Bacaan Liturgi Katolik

Bacaan Liturgi Hari Ini Senin 12 Februari 2024 Masa Biasa VI

Mari simak bacaan Liturgi hari ini Senin 12 Februari 2024.Bacaan liturgi hari ini disiapkan untuk Pekan Biasa VI.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali
SITUS- Gereja Paroki Santa Theresia Lengko Ajang terletak di Desa Wangkung, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. Mari simak bacaan Liturgi hari ini Senin 12 Februari 2024.Bacaan liturgi hari ini disiapkan untuk Pekan Biasa VI. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak bacaan Liturgi hari ini Senin 12 Februari 2024.

Bacaan liturgi hari ini disiapkan untuk Pekan Biasa VI.

Hari Senin ini pekan biasa VI dengan warna liturgi hijau.

Bacaan hari Senin: Yak. 1:1-11; Mzm. 119:67,68,71,72,75,76; Mrk. 8:11-13 dan BcO 1Tes 2:13 3:13.

Baca juga: Injil Katolik Hari Ini Senin 12 Februari 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan

 

Bacaan Pertama:


Yak 1:1 Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.

Yak 1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,

Yak 1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Yak 1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.

Yak 1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, ?yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit?,maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Yak 1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

Yak 1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.

Yak 1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

Yak 1:9 Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi,

Yak 1:10 dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput.

Yak 1:11 Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.

Mazmur Tanggapan:

Mzm 119:67 Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.

Mzm 119:68 Engkau baik dan berbuat baik; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Mzm 119:71 Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.

Mzm 119:72 Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak.

Mzm 119:75 Aku tahu, ya TUHAN, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan bahwa Engkau telah menindas aku dalam kesetiaan.

Mzm 119:76 Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.

Injil Katolik

Mrk 8:11 Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga.

Mrk 8:12 Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda."

Mrk 8:13 Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.

BCO:

1Tes 2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi?dan memang sungguh-sungguh demikian?sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

Santo-Santa 12 Februari

Santo Gaudensius, Uskup dan Pengaku Iman

Gaudensius lahir di kota Brescia, Italia pada pertengahan abad keempat. Keluarganya termasuk keluarga Kristen yang saleh. Semenjak kecil, Gaudensius memperoleh pendidikan iman yang baik secara teratur dari Philaster, seorang Uskup yang kemudian menjadi orang Kudus. Ketika menanjak dewasa, Gaudensius menjadi seorang pemuda yang bijaksana, saleh dan cakap, sehingga orang-orang sekotanya sangat mencintai dan menghormati dia. Ketertarikannya pada hal-hal rohani sangat tinggi.

Untuk perkembangan hidup rohaninya, Gaudensius meninggalkan daerah asalnya dan berangkat ke Tanah Suci untuk berziarah ke tempat-tempat suci dimana Yesus hidup. Maksudnya ialah membebaskan diri dari semua pujian orang sekotanya. Tetapi maksud ini tidak semuanya tercapai. Karena imam Brescia dan seluruh umat Brecia dengan suara bulat memilih dia sebagai Uskup Brescia menggantikan Uskup Philaster yang telah meninggal dunia. Semua Uskup yang lain di bawah pimpinan Uskup Agung Ambrosius berkumpul untuk mensahkan pilihan itu. Mereka mengirim surat kepada Gaudensius yang sedang berada di Kapadokia, Asia Kecil, agar segera pulang untuk memangku jabatan sebagai Uskup Brescia. Mendengar berita itu, Gaudensius tidak bisa berbuat apa-apa karena rasa hormatnya yang besar kepada Uskup Agung Ambrosius. Ia lalu pulang ketanah airnya dan ditabhiskan menjadi Uskup Brescia pada tahun 397.

Sebagai gembala umat, Gaudensius memusatkan perhatiannya pada hal pengajaran agama dan pendidikan iman bagi umatnya. Khotbah-khotbahnya mengandung pengajaran iman yang jelas dan kongkret sehingga menarik simpatik umat padanya. Ia tidak segan-segan mencela semua orang Kristen yang hidup tidak sesuai dengan ajaran iman. Dengan penuh pengertian ia menasehati orang-orang itu agar kembali kepada hidup yang sesuai dengan ajaran iman. Gaudensius meninggal dunia pada tahun 420 di kota kelahirannya Brecia.
Santo Benediktus dari Anaine, Abbas

Benediktus dari Anaine lahir di Languedoc, Perancis pada tahun 750. Pada masa mudanya ia bekerja di istana raja Pepin (751-768), dan di istana Karel Agung (768-814). Keinginannya yang besar untuk menjadi seorang rahib akhirnya mendesaknya keluar dari istana. Ia lalu menjadi rahib di biara Santo Siene, dekat Dijon.
Di biara ini, Benediktus dengan rajin menata hidupnya sebagai sebagai rahib dengan doa dan tapa yang keras. Ia juga dengan tekun mempelajari semua aturan yang ditulis oleh Benediktus dari Nursia, Pachomius dan Basilius mengenai cara hidup membiara. Ketika Abbas biara Santo Siene meninggal dunia, para rahib biara memilih dia menjadi pemimpin mereka. Tetapi ia menolak pilihan itu. Sebaliknya ia pergi dari biara itu dan tinggal di rumahnya sendiri di Anaine dengan tetap menjalankan cara hidup membiara. Lama kelamaan banyak juga pemuda yang datang menjadi muridnya. Ia dengan senang menerima mereka dan membimbing mereka dalam disiplin hidup yang ketat. Mereka bekerja di sawah sambil menghayati kaul kemiskinan dengan sungguh-sungguh dan berpuasa.

Ketika Louis Pious (814-840) naik Tahkta menggantikan Karel Agung, ia mengajak Benediktus agar kembali tinggal di dalam istana. Untuk maksud itu, Louis memanggil di ke Maurmunster di Alsace dan membangunkan baginya sebuah rumah. Benediktus di tempatkan di rumah ini dengan tugas memimpin dan memperbaharui semua biara yang ada di seluruh wilayah kerajaan. Untuk itu ia menyusun aturan-aturan hidup membiara yang sanggup menghantar seorang rahib menjadi benar-benar abdi Allah. Ia berhasil dalam tugas pembaharuan hidup membiara yang di percayakan Louis Pious kepadanya. Keberhasilan ini membuat ia menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah kehidupan monastik barat. Pengaruhnya menyamai Benediktus dari Nursia dalam sejarah kehidupan Monastik.

Santa Maria, Pengaku Iman

Dengan mengenakan pakaian laki-laki, gadis ini bersama ayahnya masuk biara di Syria. Ia dituduh menghamili puteri pemiliki penginapan. Tanpa membela diri, ia menerima penitasi selama lima tahun sampai kemudian diterima kembali. Baru sesudah ia meninggal diketahui bahwa ia seorang wanita dan tidak mungkin melakukan dosa seperti yang dituduhkan padanya. (sumber iman katolik.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved