Bacaan Liturgi Katolik

Bacaan Liturgi Hari Ini Jumat 16 Februari 2024, Jumat Sesudah Rabu Abu

Mari simak bacaan Liturgi hari ini Jumat 16 Februari 2024.Bacaan Liturgi hari ini disiapkan untuk Peringatan Jumat Setelah Rabu Abu.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
GEREJA - Tampak depan Gereja Santo Stefanus Waturia, Kabupaten Sikka, Pulau Flores.Mari simak bacaan Liturgi hari ini Jumat 16 Februari 2024.Bacaan Liturgi hari ini disiapkan untuk Peringatan Jumat Setelah Rabu Abu. 

Kel 2:20 Ia berkata kepada anak-anaknya: "Di manakah ia? Mengapakah kamu tinggalkan orang itu? Panggillah dia makan."

Kel 2:21 Musa bersedia tinggal di rumah itu, lalu diberikan Rehuellah Zipora, anaknya, kepada Musa.

Kel 2:22 Perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, maka Musa menamainya Gersom, sebab katanya: "Aku telah menjadi seorang pendatang di negeri asing."

Santo-Santa 16 Februari

Onesimus, Pelayan Filemon, Martir

Onesimus, (Yun: Onesimos) yang berarti - yang berguna, yang membawa keuntungan, yang bermanfaat adalah seorang budak/pelayan Filemon di Kolose, Phrygia, Asia Kecil. Rupanya ia pernah melakukan suatu perbuatan curang terhadap Filemon, majikannya sehingga ia melarikan diri ke Roma karena takut. Di sana ia bertemu dengan Paulus. Pertemuan ini membawa berkat baginya. Paulus dengan sabar dan penuh pengertian mengajari dia kebenaran-kebenaran iman kristiani, lalu membaptisnya menjadi pengikut Yesus Kristus. Perlakuan Paulus yang penuh kasih terhadapnya itu mendorong dia menjadi pelayan Paulus dan pengikut Yesus yang setia.

Filemon, majikan Onesimus, adalah orang yang terkenal di Kolose. Ia dipermandikan oleh Paulus di Kolose. Rumahnya di Kolose dijadikan sebagai tempat pertemuan dan pusat perkumpulan umat Kristen di bawah pimpinan Paulus. Menyaksikan peristiwa yang dialami oleh Onesimus, Paulus segera mengirimkan sepucuk surat kepada Filemon dengan perantaraan muridnya Tichikus.

Dalam surat itu, Paulus meminta kepada Filemon agar ia sudi menerima kembali Onesimus tidak sebagai budak lagi, melainkan sebagai saudara yang terkasih. Surat itu disambut Filemon dengan senang hati karena rasa hormatnya yang tinggi kepada Paulus. Hal itulah yang kiranya menggugah Onesimus untuk menjadi rasul Yesus yang setia. Cinta kasih dan kebaikan Paulus sungguh luar biasa: ia tidak hanya mendamaikan Filemon dengan Onisimus secara lahiriah, melainkan juga mengajari mereka berdua tinggi dan dalamnya, luas dan lebarnya cinta kasih Yesus kepada manusia yang patut diteladani oleh semua pengikut-Nya. Dengan kebijaksanaan Paulus dalam suratnya mengusahakan agar Filemon memberi kebebasan kepada Onisimus sambil berharap supaya Onisimus kembali kepada Paulus.

Menurut tradisi yang diwariskan oleh Santo Hieronimus, Onesimus kemudian kemudian menjadi seorang pengkhotbah dan penyebar iman Kristiani, lalu menjadi Uskup, mungkin di Efesus, menggantikan Santo Timotius. Melihat keberhasilan Onesimus, maka Prokunsul di daerah itu menangkap dan menyiksanya, lalu mengirimnya kepada Tertule, Gurbernur Romawi. Disana Onesimus dipenjarakan selama 18 hari. Setelah dibebaskan, Onesimus mengunjungi Ponzales, dan mulai mengajar dan berkhotbah lagi. Ia berhasil memikat hati umat dan mempermandikan banyak orang. Karena keberhasilan itu, lagi-lagi Onesimus ditangkap dan dipaksa oleh Tertule untuk menyembah dewa-dewa kafir Romawi. Tetapi dengan tegas Onesimus menentang Tertule. Akibatnya, tangan dan kaki Onesimus di potong, lalu di rajam hingga mati secara mengenaskan.

Santo Porforios, Martir

Pelayan yang berusia 18 tahun ini ketahuan beragama Kristen ketika ia minta boleh menguburkan mayat-mayat para martir di sesarea, Palestian. Akibatnya ia disiksa dengan kejam dan dikubur hidup hidup bersama-sama dengan orang Kristen lainnya pada tahun 310. (sumber iman katolik.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved