Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Hari Ini Kamis 8 Februari 2024, Iman Pantang Menyerah

Mari simak Renungan Katolik hari ini Kamis 8 Februari 2024.Tema renungan katolik hari ini yaitu Iman Pantang Menyerah.

|
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN - Pater John Lewar, SVD.Mari simak Renungan Katolik hari ini Kamis 8 Februari 2024. Tema renungan katolik hari ini yaitu Iman Pantang Menyerah. 

Ia mohon kepada Yesus supaya mengusir setan dari anaknya. Yesus lalu berkata kepadanya, “Biarlah anak-anak kenyang dahulu! Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”

Tetapi ibu itu menjawab, “Benar, Tuhan! Tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.” Lalu Yesus berkata kepada ibu itu: “Karena kata-katamu itu, pulanglah, sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.”

Ibu itu pulang ke rumah dan mendapati anaknya terbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Setiap orang memiliki respon yang berbeda-beda saat menghadapi masalah. Ada yang menyerah, ada yang masa bodoh, ada yang pasrah dan ada yang lari dari masalah. Bahkan ada juga yang tetap gigih berjuang dalam menghadapi masalahnya. Seorang perempuan SiroFenisia (Markus 7:24-30) memiliki respon yang positif dalam menghadapi masalahnya.

Anak perempuannya kerasukan roh jahat. Perempuan SiroFenisia itu datang kepada Yesus di Tirus dan sujud di depan kaki-Nya dan memohon untuk mengusir setan dari putrinya. Orang-orang Yahudi pada waktu itu sering meremehkan bangsa lain termasuk Bangsa Siro-Fenisia. Orang-orang Yahudi sering melecehkan
mereka karena dianggap bukan bangsa pilihan Allah.

Bahkan bangsa ini kerap menyebut bangsa Siro-Fenesia dengan sebutan anjing. Yesus, yang hidup di sekitar orang-orang Yahudi, tampak menunjukkan sikap seperti orang-orang Yahudi lainnya. Perkataan Tuhan Yesus sangat tajam:….”Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing”(Markus 7:27). 

Tapi, perempuan itu tidak menyerah. Dengan penuh kerendahan hati, ia terus memperjuangkan keinginannya dan mengakui semua yang dikatakan Yesus kepadanya. “Benar, Tuhan! Tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak,” kata wanita itu. Ia mampu meluluhkan hati Yesus. Akhirnya Yesus terkagum-kagum dengan apa yang dikatakan perempuan itu.

Respon Perempuan Siro-Fenisia itu: tidak marah, tidak sakit hati, tidak gentar, tidak putus asa atau merasa terhina. Perempuan Siro-Fenesia itu berjuang menembus berbagai tantangan menemui Yesus untuk kesembuhan anak perempuannya. Ia tidak berdiam diri.

Sebab sebagai seorang perempuan non Yahudi, ia sadar bahwa tidak mudah baginya untuk bisa berjumpa dengan Yesus yang adalah seorang Yahudi. Ia sadar bahwa ia bukanlah siapa-siapa di mata Yesus. Ia datang dari kalangan bangsa asing yang tidak mengenal Allah Israel. Namun, ia memiliki iman yang teguh, iman yang pantang menyerah ketika berhadapan dengan masalah dan tantangan. Itu ia lakukan untuk mendapatkan pertolongan, agar anaknya sembuh.

Contemplasi:

Di dalam hidup ini, terkadang kita diperhadapkan dengan hal-hal yang menyangkut harga diri, seperti: penghinaan, dilecehkan bahkan diremehkan orang lain. Bagaimana kita menanggapi atau merespon hal tersebut?

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved