Injil Katolik

Injil Katolik Minggu 11 Februari 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan

Mari simak Injil Katolik Minggu 11 Februari 2024.Injil Katolik lengkap mazmur tanggapan dan Renungan Harian Katolik.Injil Mrk 1:40-45.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
Penari Hegong saat jemput salib IYD di Wuring. Mari simak Injil Katolik Minggu 11 Februari 2024.Injil Katolik lengkap mazmur tanggapan dan Renungan Harian Katolik.Injil Mrk 1:40-45. 

Sekali peristiwa seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, sambil berlutut di hadapan Yesus ia memohon bantuan-Nya, katanya, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.”

Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.

Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah,

perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.”

Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota.

Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi, namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Minggu 11 Februari 2024. Dalam bacaan Injil Markus 1:40-45 hari ini mengisahkan tentang seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus.

Penyakit kusta yang tidak dapat disembuhkan pada masa lalu menjadi momok, monster yang menakutkan. Penyakit itu tidak hanya menyerang badan, tetapi juga menyerang keyakinan spiritual: yang terserang penyakit kusta itu berdosa dan menjadi najis.

Ia dikutuk oleh Tuhan karena dosa-dosanya. Akibatnya seorang yang diserang penyakit kusta menderita secara fisik diasingkan secara sosial, dan dipinggirkan secara religius.

Dia terasing, terpinggirkan, dan terbuang. Hal itu kita dengar dalam bacaan peratama dari kitab Imamat.

Kristus datang dan membalikkan situasi. Yang kusta ditahirkan-Nya: lahir kembali dan menjadi manusia baru. Kristus digambarkan sebagai hamba menderita yang dilukiskan sebagai penderita kusta.

Karena Ia menanggung semua penyakit kita. Kristus adalah antitesis dari kusta manusia, Ia imun surgawi yang membebaskan manusia. Kristus membuat manusia berharap bahwa di ujung terowong kegelapan ada cahaya kehidupan yang menanti.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved