Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Senin 19 Februari 2024, Mencintai Allah dalam diri Orang Menderita

Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 19 Februari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Mencintai Allah dalam diri Orang Menderita.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN - Pater John Lewar, SVD. Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 19 Februari 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Mencintai Allah dalam diri Orang Menderita. 

Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?


Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Orang sering kali memahami hidup keagamaan sebagai sesuatu yang hanya berada di seputar altar, doa, dan peribadatan. Dengan mudah, mereka memisahkan hidup iman dari kehidupan nyata sehari-hari. Tuhan seolah-olah hanya bisa ditemui dalam doa dan ibadat. Akibatnya, banyak yang menjadi orang-orang munafik.

Mereka begitu khusyuk ketika berdoa dan beribadat, tetapi tidak peduli dengan saudara-saudari yang ada di sekitar. Banyak orang begitu bangga dengan puasa yang mereka lakukan, tetapi itu dilakukan hanya untuk kesalehan diri sendiri, tidak berpengaruh dan tidak menjadi berkat bagi masyarakat luas.

Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita semua bahwa Yesus tidak hanya bisa kita temui dalam doa dan peribadatan. Ia juga bisa kita temui dalam diri saudara-saudari kita, khususnya mereka yang hina, miskin, sakit, telantar, dan tidak diperhatikan. Tuhan Yesus mengatakan: “Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Yesus menyamakan diri-Nya dengan orang-orang yang terkecil, yang menderita, yang terbuang, dan yang sakit. Dengan demikian, hidup doa dan peribadatan kita mestinya tidak berhenti di seputar altar, tetapi harus berdampak dan berbuah di sekitar kita.

Bunda Teresa dari Kalkuta, seorang kudus zaman ini, menjadi inspirasi bagi kita. Ketika ditanya oleh seorang wartawan mengapa ia bersusah payah menolong orang-orang yang miskin, sakit, terbuang di pinggir
jalan, dan yang hampir mati, dengan tersenyum ia menjawab, “Karena saya melihat Tuhan Yesus dalam diri orang-orang itu.” Mencintai Allah juga nampak dalam diri anggota Legio Maria. Setiap minggu bahkan setiap hari mereka bertemu dengan Tuhan Yesus dalam diri orang-orang yang menderita.

Mereka melakukan kunjungan tetap; mengunjungi orang sakit di rumah atau di Rumah Sakit dan mendoakannya, menemani pastor, suster, frater, bruder dan suster dalam pelayanan komuni bagi orang sakit, mengunjungi saudara-saudari di penjara, mendoakan sesamanya yang meninggal. Mereka sangat peduli dengan kondisi hidup sesamanya yang menderita walau kadang ditolak dan tidak diterima kehadirannya. Bahkan ditolak oleh anggota keluarganya sendiri.

Contemplasi:

Bagaimana dengan kita? Mari kita wujudkan iman kita dalam perbuatanperbuatan nyata! Barangkali ada saudara-saudari kita, orang-orang di lingkungan kita atau di tempat kerja kita, yang tidak tersapa, yang sedang sakit, yang sedang menderita, dan yang sungguh-sungguh membutuhkan pertolongan. Apa yang bisa kita lakukan bagi mereka?

Berbicaralah dengan lemah lembut kepada mereka. Tunjukkanlah kebaikan wajah, senyum dan kehangatan salam kita. Berikanlah sukacita. Pancarkanlah kasih yang nyata sebagai bukti bahwa Kristus berada dalam hati kita

Doa:

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved