingan politik atau kejahatan dan lain-lain.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini gereja memperingati secara fakultatif santo Blasius dan Ansgarius. Namun kita cuma fokus pada Santo Blasisus karena gereja secara tradisi melakukan satu ritual khusus yang biasa dilakukan setiap tanggal 3 Pebruari dalam memperingati Santo Blasius ini. Blasius adalah seorang Uskup di Sebaste, yang ada di wilayah Armenia, Asia Kecil. Ia dikenal sebagai seorang pakar Fisika dan seorang gembala yang baik hati. Pada era pemerintahan Kaisar Licinius, ia ditangkap dan dipenjarakan. Kemudian pada tahun 316, ia dihukum mati. Menurut cerita rakyat, ia sukses menyelamatkan seorang anak laki-laki dari kematian gara-gara tulang ikan yang tersangkut pada tenggorokannya. Doa dan berkat Santo Blasius melepas anak itu berasal dari bahaya kematian.

Doa dan berkat Santo Blasius ini terus dilestarikan oleh Gereja sampai dewasa ini. Pada tiap-tiap tanggal 3 Februari , Pesta Santo Blasius, umat Katolik menghadiri misa Kudus untuk menerima berkat santo Blasius berasal dari imam-imam yang merayakan ekaristi pada hari bersangkutan. Berkat Santo Blasius merupakan pemberian berkat pada saat tanggal 3 Februari dengan identitas dua lilin yang disilangkan di leher untuk menyembuhkan penyakit tengorokan. Berkat Santo Blasius ini merupakan upacara pertolongan berkat bersama dua lilin menyala yang disilangkan di leher umat.

Penerimaan berkat ini layaknya layaknya kami berbaris menuju Altar untuk terima komuni. Berkat ini berdasarkan formalitas Gereja Barat dan Timur dipercaya sanggup membuat sembuh penyakit tenggorokan dan penyakit lainnya. Santo Blasius memiliki kedekatan spiritual yang tinggi dengan Tuhan membuat dia mampu menjalankan tugasnya dengan baik termasuk menyelamatkan seorang anak yang sakit tenggorokan karena tulang ikan itu. Injil hari ini Yesus mau memberi tekanan khusus pada perspektif baru tentang satu pola hidup yang harus dilakukan oleh para muridNya.

Satu pola hidup baru itu adalah pertama, siap untuk tugas perutusan dan siap dikirim ke mana saja untuk berkarya. Kedua sesudah berkarya para murid harus kembali dan membuat evaluasi dan sharingkan pengalaman perutusan mereka. Dan ketiga, sesudah itu harus “mencari tempat yang sunyi” untuk berdoa dan refleksikan tentang tugas perutusan yang sudah dikerjakan itu agar bisa menemukan satu kekuatan baru dari Tuhan sendiri untuk melanjutkan lagi tugas yang akan dikerjakan lagi di tempat yang lain. Seluruh injil hari ini mengisahkan tentang tiga pola ini. Bagaimana dengan kita, kita semua telah diberi tugas sebagai murid Tuhan dan mendapat tugas perutusan di tempat kita masing-masing. Kita sudah diberi kuasa dan kita pasti mampu melaksanakan tugas-tugas kita dengan sangat baik. Persoalan menjadi muncul ketika kita terlalu memprioritaskan pekerjaan kita dan sangat mempertahankan dan berjuang mati-matian pekerjaan kita itu lalu tidak ada waktu untuk evaluasi dan berdiam diri di tempat yang sunyi.

Kita menjadi orang yang sangat ambisius untuk melakukan semua hal dalam tugas-tugas kita agar kita dianggap orang yang berhasil dan sukses tapi hati kita kosong, karena kita terlalu dijejali dengan semua tugas dan lupa waktu untuk berdiam diri dalam kesunyian “ke-Allah-an” untuk menimba kekuatan baru bagi tugas-tugas kita selanjutnya. Semua itu terjadi karena kita selalu saja bersandar pada ego kita sendiri. Maka marilah kita belajar dari Yesus untuk selalu mengikuti polaNy: “Aksi-Kontemplasi-Aksi” agar kita tetap pada jalan Tuhan sendiri.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: kita semua telah diutus oleh Tuhan di setiap tempat kita masing-masing. Kedua, apapun tugas dan tanggung jawab kita yang berat dan banyak, harus selalu ambil waktu di tempat yang sunyi untuk evaluasi diri dan refleksi agar kita bisa berjumpa dengan Tuhan dan menimbah kekuatan baru dan melihat kehendakNya. Ketiga, ketika kita sudah pada Jalan Tuhan maka kita akan selalu diberkati oleh Tuhan sendiri.


Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved